21. DEAL

10.3K 642 70
                                    


SMK FA 07, istirahat jam pertama.

Eno dan beberapa kawannya masih berada dalam kelas. Sebagian dari mereka ada yang mengobrol, duduk-duduk di lantai, bahkan ada yang tertidur juga.

"Wooii... masih pada ngumpul di mari lo semua! Liat noh di lapangan! Cewek-cewek Akuntan lagi pada olah raga! Ayo gaesss... kita cuci mata!" ajak Isam penuh semangat.

"Huh? Liat dah si Isam. Tu anak udah kelamaan jomblo. Liat cewek olah raga aja, udah kayak liat cewek telanjang," komentar Beni.

Eno terkekeh. Menghisap rokoknya dalam-dalam.

"No! Matiin tu rokok, Pekok! Kalo keciduk bisa berabe lo!" Teman Eno yang lain mengingatkan.

Eno tersenyum tipis. Menghembuskan asap rokoknya begitu santai.

"Ga bisa liat orang seneng, lu!" tanggapnya tak peduli.

"Eh, kemarin si Eza ngapain datang ke basecamp? Lagi ada masalah dia?" tanya Beni kemudian.

"Enggak. Dia cuma minta gue wakilin basisnya buat balapan minggu depan," jawab Eno.

"Terus, lo mau?"

"Gue belum jawab. Harus liat sikon dulu." Eno memetikkan puntung rokoknya.

"Di basis mereka kan, ada si Bimo. Yang biasa wakilin balapan. Napa tiba-tiba minta ke elu?"

"Ga pede kali dia. Taruhannya gede. Yang ikut balapan, ada dari geng sekolah elite juga. Makanya dia sedikit khawatir," jawab Eno.

"Kok kita enggak tau informasinya, No?"

"Beda, kampret. Balapannya bukan di lintasan tempat kita. Tapi di daerah F. Di situ terkenal sama pembalap geng-geng elit."

"Terus... si Eza dapat akses dari mana bisa masuk ke situ?"

"Katanya sih, dia punya temen anak SMA elit. Yang nawarin dia buat ikutan," jawab Eno.

"Awank udah tau?"

"Udah. Tapi gue belum sempet ketemu langsung ma dia. Paling nanti sore, balik dari sekolah," jawab Eno.

Terdengar suara riuh di luar kelas. Memecah konsentrasi percakapan mereka.

"Ada apaan si?" tanya Eno penasaran.

"Biasalah... kaum jomblowers pada histeris liat anak-anak Akuntan olahraga," jawab salah satu kawan Eno.

Eno terkekeh. "Nonton, yuk!" Ia merangkul Beni keluar kelas.

Di tepian balkon, kawan sekelas Eno sudah berbaris rapi bak ikan asin jemur. Di bawah sana, sekelompok siswi berseragam olahraga nampak sedang senam di pandu seorang instruktur.

Eno ikut menyelipkan tubuhnya di antara kawan-kawannya. Lalu mulai bersiul menggoda gadis- gadis itu.

"Goyang pinggulnya, Neeeng!" teriak Eno sekerasnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUKAN BADJINGAN (BUKBAD) tamat & lengkap ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang