20 menit kemudian,Kevin sampai di rumah,Mila menyambut kedatangan Kevin sambil tersenyum.
"Ayo masuk, aku sudah siapkan makan malam ucap Mila.
"Ya, makasih, kebetulan aku lapar sekali." jawab Kevin.
"Sup dan ayam goreng, sepertinya enak nih,maaf aku pulang telat,di kantor lagi banyak kerjaan." ucap Kevin.
"Gak papa, aku mengerti kesibukan mu tapi ingat kesehatan kamu juga penting,nasinya,segini cukup?" tanya Mila.
"Ya cukup, makasih." jawab Kevin.
"Gimana rasanya?" tanya Mila.
"Jangan di tanya lagi, masakan kamu itu selalu enak, bikin nagih, sepertinya kita harus segera buka bisnis kuliner, aku sudah siapkan dana nya." jawab Kevin.
"Makasih tapi kayaknya aku belum siap bagi waktu antara bisnis dan kuliah." ucap Mila.
"Oke, aku hargai keputusan mu, kapan pun kamu siap, kamu bilang,kita tinggal cari tempatnya." jawab Kevin.
"Pasti,gimana pekerjaan kamu hari ini, tadi jadi ke kampus,kok gak ketemu? " tanya Mila.
"Syukurlah semua berjalan dengan lancar, aku tadi ke kampus tapi cuma 2 jam, setelah itu kembali ke kantor." jawab Kevin.
"Hebat juga kamu,bisa menjalankan dua profesi sekaligus, setelah ini sebaiknya kamu mandi dan istirahat." ucap Mila.
"Ya, makasih perhatiannya, kalau gitu aku permisi." ucap Kevin setelah menghabiskan makanannya.
"Ya silahkan,have a nice dream." jawab Mila tersenyum.Selesai makan,Mila membereskannya, Permisi, biar bibi aja yang bersihkan,non Mila juga butuh istirahat, terima kasih sudah bantu pekerjaan saya hari ini." ucap Minah.
"Sama-sama, maaf saya tidak bermaksud untuk mengambil alih pekerjaan bibi."jawab Mila merasa bersalah.
"Gak papa non, sebagai perempuan kita memang harus bisa masak, supaya bisa menghemat uang bulanan,jika dia sudah berkeluarga nantinya." jawab Minah.
"Bibi benar,ayo...saya bantu cuci piring,biar cepat selesai dan bibi bisa istirahat." ucap Mila.
"Gak usah,bibi bisa sendiri." jawab Minah.
"Ya udah, kita sambil ngobrol ya, biar bibi gak kesepian." ucap Mila.
"Ya gak papa, makasih sudah mau menemani bibi." jawab Minah.
"Bibi, kan udah lama kerja di sini,bibi pasti tahu dong apa makanan kesukaan Kevin?" tanya Mila.
"Ya, den Kevin,suka banget sayur bening,ayam, ikan,udang, kecuali ikan lele,dia juga gak suka makanan pedas, kalau buah, semuanya suka kecuali strawberry dan lemon, eh,ada apa, tumben non Mila bertanya seperti itu,non Mila suka sama den Kevin ya,goda Minah.
Bibi bisa aja, kami hanya teman gak lebih." jawab Mila tersenyum.
"Yakin,hanya teman,tapi kenapa mukanya merah, jujur aja non,den Kevin masih jomblo loh." ucap Minah.
"Gak, aku gak mau memikirkannya yang terpenting sekarang adalah kuliah." jawab Mila.Tanpa mereka sadari, Kevin mendengar pembicaraan keduanya, ternyata benar dugaan ku,Mila belum mencintaiku, tapi gak papa setidaknya dia sudah berusaha menjadi istri yang baik gumam Kevin bergegas kembali ke kamarnya,astaga aku bilang apa tadi,istri,apa aku sudah menerima kehadiran Mila di hidupku, aku mikir apa sih, jangan memikirkan hal yang macam- macam lebih baik tidur ucap Kevin lalu memejamkan matanya.
Keesokkan harinya
Mila kembali bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan, masak apa ya pagi ini, astaga,aku lupa kemarin kan rotinya, habis bikin nasi goreng seafood aja deh yang penting bisa sarapan,nanti pulang kampus, aku minta uang belanja bulanan gumam Mila lalu mulai memasak,
beberapa saat kemudian, masakan siap setelah membuat kopi untuk suaminya,Mila bergegas mandi,15 menit kemudian Mila selesai bersiap,ia pun bergegas ke meja makan.
Lho...Kevin mana, kok dia belum turun,ini sudah siang, jangan- jangan dia, gumam Mila bergegas ke kamar suaminya, dan mengetuk pintu kamar Kevin.
Kevin... ini udah siang,ayo sarapan, aku tunggu kamu di meja makan ucap Mila merasa tak ada jawaban dari Kevin,Mila akhirnya membuka pintu kamar suaminya lalu berjalan mendekati ranjang untuk membangunkan Kevin, Kevin... bangun ini udah siang kamu gak ke kantor ucap Mila namun lagi-lagi Kevin hanya diam, astaga badannya panas banget ucap Mila panik lalu menghubungi Fadil.
"Tolong siapkan mobil,Kevin sakit,kita bawa dia ke RS. " ucap Mila.
"Ya, saya ke sana." jawab Fadil.
"Farhan,ayo bantu aku pak Kevin sakit, ucap Fadil."
"Oke." jawab Farhan lalu keduanya bergegas ke lantai atas.
"Ya,kami siap,ayo." ucap keduanya bersamaan.
"Jangan bawa aku ke RS, aku baik-baik saja." jawab Kevin lirih.
Kevin, kamu demam,kita ke RS ya biar kamu bisa istirahat. ucap Mila berusaha meyakinkan suaminya.
"Panggil saja dokter Raymond, minta dia ke sini, nomornya ada di ponselku."ucap Kevin lirih.
"Oke, aku hubungi dia,apa sandinya?" tanya Mila.
"Tanggal pernikahan kita." jawab Kevin tanpa sadar.
Fadil dan Farhan terlihat binggung dengan jawaban majikannya,Mila terdiam sejenak lalu berkata, "Pergilah, nanti saya jelaskan semuanya."
"Baik,kami permisi ucap keduanya lalu berjalan keluar dari kamar,eh kalian ngapain pagi - pagi di sini ?" tanya Minah yang berniat membereskan kamar Kevin.
"Pak Kevin sakit,tapi nona Mila ada di dalam." jawab Fadil.
"Tunggu sebentar,bibi mau telpon dokter Raymond." ucap Minah.
"Gak usah,non Mila sudah menghubunginya." jawab Farhan.
"Syukurlah,ya sudah bibi tinggal ke belakang dulu." ucap Minah.
"Mila jam berapa sekarang,kok kamu belum berangkat?" tanya Kevin.
"Aku ijin hari ini, aku akan jaga kamu." jawab Mila.
"Gak usah, aku gak papa, aku cuma kecapean, kamu pergi aja." ucap Kevin sambil tersenyum.
"Gak, aku gak akan ninggalin kamu,dulu waktu aku sakit, kamu yang menjagaku sekarang gantian aku jaga kamu." jawab Mila.Tak lama kemudian, "Permisi, dokter Raymond, sudah datang." ucap Minah sambil membuka pintu kamar Kevin.
"Ya dok, silahkan masuk." jawab Mila berjalan sedikit menjauh, agar dokter bisa memeriksa kondisi suaminya, beberapa saat kemudian, dokter Raymond berkata, Kevin, hanya kelelahan, tolong di perhatikan pola makannya, dan ini resep obatnya, tolong di tebus,Kevin juga harus lebih memperhatikan pola makan dan tidurnya,jika ada keluhan lain, segera hubungi saya,saya permisi.
Ya dok, silahkan,mari saya antar ke depan.ucap Mila.
Setelah dokter Raymond pergi,Mila memanggil Fadil.
Tolong tebus obat ini di apotek. ucap Mila.
Baik non, jawab Fadil bergegas pergi.
Mila memutuskan kembali ke dalam untuk melihat keadaan Kevin.
"Mila,maaf tadi,aku gak sengaja." ucap Kevin merasa bersalah.
"Gak papa, mungkin ini sudah saatnya mereka tahu." jawab Mila.
"Memangnya,kamu udah siap?" tanya Kevin.
Siap gak siap harus siap, semua sudah terjadi, kita sudah menikah untuk apalagi di tutupi, mereka sudah lama bekerja denganmu, aku rasa mereka bisa di percaya, tapi kalau di area kampus maaf aku belum bisa jawab Mila.
"Ya gak papa, aku mengerti, tolong hubungi pihak kampus, namanya Marcel biar aku yang bicara." ucap Kevin.
Ya, jawab Mila lalu menghubungi Marcel.
"Ya, ada apa pak Kevin?" tanya Marcel saat telpon tersambung.
"Mohon maaf pak, saya ijin gak masuk kampus 3 hari, saya sedang kurang sehat." ucap Kevin.
"Oh oke gak masalah,pak Kevin istirahat biar saya yang mengajar, terima kasih sudah membantu, cepat sembuh ya pak." jawab Marcel.
"Terima kasih pengertiannya pak." jawab Kevin.
"Sama-sama pak." ucap Marcel lalu menutup teleponnya.