******
"Hanny.. kakak pulang!" teriak Helly yang kini sudah berada didalam rumahnya. Dengan malas, wanita itu menghempaskan tubuhnya disofa.
"Eh kakak, kau sudah makan?" tanya Hanny dan ikut duduk disampingnya.
Helly mengangguk sambil memijat keningnya, sedangkan Hanny merasa bingung dengan raut wajah kakaknya yang terlihat sedang banyak pikiran.
"Ada apa kak? Apa ada masalah dengan pekerjaanmu?"
Helly yang mendengar suara adiknya langsung menatap padanya dan mengusap rambutnya lembut.
"Besok kita pindah ke New York" ucapnya.
Hanny langsung mengernyitkan dahinya dengan bingung.
"Apa? Kenapa pindah kesana kak?""Euh.. kakak dipindah tugaskan kesana oleh tuan Frans. Jika kakak menolak, dia akan menghapus kontrak kerja kakak dan kakak tidak akan memiliki job lagi" jawab Helly dengan wajah muramnya.
"Lalu kuliahku bagaimana?"
"Tenang saja, nanti akan kakak urus. Kita akan tinggal disana kembali"
Hanny terdiam sejenak sambil menatap wajah kakaknya yang terlihat pucat. Gadis itu menggenggam jemari Helly.
"Kak, apa kau yakin kita akan kembali kesana? Bukankah kota itu sudah kita tinggalkan selama empat tahun, dan bagaimana jika nanti kau.."
"Bagaimana lagi? Kakak tidak bisa menolak tawaran dari atasan kakak. Ini juga demi masa depanmu agar kau tidak putus sekolah Han. Dan yang lain.. kakak tidak ingin berpikir lagi. Biarkan saja dulu semuanya berjalan" ucap Helly dan berusaha menunjukan senyumnya.
Hanny pun membalas senyuman Helly lalu memeluk tubuhnya.
"Lalu.. pekerjaanmu akan tetap menjadi model seperti biasanya disana kan kak?" tanya Hanny.Helly tertegun dan hanya bisa diam. Apakah dia harus memberitahu adiknya bahwa kini pekerjaan yang dia ambil bukan menjadi seorang model biasa, melainkan model dewasa dan berunsur intim? Tapi Helly tidak ingin jika sampai nanti Hanny akan malu dengan pekerjaannya.
"Euh iya. Masih sama menjadi model seperti sekarang. Hm.. hanya tempatnya saja yang dipindah" ucap Helly dengan berbohong, ralat dengan terpaksa.
"Baiklah kak" jawab Hanny.
Keesokan harinya, Helly dan Hanny berangkat ke New York, penerbangan mereka berjalan dengan lancar. Dan sore hari menjelang malam mereka baru sampai.
Helly dan Hanny menginjakan kedua kakinya dikota kelahiran mereka. Helly melirik sekelilingnya, menghirup udara disana yang sudah sangat lama tidak dia rasakan. Ditempat ini begitu banyak kenangan hidupnya yang takkan pernah dia lupakan. Helly kemudian menatap adiknya dan mengangguk sambil tersenyum. Mereka saling berpegangan tangan dan berjalan menuju villa yang sudah produser pesan untuknya tinggal selama dia mendapatkan rumah baru.
"Ahh.. akhirnya sampai juga kak! Aku lelah sekali" keluh Hanny dan menghempaskan tubuhnya diranjang yang begitu empuk.
"Kau tidurlah, ini juga sudah malam. Besok kau akan kuliah dikampus barumu disini" ucap Helly sambil membereskan barang barang mereka.
"Yeah begitulah kak.. semoga aku bisa menyesuaikan diri dikampus baruku. Sedih juga meninggalkan semuanya di Los Angeles, termasuk teman temanku disana" keluhnya lagi.
Helly tersenyum lalu mengacak rambut adiknya, "Kau ini kan pandai bergaul, dalam waktu cepat kau pasti akan mendapatkan teman barumu"
"Ah semoga saja begitu kak. Sudah ya, aku tidur dulu. Mengantuk sekali.."
Hanny pun langsung tertidur dengan nyenyak, sedangkan Helly hanya bisa menggeleng kecil melihat tingkah adiknya sambil membereskan pakaian mereka.
"Besok aku mulai bekerja. Astaga, kenapa aku jadi takut? Ini pertama kalinya aku memilih untuk menjadi model dewasa. Ck, apa perduliku? Yang penting aku tidak jatuh miskin lagi dan memiliki banyak uang, dan adikku Hanny tidak akan pernah menderita!" seru Helly dengan mantap. Wanita itu sudah tidak terlalu ambil pusing dengan pekerjaannya kini, yang dia inginkan hanya mendapatkan uang banyak dengan karirnya yang memuncak.
Pagi harinya Helly dan Hanny sudah bersiap dengan rapi untuk melakukan aktifitas pertama mereka ditempat yang baru. Setelah usai menghabiskan sarapan, Hanny berangkat ke kampusnya dengan diantar oleh Helly. Setelah memastikan adiknya sudah masuk, Helly melajukan mobilnya dan pergi menuju tempat tujuannya.
ADELIO STAGE MODEL
Itulah nama yang terpajang jelas digedung besar dihadapan Helly saat ini. Dengan mengenakan hoddie kesayangannya dan juga kaca mata hitam yang bertengger dihidungnya, Helly masuk dengan wajah dingin dan datar.
Beberapa langkah dirinya masuk, semua orang orang disana memperhatikannya dan Helly hanya bersikap acuh. Memang sudah biasa orang orang selalu memperhatikan dirinya. Tak lama kemudian, seorang pria datang menghampirinya dengan berpakaian formal.
"Hay nona. Kau Helly Alexia Johnson bukan?" tanya pria itu.
"Yes, i'm Helly"
Pria itu tersenyum kemudian merentangkan tangannya, Helly pun menjabat tangannya.
"Aku Eldison Adelio, panggil saja aku El. Aku adalah adik dari Frans dan menjalankan stage modelnya dikota New York ini. Frans juga sudah menceritakan semuanya padaku, dan kau akan segera menjadi modelku disini"Helly hanya mengangguk mengerti.
"Baiklah sir. Apa yang harus kulakukan? Ehm.. tolong beri aku pengarahan yang benar, karena aku belum pernah menjadi model dewasa seperti ini" cibir Helly sambil membenarkan kaca matanya."Of course. Mari ikut aku" ajak El dan kemudian Helly mengikuti langkahnya.
-
"Mari bergabung bersama denganku tuan. Perusahaanmu akan semakin berkembang nantinya saat kita bekerja sama menjalankan proyek ini. Kau mendapatkan sampul produkmu dan aku juga mendapatkan keuntungan besar dengan bekerja sama bersama kau pria sukses dikota New York ini"
"Bagaimana tuan Edward?"
Varun tampak berpikir sejenak. Saat ini dia tengah bertemu dengan beberapa klien nya dari bidang model dan photographer. Dan pria dihadapannya ini menawarkan untuk bekerja sama dengannya karena Varun kini membutuhkan sampul terbaik untuk pekerjaan sampingannya. Ya, Varun juga membuka stage model miliknya sendiri selama dua tahun belakangan ini. Namun bukan untuk dewasa, melainkan model model biasa untuk menambah peningkatannya.
"Tapi kau dari adult model bukan?" tanya Varun.
"Ya benar. Apa salahnya tuan jika kau mengubah stage modelmu menjadi lebih menarik dan bekerja sama dengan stage model kami? Kami akan membawa model model paling menarik dan tentunya berkelas cocok untukmu"
Varun kembali diam. Apa salahnya jika dia mengambil beberapa model untuk dewasa? Penghasilan yang didapat malah akan semakin tinggi.
"Baiklah, aku bekerja sama dengan stagemu" ucap Varun akhirnya."Wah, thank you sir! Aku akan segera memberitahu kabar baik ini pada atasanku" serunya dan kemudian menjabat tangan Varun.
Sedangkan Varun hanya mengulas senyum tipisnya dan menatap kearah lain, entah apa yang dipikirkannya.
Tbc..
![](https://img.wattpad.com/cover/188840189-288-k844766.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SLOWLY DESTROY [END]
Romansa[COMPLETED] Adult! "Aku membutuhkan tangisan dan kehancuranmu lebih dari apapun" -- Varun Edward Levino DONT COPY PASTE! {Ditulis tanggal: 6 Juni 2019 Selesai ditulis: 17 Agustus 2019} Chirkoot.