Part 15

425 17 1
                                    

Tiga hari kemudian
Hasil tes DNA keluar, Arman menunggu dengan perasaan cemas,bukan karena takut menghadapi kenyataan tapi ia tidak ingin kehilangan istrinya.
"Hai kenapa tegang? "tanya Chintya. "Gak papa." jawab Arman tersenyum. "Kenapa kamu takut kalau Cemal itu anak kamu." tanya Chintya.
"Gak,  ngapain takut aku yakin,aku benar." jawab Arman tersenyum.

10 menit kemudian,hasil tes keluar, Arman menerima surat itu lalu membukanya, Arman terkejut melihat hasil tes tersebut tertulis Positif ,artinya Cemal adalah putra Arman dan Chintya.
"Gak mungkin." gumam Arman berniat merobek hasil tersebut.
"Kenapa, gak terima sama hasilnya, aku mau kita menikah besok." ucap Chintya.
"Mama setuju apalagi Cemal  sudah masuk usia sekolah." jawab Anita,"Mama benar, besok,kami akan menikah." jawab Arman.
"Kamu gak bohong Arman?" tanya Chintya.
"Tidak, kita  menikah  besok." ucap Arman.
"Makasih sayang,mama akan urus semuanya. jawab Anita.
"Oke, Chintya titip mama  aku ada urusan. "ucap Arman.
"Ya kamu mau kemana?" tanya Chintya.
Arman hanya diam dan bergegas pergi.
" Sudahlah sayang, biarkan dia pergi,ayo kita urus pernikahan kalian. jawab Anita.
"Ya tante,kita jemput Cemal dulu kasian dia sendiri di rumah." ucap Anita.
"Oke tante." jawab Chintya.
Kok manggilnya tante, harusnya mama dong,"tegur Anita.
"Ya." jawab Chintya  tersenyum,rencanaku berhasil, sedikit lagi,aku akan menguasai harta kekayaan keluarga Arman."gumam Chintya dalam hati.
"Chintya terima kasih kehadiranmu dan Cemal seperti mentari dalam keluarga kami, semoga pernikahan kalian besok berjalan dengan lancar." ucap Anita tersenyum.
"Mama terlalu berlebihan, aku hanya melakukan tugasku sebagai ibu, kehadiran Cemal bukanlah kesalahan, tapi dia adalah anugerah." jawab Chintya.
"Jika cintamu sedalam itu, kenapa kamu dulu meninggalkan Arman?" tanya Anita tiba-tiba.
"Ma saat itu usiaku masih muda,aku masih ingin melanjutkan pendidikan,tapi setelah tahu aku hamil,aku memutuskan menjaga dan membesarkannya sampai takdir  mempertemukan kita kembali, aku sangat bersyukur mama masih mau menerimaku." ucap Chintya.
"Mama memang pernah kecewa saat kamu pergi tapi mama senang kamu kembali dengan membawa harapan baru untuk keluarga kami, terima kasih,mama menyayangimu. "ucap Anita memeluk dan mencium kening Chintya.
"Sama-sama ma, terima kasih juga sudah memberikan keluarga yang utuh untuk Cemal." jawab Chintya.

Disisi lain, Arman sampai di panti, "Permisi bu Rahma." ucap Arman mengetuk pintu.
"Ya sebentar." jawab Rahma.
"Eh nak Arman, ayo masuk,Arini baru aja pergi." ucap Rahma.
"Kemana bu?" tanya Arman.
"Ke pasar,mungkin sebentar lagi pulang." jawab Rahma.
"Oh ya kata Arini ,kamu di luar kota kok udah pulang ?"tanya Rahma."Ya bu saya akan pergi besok   dan hari ini saya ingin menghabiskan waktu dengan Arini." jawab Arman.
"Oh gitu ya, udah tunggu sebentar, Arini hanya berbelanja keperluan panti, mau minum apa nak?" tanya Rahma.
"Gak usah bu, takut merepotkan, kalau boleh saya hanya ingin beristirahat."ucap Arman.
"Oh gitu mari ibu antar ke kamar Arini." ucap Rahma.
"Terima kasih bu," jawab Arman. kak,mana oleh-olehnya?" tanya Jasmine saat melihat Arman.
"Maaf sayang tadi kakak lupa"  jawab  Arman,"Jasmine, jangan gitu sayang, ayo minta maaf "ucap Rahma.
"Gak papa bu, "Jasmine main dulu, nanti sore kita jalan." jawab Arman. "Oke kak, makasih ya." ucap Jasmine tersenyum lalu bergegas ke taman. "Sama-sama." jawab Arman.

