FA 07, pagi hari...Icha, atau nama lengkapnya Karissa. Gadis dengan berat badan di atas rata-rata. Pagi itu di dalam kelas, Icha tengah duduk di kursinya seraya menatap layar ponsel.
Senyuman tak lepas menghiasi wajahnya yang bertabur jerawat. Agaknya ada sesuatu yang begitu membuat dia tertarik di ponsel miliknya yang tengah ia pantau.
"Pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri!" Tiba-tiba seseorang merebut ponsel Icha.
"Vina! Jangan! Balikin!" Icha langsung terlonjak panik.
"Liat elaaahh... gue mau tau siapa yang lagi lo haluin!" Vina menghindar dari Icha yang berusaha merebut kembali ponselnya.
"Jangan, Vin! Balikin!" Icha terus mengejar.
Seketika kejadian itu menarik perhatian beberapa siswa yang sudah berada dalam kelas.
"Gilaaa... ga salah liat ni gue? Hahaha..." Vina terbahak.
"Vina balikin, pliiss..." Icha memohon lagi, matanya sudah berkaca-kaca.
"Guys! Kalian pasti ga percaya ini!" Vina berseru di depan kelas. Menatap layar ponsel milik Icha yang tengah ia kuasai.
"Vina gue mohon..." Icha sudah hampir menangis tapi Vina tampak masa bodo.
"O, Maygad! Galeri hp si Icha isinya foto Eno semua! Hahaha... lo ga salah, Cha?" Vina menatap Icha tak percaya sekaligus mengejek.
Icha tak menyahut, hanya menekuk wajahnya yang memerah karena malu bukan main.
Kawan-kawan sekelasnya ikut menyoraki.
"Icha... Ichaa..." Vina masih tertawa.
"Eno udah punya pacar. Lo belum tau siapa pacarnya Eno dan gimana bentuknya? Astaga Chaa... kalo lo liat secantik apa pacarnya Eno, lo pasti bakal guling-guling karna malu!" Vina terbahak.
"Citra yang kece aja ditolak sama Eno. Apa lagi elo?" sambungnya meremehkan.
"Vina, cepet balikin hape gue!" Icha mulai kehilangan kesabaran. Ia berusaha merebut ponselnya dari tangan Vina tapi temannya itu melemparnya pada kawan yang lain.
"Coba gue liat!" Temannya itu ikut melihat layar ponsel Icha. Mendapati banyaknya foto Eno di galeri benda itu. "Astagaaa... lo dapet dari mana sampe sebanyak ini?"
"Balikin!" Icha kembali berupaya merebut ponselnya tapi temannya malah berlari keluar kelas.
"Tari, balikin hape gue!" Icha segera mengejar, begitu pula dengan Vina.
Di koridor yang sudah cukup ramai dengan lalu lalang siswa, Tari berteriak-teriak.
"Guys, si Icha naksir Eno! Diem-diem haluin Eno! Hahaha...!" Teriakan Tari menarik perhatian semua siswa yang melintas di koridor.
Icha sudah menangis. Malu tak terkira. Terutama saat tatapan seluruh murid mengarah padanya.
"Balikin gak?" jerit Icha kesal.
"Cieee naksir Eno, cieee...!" Vina dan Tari bersorak sorai. Tak peduli tangisan Icha yang sudah pecah.
"Eh, Eno tuh, Eno!" Vina terlonjak girang saat melihat kedatangan Eno dan Awank dari ujung koridor. Gadis itu merebut ponsel Icha dari Tari.
"Vina jangaaann...!" Icha histeris menyadari temannya itu akan membawa ponselnya kepada Eno.
"Eno... liat No!" seru Vina saat sudah berhadapan dengan Eno.
"Apaan si, ni anak pagi-pagi? Heboh amat lu?" Eno menghentikan langkahnya yang ditahan Vina.
"Icha naksir elo, No. Jadi'in foto lo buat bahan hallu. Hahaha... sumpah, ngakak gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN BADJINGAN (BUKBAD) tamat & lengkap ✅
Teen FictionTak terlukiskan betapa bahagianya aku pernah menulis cerita ini. Kisah yang hingga kini masih menyisakan sukacita mendalam saat aku membacanya. Kisah yang selalu menggetarkan hati. Kisah yang selalu menghanyutkan jiwa hingga aroma kenangannya tak p...