42. Kesempatan Kedua

2.7K 79 5
                                    

******

Mereka kini sudah berada disebuah restoran Italia, Olie e piú. Karena tempat itu adalah yang terdekat dari stage. Varun pun memberikan buku menu pada Helly yang kini sedang duduk dihadapannya dengan gugup.

"Pilihlah menunya" ucap Varun.

Helly pun mengambil buku menu itu dan memilih apa yang ingin dia makan.
"Aku ingin steak panggang, pasta, pizza mozarella, dan starbucks caramel machiato"

Varun sedikit tertegun dengan Helly yang begitu banyak memesan makanan. Apakah dia akan menghabiskan semuanya?

"Sir, lalu kau pesan apa?" tanya pelayan pada Varun.

"Ehm aku, satu steak panggang dan vanilla latte" ucapnya, pelayan itu mengangguk lalu pergi.

Varun menatap Helly yang kini sedang sibuk melihat sekeliling. Bukannya tidak sengaja, tapi wanita itu melakukannya agar tidak menatap Varun secara langsung rasanya dia begitu canggung.

"Helly.." panggil Varun.

Mendengar namanya disebut, Helly menurunkan pandangannya dan dengan terpaksa menatap pada pria itu.

"Boleh aku bertanya padamu?"

Helly semakin gugup dengan menatap dan berbicara pada Varun.
"Ah, i..iya"

"Sungguh Hel, aku tidak percaya aku bisa melihatmu lagi setelah empat tahun lamanya. Menatap wajahmu seperti ini, benar benar diluar dugaanku. Wanita yang kutolong ditoilet ternyata adalah kau. Dan aku tahu kalau kau bekerja distage itu. Kenapa kau memilih job itu Hel? Bukankah kau.. ahh ya, dimana Zaroon? Aku..aku tahu kalian sudah menikah. Hidupmu pasti sangat bahagia bersamanya" Varun mencoba untuk tersenyum namun wajahnya menunjukan kepahitan.

Helly kini merasakan sesak kembali menyerang dirinya, perlahan wanita itu mulai berani menatap Varun.

"Kau benar, aku juga tidak percaya bisa bertemu denganmu lagi bahkan menatap wajahmu lagi setelah sekian lama. Dan kau juga benar, aku memang bekerja distage itu dengan menjadi model mereka. Aku selalu menampilkan tubuhku secara gratis pada pria pria disana, bahkan bisa saja aku akan diperkosa habis habisan setelah itu. Tapi itu semua.. harus kulakukan, demi mencukupi kehidupanku. Aku tidak ingin jatuh miskin, aku butuh uang dan kekayaan untuk menghidupi masa depan adikku"

"Maksudmu? Menghidupi adikmu? Lalu.."

"Heh, kau pasti bertanya tentang Zaroon? Dia sudah tidak bersamaku Var, dia meninggalkanku untuk selamanya.." ucap Helly dengan kedua matanya yang mulai memerah dan berair.

Varun semakin tak mengerti dengan ucapan Helly. Melihat pria itu yang kebingungan, Helly pun menceritakan semua kejadian dalam hidupnya. Saat dia memutuskan untuk pergi dari New York, dan menetap di Los Angeles lalu menikah dan menjadi istri Zaroon selama tiga tahun. Dan saat Zaroon kecelakaan pesawat lalu meninggalkannya, saat dirinya bangkrut dan mencari uang mati matian demi adiknya agar tidak putus sekolah. Helly menerima semua hinaan dan cacian selama dia miskin dan ditinggal suaminya, dan akhirnya dia diterima untuk menjadi model oleh Frans. Satu tahun berlalu pula, Frans malah menyuruhnya untuk pindah dan beralih menjadi model dewasa di New York. Jika dirinya menolak, kontrak kerja mereka akan berakhir dan itu akan berpengaruh pada masa depan adiknya, Helly tidak ingin jatuh miskin kembali. Dan akhirnya, jobnya kini adalah menjadi model dewasa dan bintang porn distage.

Helly menceritakan semuanya dengan berurai air mata, sedangkan Varun membekap mulutnya tak percaya saat mengetahui kehidupan Helly yang sebenarnya. Padahal selama ini Varun selalu berpikir bahwa hidup Helly sangat bahagia dengan bersama Zaroon, dan wanita itu tidak akan membutuhkan dirinya lagi. Dan saat itu juga Varun pasrah dan menyerah lalu mencoba untuk melupakan Helly dari hatinya. Namun kenyataannya, diluar dugaan.

"Ma..maaf, aku..aku tidak tahu. Jadi, Za..Zaroon dia.."

"Aku merindukannya. Aku sangat merindukan suamiku. Andai dia masih bersamaku, pasti hidupku tidak akan menjadi seperti ini" lirih Helly dengan tetesan air mata dipipinya.

"Excuse me, pesanan kalian datang"
Suara pelayan membuyarkan kesedihan mereka masing masing, Helly buru buru menghapus air matanya saat pelayan itu menaruh semua makanan dan minuman yang dipesan diatas meja.

"Enjoy your food"

"Thank you" ucap Varun dan Helly bersamaan, kemudian pelayan itu kembali pergi.

"Euh.. ayo dimakan Hel. Kau lapar kan tadi?" Varun mencoba mengalihkan suasana, dan Helly pun mengangguk lalu mulai melahap steak panggang dan juga pastanya.

Sedangkan Varun menatap Helly dalam diam, wanita itu terlihat sangat lahap memakannya. Varun tahu, Helly mungkin memang sangat lapar. Namun dihatinya merasa sedih, mengingat semua kehidupan wanita itu yang sebenarnya.

"Kau.. akan menghabiskan semuanya?"

"Tidak, pizza mozarella ini akan kuberikan pada Hanny. Terkadang jika sempat, setiap pulang kerja aku selalu membawakan makanan kesukaannya" jawab Helly sambil menyeruput caramel machiato nya.

Varun hanya mengangguk lalu memakan steaknya dengan garpu secara perlahan, kemudian kembali menatap Helly.

"Maafkan aku Hel, aku jadi mengingatkanmu kembali dan membuatmu mungkin menjadi sedih. Aku tidak tahu kalau semua itu terjadi dalam hidupmu, aku pikir.. kau akan bahagia bersama Zaroon"

Helly yang mendengar ucapan Varun menghentikan aktifitas makannya.
"Aku bahagia bersamanya, aku bahagia pernah menjadi istrinya. Mungkin ini memang takdirku. Ya seperti biasa.. tuhan memang selalu mempermainkan takdir hidupku. Dan kau, tidak perlu merasa seperti itu padaku. Aku bisa mengendalikan diriku sendiri"

Varun hanya bisa diam dan tetap menatap Helly yang sibuk memakan makanannya dengan lahap. Apakah wanita itu memang benar benar lapar saat ini atau makannya itu hanya sebagai pelampiasan saja untuk mengendalikan dirinya?

"Aku sudah kenyang. Pelayan kemari..!" teriak Helly dan mulai mengambil tasnya untuk membayar semua makanan yang dipesannya.

"Tidak perlu Hel. Aku yang akan bayar" ucap Varun. Sedangkan Helly tidak ingin dan hendak menolak, tapi Varun tetap memaksanya kemudian pria itu membayar semuanya.

"Thank you. Namun lain kali kau tidak perlu repot repot membayarku, aku punya uangku sendiri"

Varun hanya bisa menghela nafasnya, air matanya perlahan menetes saat mengingat semua yang telah diceritakan oleh Helly. Sedangkan Helly sendiri, dia berjalan mendahuluinya begitu saja dan masuk kedalam mobil.

'Jangan bersedih lagi Hel. Maafkan aku yang selama ini tidak pernah ada disampingmu saat kau mungkin sedang sangat membutuhkan kehadiranku. Tapi sekarang.. tuhan sepertinya telah memberikanku kesempatan kedua untuk memperbaiki apa yang telah aku hancurkan dimasa lalu. Aku sangat bersyukur dengan hal itu, tuhan memang sangat baik pada hambanya. Dan kau Helly, aku akan bersamamu mulai saat ini. Aku akan berusaha untuk melindungi dan menjagamu, juga menghadirkan senyuman kebahagiaan untukmu. Dan aku berjanji, akan mengubah cara tuhan mempermainkan takdir dalam hidupmu'

 Dan aku berjanji, akan mengubah cara tuhan mempermainkan takdir dalam hidupmu'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc..

Udah segitu dulu..
Selamat malam:)

SLOWLY DESTROY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang