Part 8

476 20 0
                                    

15 menit kemudian mereka sampai di kantor.
"Siang bu Arini." sapa beberapa karyawan.
"Siang." jawab Arini tersenyum, "Silvy,mana berkasnya?" tanya Arman.
"Semua sudah saya letakkan di meja kerja pak, "jawab Silvi.
"Oke terima kasih." jawab Arman lalu masuk ke ruangannya,saya masuk dulu ya."lanjut Arini.
"Mereka berdua memang serasi, apalagi pak Arman sebagai lelaki dia hebat lho, dia mampu menjaga hatinya untuk bu Arini. "ucap Nabila. "Mungkin itu yang dinamakan cinta sejati." jawab Silvi.
"Aamiin semoga mereka  selalu bahagia,dan segera diberikan momongan. "lanjut Kayla.
"Aamin." jawab mereka bersamaan, "Aamin." gumam Arini dengan mata berkaca-kaca.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Arman mendekati istrinya.
"Gak papa, aku hanya terharu mendengar doa mereka." jawab Arini, "Memangnya apa doa mereka?" tanya Arman.
"Mereka berdoa supaya kita segera di karuniai momongan." jawab Arini dengan wajah sedih.

"Hai, kenapa sedih doa mereka baik, siapa tahu kekuatan doa bisa merubah semuanya." ucap Arman, "Aku rasa semua sudah terlambat, segera selesaikan pekerjaanmu, aku belum menyiapkan semua kebutuhan kita selama di Jepang. "jawab Arini. "Oke sayang, kamu duduk di sana, aku kerja sebentar." ucap Arman  kembali duduk di meja kerjanya.

"Oh ya,sayang tolong hubungi Kevin,aku ingin dia menggantikan pekerjaanku selama kita pergi." ucap Arman, siap bos, jawab Arini lalu menghubungi adiknya
"Hallo Kevin." ucap Arini."
"Ada apa kak?" tanya Kevin. "
"Kakak butuh bantuan kamu, kakak mau pergi selama 3 minggu, tolong gantikan posisi kak Arman,kamu bisa kan?" tanya Arini.
"Oke kak, besok pagi aku langsung ke kantor have fun ya." jawab Kevin. 'Thanks." ucap Arini lalu menutup teleponnya.
"Oke,Kevin setuju." ucap Arini."
"Thanks sayang." jawab Arman sambil tersenyum.

Beberapa jam kemudian, Arini dan Arman bersiap pulang.
"Silvi,saya akan cuti selama 3 minggu, "Mengenai urusan kantor  akan saya serahkan pada Kevin,adik sepupu saya." ucap Arman.
"Baik, saya mengerti have ya fun  pak, semoga pulang liburan nanti, bu Arini hamil." ucap Silvi.
"Aamin, makasih doanya,kami permisi." ucap Arman lalu berjalan keluar dari kantor.

"Mas kita ke mampir rumah mama ya." ucap Arini tiba-tiba.
"Ngapain kesana lagi, mama pasti masih emosi." jawab Arman.
"Mas, kita mau pergi, gak ada salahnya kan kalau kita pamitan, aku gak mau mama berfikir aku sengaja menjauhkan kalian." jawab Arini. "Arini, aku beruntung memiliki istri sebaik kamu, aku mohon jangan tinggalkan aku apapun yang terjadi, aku sangat mencintaimu." ucap Arman.
"Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu kecuali setelah aku bisa memastikan kamu bahagia bersama Mila."gumam Arini melanjutkan ucapannya dalam hati.

10 menit kemudian, mereka sampai di rumah Anita.
"Den Arman,neng Arini,syukurlah kalian datang," ucap Siti.
"Ada apa bi?" tanya Arini.
"Nyonya sakit, tapi menolak di bawa ke rumah sakit." jawab Siti.
"Mama."ucap Arman panik bergegas ke kamar Anita bersama Arini.
"Mama kenapa?" ucap Arini.
"Untuk apa kalian datang ke rumah ini, bukankah,kalian sudah tidak membutuhkan mama."  jawab Anita sinis.
"Ma, berhenti berfikir begitu, aku dan Arini sayang mama, bahkan Arini rela di madu demi memberikan cucu untuk mama." jawab Arman emosi.
"Tahan emosi kamu,mama sedang  sakit." ucap Arini.
"Maaf, tapi aku gak bisa terima  siapapun menyudutkan mu." jawab Arman.