Satu jam kemudian, Arini pulang dari pasar,ia sedikit terkejut melihat mobil Arman ada di depan panti.
"Mas Arman , gak aku harus pergi,Rita ini belanjanya kamu bilang sama ibu, kakak ada urusan." ucap Arini.
"Kak Arini mau kemana?" tanya Rita, "Arman yang mendengar teriakan Rita bergegas keluar dari panti, "Dimana Arini?" tanya Arman panik.
"Kak Arini baru pergi kak, dia gak bilang mau kemana. "jawab Rita, "Arini,kenapa kamu pergi sayang." ucap Arman mengambil kunci mobil dan berlalu pergi.

"Rita, Arini pergi sama Arman ya?" tanya Rahma.
"Gak bu,kak Arini malah pergi saat melihat mobil suaminya.
"Kayaknya mereka lagi ada masalah."  jawab Rita.
"Kamu benar, kemarin ibu juga lihat Arini nangis, setelah bertemu Arman,semoga saja masalah mereka cepat selesai." ucap Rahma.
"Bantu ibu,kita masak untuk makan siang." lanjutnya.
Ya jawab Rita.
"Lho kak Rita pulang,kak Arini mana?" tanya Jasmine.
"Kak Arini pergi katanya ada urusan."jawab Rita.
" Gak jadi jalan deh." ucap Jasmine kecewa.
"Jasmine gak boleh gitu,kak Arini pasti kembali, barang-barangnya masih disini kok." jawab Rita, "Semoga benar, aku ingin  jalan- jalan sama kak Arini." ucap Jasmine.

Beberapa saat kemudian,Arini ayo masuk mobil, aku ingin bicara "ucap  Arman memelankan laju mobilnya.
"Gak perlu urus saja calon istri dan anakmu." jawab Arini sambil terus berjalan.
"Gak sayang , aku  mencintaimu,ini pasti ada sebuah kesalahan." jawab Arman.
"Tidak ada yang salah disini, lanjutkan semuanya biarkan aku pergi." ucap Arini.
"Tidak.  ucap Arman sengaja menghadang jalan Arini dengan mobilnya.
"Mas Arman cukup, aku gak mau, cepat urus perceraian kita." ucap Arini.
"Tidak ,aku hanya mencintaimu." jawab Arman.
"Tapi aku tidak, "ucap Arini, "Benarkah, coba katakan sekali lagi sambil menatap mataku. "jawab Arman.
"Oke, aku tidak mencintaimu lagi, "Segera Ceraikan aku" ucap Arini sambil menatap mata Arman.
"Mulutmu bisa berkata demikian tapi , matamu bicara lain, kamu masih mencintaiku jangan bohong." ucap Arman memeluk Arini dengan erat.
"Aku memang masih mencintaimu tapi apa dayaku, mama tidak ingin aku menjadi menantunya lagi." gumam Arini dalam hati.
"Sayang aku mohon ijinkan aku bersamamu malam ini."ucap Arman. melepas pelukannya.
"Ya, aku mau, aku juga merindukanmu." ucap Arini sambil tersenyum
"Terima kasih sayang,tapi sebelum itu aku harus menepati janjiku pada seseorang." ucap Arman tiba-tiba.
"Siapa, jangan bilang kamu ajak Chintya." tanya Arini.
"Bukan sayang, tolong jangan bahas dia saat kita sedang berdua." jawab Arman.
"Oke lalu siapa?" tanya Arini, "Adikmu." jawab Arman.
"Adikku, maksudmu Jasmine?" tanya Arini tepat sekali.
"Ayo cepat nanti dia marah." jawab Arman tersenyum.
"Tenang saja, aku tahu cara meredam amarahnya. "ucap Arini.
"Aku juga tahu,let's go." jawab Arman tersenyum lalu keduanya masuk ke mobil menuju supermarket terdekat.

10 menit kemudian, mereka sampai di panti, "Jasmine,kakak pulang." teriak Arini
"Asyik kak Arini pulang" teriak Jasmine bergegas menemuinya.
"Ini oleh-olehnya, jangan sedih lagi ya" ucap Arman.
"Oke, makasih kak, teman-teman ayo kita makan es krim. "ajak Jasmine.
"Ayo makasih ya kak." ucap mereka bersamaan sambil tersenyum.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang