Part 23

351 19 0
                                    

20 menit kemudian, mereka sampai di rumah.
"Sayang, kamu ke kamar,mama  bersih-bersih dulu." ucap Chintya.
"Ya, malam ini aku mau bobo sama mama boleh kan?" tanya Cemal.
"Boleh sayang."jawab Chintya.
"Asyik... makasih ya ma." ucap Cemal tersenyum dan memeluknya.
"Ya sayang." jawab Chintya tersenyum lalu bergegas ke kamarnya.
Sampai kapan, aku harus seperti ini, Arman cepat pulang dong, aku capek kalau harus berpura-pura sayang sama Cemal, daripada aku pusing mendingan mandi dulu deh gumam Chintya bergegas ke kamar mandi.
selesai mandi,oh ya, gimana perkembangan pencarian Arini ya, aku hubungi Andrew aja dulu, gumam Chintya menghubungi Andrew.
Hallo, gimana udah ada kabar? tanya Chintya.
Belum bos,  sudah minta anak buah saya untuk menyebar ke Jakarta, Bogor dan Depok, saya  juga kasih waktu mereka 3 hari, untuk memaksimalkan pencariannya.jawab Andrew.
"Oke, kerja yang bagus, saya tunggu kabar selanjutnya." ucap Chintya menutup teleponnya.
"Mama... mama, udah selesai belum, aku mau di suapi mama." ucap Cemal mengetuk pintu kamar Chintya.
"Ya sayang mama udah selesai. " jawab Chintya berjalan keluar dari kamarnya.
"Mama cantik banget, aku sayang mama." ucap Cemal.
"Kamu bisa aja sayang, makasih ya." jawab Chintya menggandeng tangan Cemal menuju ruang makan.
Lagi-lagi Chintya harus berpura-pura menyayangi Cemal di depan Anita, selesai makan Chintya membantu Cemal untuk minum obat.
"Sayang kamu ke kamar duluan,oma mau bicara sama mama sebentar ucap Anita.
"Ya oma, selamat malam." ucap Cemal tersenyum.
"Selamat malam juga sayang." jawab Anita  mencium pipi Cemal.
"Chintya,mama tahu Cemal bukan cucu mama, tapi terima kasih kamu sudah mau membantu mama untuk memisahkan Arman dari Arini,mama janji sayang kamu pasti akan menjadi menantu kesayangan mama. "ucap Anita memeluk Chintya.
"Terima kasih ma, maafkan aku karena aku bohong sama mama. jawab Chintya.
"Gak papa sayang, sebaiknya kamu temani Cemal,dia harus banyak istirahat." ucap Anita.
"Ya ma, aku duluan." jawab Chintya tersenyum, syukurlah mama sangat mengerti jalan pikiranku ,jadi aku gak perlu pura-pura  menyayanginya."gumam Chintya  dalam hati sambil berjalan ke kamar Cemal.
"Mama... kenapa lama sekali?" tanya Cemal.
"Udah jangan banyak bicara,tidur mama di sini. jawab Chintya.
"Mama tidur di samping aku ya, aku pengen di peluk." ucap Cemal.
"Jangan bawel, tidur atau mama tinggal kamu." jawab Chintya sibuk dengan ponselnya.
"Jangan pergi ma, maafkan aku. ucap Cemal berbalik  memeluk guling sambil menangis, papa pulang  pa, Cemal takut, mama jahat. "gumam Cemal dalam hati.
seolah mendengar suara hati Cemal, Arman tiba-tiba teringat pada anak kecil itu.
Sayang kamu kenapa? tanya Arini sambil membawakan teh untuk suaminya.
"Terima kasih sayang." jawab Arman.
"Sama-sama, kamu kenapa sayang, ada masalah?" tanya Arini untuk kesekian kalinya.
"Gak papa sayang, tiba-tiba aku kepikiran Cemal,dia lagi apa ya,apa  Chintya menjaga dengan baik." jawab Arman.
"Apa ini artinya, kamu akan kembali pada mereka?" tanya Arini.
"Maaf sayang, aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu." jawab Arman.
"Gak papa,  tolong jawab pertanyaanku, aku mohon, aku kejujuran mu."  ucap Arini.
"Kalau aku boleh memilih, aku memilih kamu dan Cemal, supaya kita  menjadi keluarga yang lengkap ."jawab Arman.
"Tapi, sepertinya itu sulit, aku tidak mungkin bisa memisahkan seorang anak dari ibunya." ucap Arini.
"Chintya,bukan ibunya, percaya padaku sayang." jawab Arman.
"Oke, aku akan coba, kamu punya fotonya Cemal, aku boleh lihat." ucap Arini tiba-tiba.
"Ya sayang, fotonya ada di ponselku." jawab Arman.
"Terima kasih, ini kamu aja yang nyalakan.jawab Arini sambil menyerahkan ponsel suaminya
"Fotonya aku kirim  aja, aku takut ada orang  melacak keberadaan kita."
ucap Arman.
"Oke,boleh" jawab Arini .
beberapa saat kemudian,foto itu terkirim, Arini mengamati foto tersebut dengan seksama, sebelum akhirnya dia berkata,"Aku mengenal anak ini,dia salah anak di panti asuhannya ibu,dia punya saudara kembar, untuk lebih jelasnya, kita bisa tanyakan hal  ini pada ibu, besok."
"Oke sayang, aku setuju, besok  pagi kita kembali ke Jakarta, aku ingin rumah tangga kita bisa bahagia seperti dulu. jawab Arman sambil  memeluk istrinya.
"Aku juga berharap hal sama,kita berdoa saja, semoga ini memang jalan keluar untuk masalah kita ."ucap Arini membalas pelukan suaminya.
Tanpa mereka sadari ternyata Fadil mengawasi mereka, bahkan ia sengaja  mengambil foto dan video lalu mengirimkannya pada seseorang, Syukurlah mereka benar- benar terlihat bahagia, semoga tuhan selalu menjaga kalian gumam Kevin sambil melihat foto yang di kirim Fadil.

"Lagi lihat apa sih, kelihatannya seneng banget,oh ya kak Arini sama kak Arman dimana,kenapa aku tidak melihatnya?" tanya Mila penasaran.
"Mereka pergi, untuk menenangkan diri sekaligus mencari jalan keluar untuk masalah rumah tangganya."jawab Kevin.
"Syukurlah, aku senang mendengarnya, semoga ada jalan keluar terbaik untuk masalah mereka." ucap Mila.
"Terima kasih doanya,oh ya,ada apa,kenapa belum tidur ?"tanya Kevin.
"Mohon maaf sebelumnya, sepertinya aku membutuhkan sebuah laptop untuk mengerjakan tugas kuliah, apa kamu tidak keberatan jika aku pinjam laptop mu. "jawab Mila.
"Ya, gak papa, ini untukmu." ucap Kevin mengambil sebuah laptop dari lacinya.
"Terima kasih, aku pakai dulu ya." jawab Mila tersenyum lalu kembali ke kamarnya,  beberapa saat kemudian,Mila kembali ke kamar Kevin.
"Ini laptop baru,kenapa kamu memberikannya?"tanya Mila.
"Gak papa pakai aja, laptop ku khusus untuk pekerjaan kantor dan materi kampus." jawab Kevin.
"Kamu serius, aku tidak punya uang untuk membayarnya, ucap Mila dengan mata berkaca-kaca.
"Kau tidak perlu membayarnya, aku hanya minta  tolong kamu selesaikan kuliahmu dengan baik." jawab Kevin.
"Benarkah, hanya itu syaratnya?"tanya Mila tak percaya.
"Ya, aku tulus menolong mu." jawab Kevin tersenyum.
"Terima kasih, aku sangat bersyukur bisa mengenal keluarga ini, semoga kehidupan kalian selalu bahagia." ucap Mila.
"Terima kasih doanya, aku juga berharap hal yang sama untukmu,oh ya, aku belikan ponsel  dan nomor baru untukmu, agar papamu tidak bisa melacak keberadaan mu, jangan lupa juga ganti email address mu." jawab Kevin.
"Oke makasih, aku ke kamar dulu ya." ucap Mila.
"Ya,di ponsel itu,ada nomor ku jika ada hal ingin ditanyakan mengenai tugasmu, kamu telpon aja." jawab Kevin.
"Siap pak." ucap Mila tersenyum lalu berjalan ke kamarnya.
Terima kasih atas segala kebaikan mu Tuhan, sampaikan rasa rindu dan sayangku untuk mama,gumam Mila dalam hati sebelum mengerjakan tugas kuliahnya dengan penuh semangat.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang