" Sayang, kenapa tiba-tiba kamu ingin pergi ke sini?" tanya Kevin.
" Aku ingin mengajakmu bernostalgia." jawab Mila tersenyum.
" Oh gitu, aku pikir kamu ingin bertemu papa." sahut Kevin.
" Ngomong- ngomong,apa kamu masih mengirim uang padanya?" tanya Mila.
" Tidak, sudah hampir setahun ini,kami hilang kontak, waktu itu aku pernah meminta papa bekerja di kantor tapi hanya bertahan 6 bulan." jelas Kevin.
" 6 bulan,apa dia membuat masalah?" tanya Mila semakin penasaran.
" Aku tidak tahu, tiba-tiba dia mengirimkan surat pengunduran diri ke kantor." jawab Kevin.
" Oke makasih." sahut Mila.
1 jam kemudian mereka sampai di warung mie ayam yang dimaksud Mila.
" Malam pak, saya pesan 2,makan di sini." ucap Mila.
" Ya di tunggu." jawab penjual mie ayam tersebut.
Setelah meracik mie,ia bergegas mengantarnya ke meja pelanggan, betapa terkejutnya Mila ketika melihat penjual mie ayam tersebut adalah Randy.
" Papa." ucap Mila tak percaya.
" Selamat makan." jawabnya lalu bergegas pergi.
" Papa tunggu,ayo duduk kita bisa bicara baik-baik." sahut Kevin.
" Tidak, permisi saya masih harus melayani pelanggan lain." ujar Randy.
" Pa, Mila kangen." ucapnya memeluk Randy sambil menangis.
" Ayo duduk pa, jangan menghindar lagi selesaikan masalah kalian." sahut Kevin.
" Tidak, lupakan semuanya, papa yakin kamu sudah bahagia dengan kehidupanmu saat ini." ujar Randy.
" Aku memang bahagia tapi kebahagiaan itu tidak lengkap tanpa kehadiran papa." ucap Mila sambil menangis.
" Kamu salah Mila, hidupmu akan lebih baik tanpa kehadiran papa, habiskan mie-nya dan pergilah."ujar Randy.
" Tidak, aku sudah memaafkan papa, tinggallah bersama kami." ucap Mila memohon.
" Maaf, papa tidak bisa meninggalkan rumah dan pekerjaan ini." jawab Randy bersikeras.
" Orang tuaku hanya tinggal papa, ijinkan Mila untuk berbakti."sahut Mila.
" Papa tidak pantas mendapat semua itu setelah apa yang papa lakukan terhadapmu dan juga mama." ujar Randy dengan mata berkaca-kaca.
" Pa setiap manusia pasti punya kesalahan tapi selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri selama kita masih di berikan kesehatan." sahut Kevin.
" Baiklah papa bersedia." ujar Randy tersenyum lalu memeluk putrinya dengan erat.
" Terima kasih,Mila sayang papa." ucapnya tersenyum.
" Syukurlah aku senang melihat keluarga kita kembali utuh ." jawab Kevin.
" Tapi dagangan papa belum habis." ucapnya lirih.
" Aku borong semua, kita bagikan pada semua orang di jalanan." jawab Kevin bersemangat.
" Oke papa buatkan sebentar." sahut Randy.
" Mila bantu pa." ucap Mila bersemangat.
" Pa warung ini punya siapa?" tanya Mila.
" Punya papa, ini hasil dari uang yang diberikan suamimu setiap bulannya." jawab Randy.
" Syukurlah, aku ikut senang mendengarnya tapi dimana karyawan papa?" tanya Kevin.