"Ma, sebenarnya apa yang mama inginkan?" tanya Arini.
"Tanpa mama jawab, kamu juga sudah  tahu. "ucap Anita sambil  memalingkan wajahnya dari Arini.

"Mas, kita bicara di luar," bisik Arini mengajak suaminya keluar dari kamar, aku mau pernikahanmu dan Mila akan dilakukan besok." ucap Arini serius.
"Apa maksudmu, aku gak setuju." jawab Arman.
"Demi aku." ucap Arini.
"Aku siap melakukannya, kecuali hal itu "jawab Arman tegas
"Mas, bukankah itu sudah menjadi kesepakatan kita, lakukan atau aku yang pergi. "ancam Arini.
"Oke, aku mau." jawab Arman. "Bagus,jemput Mila sekarang," ucap Arini.
"Oke, aku jemput dia, kamu jangan pergi, aku mencintaimu." jawab Arman memeluk dan mencium istrinya.

Setelah Arman pergi,Arini kembali ke kamar mertuanya.
"Ma,mas Arman lagi jemput Mila mereka akan menikah besok. "ucap Arini.
"Bagus kalau gitu, mama senang mendengarnya,keluar kamu mama mau istirahat. "jawab Anita berpura-pura memejamkan mata.
"Ya." jawab  Arini lalu berjalan keluar dari kamar.

Setelah Arini keluar,Anita menghubungi Chintya,
"Rencana kita berhasil, besok Arman akan menikah.
"Oke  tante, terima kasih bantuannya."jawab Chintya. "Sama-sama, apa rencanamu selanjutnya?" tanya Anita.
"Tante gak perlu khawatir, aku sudah mengatur semuanya,tante tunggu saja kejutan dariku besok." jawab Chintya.
"Oke sayang tapi ingat kamu hati-hati, jangan sampai ketahuan. "ucap Anita mengingatkan.
"Beres tante, sampai ketemu besok." jawab Chintya lalu menutup teleponnya.

Disisi lain, Arman sampai di rumah Mila.
"Permisi pak,maaf mengganggu malam-malam, kedatangan saya kesini berniat menjemput Mila, karena pernikahan kami akan di langsungkan besok." ucap Arman,
"Oke, saya setuju, lebih cepat lebih baik, tunggu saya siap-siap sebentar." jawab Randy sambil berjalan ke kamar Mila.
"Kamu siap-siap, Arman menjemputmu." ucap Randy,
"Maaf mas, aku gak bisa, aku ada ujian di kampus besok." ucap Mila. "Selesai ujianmu,kita menikah."jawab Arman.
"Mas ujianku baru  di mulai besok, dan   selesai minggu depan." jawab Mila.
"Maaf aku tidak bisa menunggu lagi,mamaku sedang sakit, tolong turuti permintaanku." ucap Arman memohon.
"Oke jangan khawatir, besok kalian pasti menikah." jawab Randy.
"Pak," ucap Mila.
"Tenang aja kamu juga tetap bisa mengikuti ujian, karena pernikahan akan di gelar besok siang di rumah, gimana Arman kamu setuju kan?" tanya Randy.
"Ya,  saya setuju yang terpenting kami menikah." ucap Arman.
"Kalau begitu saya pamit pulang untuk menjemput mama dan Arini"ucap Arman melanjutkan.
"Oke hati-hati,maaf merepotkanmu." jawab Mila.
"Gak papa, aku pulang ya." ucap Arman tersenyum.

Saat Arman dalam perjalanan pulang tiba-tiba ada  beberapa orang yang menghadangnya.
"Siapa kalian?" tanya Arman.
"Kamu gak perlu tahu siapa kami,cepat serahkan gadis itu." jawab salah satu dari mereka, sementara yang lain mencari di mobil.
"Gak ada bos" ucap mereka.
"Cepat katakan dimana dia, atau kami membunuhmu. "ancamnya.
"Aku benar-benar tidak tahu siapa yang kalian maksud." jawab Arman.
"Banyak ngomong loe, hajar dia." ucap orang itu lalu memukuli tubuh Arman berulang kali, Arman berusaha melawan tapi tenaganya kalah karena dia dikeroyok 5 orang, beberapa saat kemudian Arman jatuh pingsan.
"Tinggalkan dia." ucap salah satunya.
"Tunggu kita foto dulu,buat laporan." lanjutnya.
"Beres,kita tinggal tunggu  transferan dari bos. "jawab mereka tersenyum sambil berjalan ke mobilnya.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang