[COMPLETED]
Adult!
"Aku membutuhkan tangisan dan kehancuranmu lebih dari apapun"
-- Varun Edward Levino
DONT COPY PASTE!
{Ditulis tanggal: 6 Juni 2019
Selesai ditulis: 17 Agustus 2019}
Chirkoot.
"Shhh.. tolong..!" Helly terus memberontak saat Rico mengecup lehernya, dan salah satu pria dihadapannya mulai menyentuh dadanya.
"Ck, kasihan sekali jalang itu ya sayang.." Dhania bergelayut manja dipelukan Varun. Ya Varun, betapa kejamnya pria itu. Varun hanya diam dan tersenyum dengan puas melihat Helly diperlakukan seperti itu dihadapannya. Bahkan pria itu tidak berniat untuk menolongnya sedikit pun.
"Biarkan saja sayang. Wanita itu pantas mendapatkannya" ucap Varun dan memeluk mesra pinggang Dhania.
"Tolong...!" teriak Helly, semua orang orang diclub itu tidak ada yang mau menolongnya. Mereka malah bersikap sama seperti Varun. Dasar!
BUGH!
"Ahhh..!"
Helly berhasil keluar dari pelukan tiga orang pria itu dan terkejut melihat Zaroon yang memukul dan menghabisi mereka dengan penuh kemarahan.
"PERGI KALIAN! BERANI BERANINYA KALIAN MENYENTUH WANITAKU!!" Zaroon berteriak dengan keras, membuat semua orang memperhatikan dirinya. Rico dan teman temannya pun berlari pergi dengan babak belur akibat pukulan Zaroon.
Helly memeluk tubuhnya sendiri dengan ketakutan. Zaroon kemudian mendekatinya. Saat melihat pria itu, Helly langsung memeluknya dengan erat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku..aku sangat takut.. mereka menyentuhku.." lirih Helly dan mulai menangis.
"Stt.. kau jangan takut lagi Helly. Kau sekarang aman bersamaku" jawab Zaroon dan mengelus rambut Helly.
Sedangkan Varun yang sudah menyaksikan kedatangan Zaroon merasa sedikit terkejut dengan perlakuannya pada Helly. Apalagi saat pria itu menyebut Helly dengan 'wanitaku'. Dan sekarang.. mereka tengah berpelukan erat dihadapannya.
Varun mengepal gelas yang ada ditangannya dengan keras, pertanda dia tidak suka melihat semua yang terjadi dihadapannya saat ini. Entah mengapa pula, Varun merasa ada yang janggal dengan dirinya saat Helly memeluk Zaroon. Dengan cepat, pria itu berlalu pergi meninggalkan Dhania yang bingung melihat sikapnya.
"Ayo kita pergi dari tempat ini Hel" ucap Zaroon.
Helly pun melepaskan pelukannya pada tubuh Zaroon dengan merasa gugup. Wanita itu pun mengangguk, mereka kemudian pergi dari club itu. Tak jarang banyak mata yang memperhatikan mereka, tapi mereka tidak memperdulikannya.
"Arghh..!"
Varun memukul tembok yang berada didepannya dengan keras. Entah mengapa, pria itu merasa marah dan juga kesal melihat Zaroon datang dan menyelamatkan Helly tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kurang ajar! Kenapa Zaroon harus datang menolong wanita jalang itu?! Aku..aku tidak suka melihatnya!" pekik Varun dengan kesal.
"Akan kuberi kau siksaan lagi Helly! Kali ini kau selamat dariku! Ck, payah!"
Dhania menghampiri Varun dan menepuk bahunya. "Sayang, kau ini kenapa?"
"A..apa? Tidak, aku baik baik saja Nia" jawab Varun dengan gugup dan berusaha untuk bersikap seperti biasa.
"Kenapa kau terlihat kesal? Apa kau merasa kesal karena.. cemburu melihat Helly dengan Zaroon?"
Shit!
Varun membulatkan matanya menatap Dhania. Sungguh, dia tidak setuju dengan ucapannya!
"Apa yang kau katakan? Untuk apa aku cemburu dengan wanita jalang pembunuh mamaku? Itu tidak akan mungkin Nia!" bantah Varun.
Sedangkan Dhania hanya mengangguk dengan ragu, "Ehm, baiklah. Ayo kita kembali bersenang senang" ajaknya dan menarik lengan Varun.
-
Zaroon kini membawa Helly pulang kerumahnya. Hanny yang melihat kedatangan kakaknya langsung bersorak senang.
"Kakak..!" teriaknya dan langsung memeluk Helly.
"Hanny, bagaimana kabarmu?" tanya Helly dan mengusap rambut adiknya.
"Aku baik kak. Aku sangat merindukanmu, akhirnya kau pulang juga" Hanny kembali memeluk Helly.
Hanny tertegun menatap wajah kakaknya yang pucat dan sembab. "Kakak kenapa? Wajahmu.."
"Euh, kakak hanya kelelahan saja Han" jawab Helly.
"Apa kak Varun yang jahat itu menyakitimu lagi? Apa dia membuatmu menangis? Aku sangat membenci orang itu!" pekik Hanny.
"Stt.. sudah Han. Semua ini.. bu..bukan karena dia. Sudahlah ayo kita duduk. Oh ya Zaroon, duduklah" ucap Helly dan melirik pada Zaroon.
Mereka kemudian duduk bersama disofa. Hanny mendekati Zaroon dan memeluknya.
"Kak Zaroon, aku boleh minta satu permintaan darimu?" tanya Hanny.
Zaroon mengernyitkan dahinya bingung. "Katakan saja Han"
"Tolong jaga kakak ku. Jangan sampai hal buruk menyakiti kakak ku. Kasihan dia, aku tidak bisa menjaganya.." lirih Hanny.
Helly yang melihat itu meneteskan air matanya dengan sedih. Sedangkan Zaroon sempat terdiam lalu kembali menatap Hanny.
"Of course Hanny. Kakakmu akan aman bersamaku. Kau tenang saja" jawab Zaroon dan mengacak rambut Hanny sambil tersenyum.
"Hanny, peluk kakak.." lirih Helly dan mendekap tubuh adiknya kembali. Wanita itu menangis sambil memeluk adiknya dengan erat.
Sedangkan Zaroon yang melihatnya merasa tidak tega. Dan hatinya seperti menolak saat melihat air mata jatuh dari wajah cantik Helly.