Part 62

261 25 0
                                    

Berita meninggalnya Anita juga terdengar oleh Michelle, ia pun bergegas menuju  rumah sakit.

5 menit kemudian, Michelle tiba di rumah sakit, ia melihat Arman duduk termenung di taman.

" Aku turut berduka, kamu yang kuat. ucap Michelle.

" Terima kasih, sebelum meninggal mama sempat menyampaikan pesan untukmu lewat sebuah video, tolong dengarkan." jawab Arman sambil menyerahkan ponselnya. 

Michelle tersenyum dan menerima ponsel Arman lalu mendengarkan video yang dibuatnya semalam beberapa saat kemudian Michelle menangis.

" Maaf untuk permintaan terakhir mama jangan terlalu di pikirkan aku sadar ini memang salahku." ujar Arman dengan mata berkaca-kaca.

" Aku sudah memaafkan kalian, terima kasih sudah menyampaikan kebenaran ini,semoga mama tenang di sana." jawab Michelle tersenyum.

" Sama-sama, terima kasih doanya, aku beruntung pernah memilikimu sebagai istri, seandainya waktu bisa diulang, aku ingin kembali ke masa - masa bahagia kita ." sahut Arman.

" Jangan pernah menoleh ke belakang, semua yang terjadi tak bisa diulang tapi kita masih bisa menjadi saudara." jawab Michelle.

" Ya saudara." sahut Arman dengan senyum yang di paksakan.

" Kamu sudah urus pemakamannya?" tanya Michelle

"  Nanti jam 10 jenazah mama  terbangkan ke Jakarta untuk di makamkan,apa kamu bisa menemaniku selama proses pemakaman?" sahut Arman.

" Maaf, aku sibuk permisi." jawab Michelle bergegas pergi.

Arman, kamu kenapa bertanya seperti itu,dia bukan istrimu jangan meminta hal yang tidak mungkin, bagaimana kalau setelah kejadian ini dia benar-benar meninggalkanmu. gumamnya kesal.

Di sisi lain Michelle kembali memikirkan tentang  permintaan terakhir Anita, tidak, aku sudah putuskan untuk melanjutkan hidup, kamu pasti bisa gumam Michelle  mencoba menguatkan hatinya.

Tiba-tiba ponselnya berdering.

" Hallo, Chel, kamu di mana, gak lupa kan sama janji kita?" tanya Rere

" Gak kok, aku dalam perjalanan, sabar ya beb." jawab Michelle.

" Oke, hati - hati, aku duduk di meja nomor 10." sahut Rere.

15 menit kemudian Michelle sampai di cafe.

" Chel, aku di sini ... sapa Rere tersenyum sambil melambaikan tangan.

" Rere.....  i miss you." sahut Michelle lalu memeluknya.

" Miss you too,  kita duduk yuk." ajak Rere tersenyum.

" Chel, aku gak habis pikir deh,kok kamu  masih mau bantu Arman ?" tanya Rere.

" Karena dia  memang butuh bantuan." jawab Michelle

" Yakin, tidak ada maksud lain?" tanya Rere.

" Tidak, jangan khawatir, karena besok aku akan menikah, kamu datang ya. "  jawab Michelle.

" Kamu serius mau nikah sama siapa kenalin dong ?" tanya Rere bersemangat.

" Mangkanya kamu datang aja besok,biar kenal." jawab Michelle

" Oke, jadi gak sabar menunggu hari esok." jawab Rere.

" Makasih,semoga kamu bisa segera menyusul,usia kita sudah tidak muda lagi  ayo pikirkan mengenai pendamping hidup." ujar Michelle.

" Entahlah sepertinya cintaku hanya untuk Revan aku akan  tetap setia menunggunya." jawab Rere.

" Sampai kapan,ini sudah 2 tahun,aku ingat kalian datang  pernikahanku,saat itu seharusnya pernikahanmu dilangsungkan 3 bulan setelah pernikahanku, tapi kenapa tiba-tiba dia menghilang?" tanya Michelle.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang