Keesokkan harinya
Kevin mengantar Michelle ke kantor Arman, sesampainya di sana Kevin kembali bertanya pada Michelle.
"Kak yakin mau ketemu di sini, gimana kalau ternyata dia ada di rumah?" tanya Kevin
"Aku yakin ini lebih baik, karena aku tidak berdebat dengan mereka. " jawab Michelle.
"Oke, kita masuk." jawab Kevin.
"Selamat pagi Silvi, masih ingat saya?" tanya Kevin.
"Ya,bu Chintya,ada di ruangannya." jawab Silvi.
Oke makasih ucap Kevin tersenyum lalu berjalan ke ruangan Chintya."Selamat pagi maaf mengganggu waktunya,bisa kita bicara sebentar?" tanya Kevin ketika masuk ke ruangan Chintya
"Mau apalagi kamu ke sini bukankah semua sudah selesai." jawab Chintya sinis.
"Maaf kedatangan ku kesini hanya untuk meminta tanda tangan dari suami mu." ucap Michelle.
"Siapa kamu ada hubungan apa diantara kalian?" jawab Chintya emosi.
"Hubungan kami hanya masa lalu, selamat atas pernikahan mu,semoga bahagia." ucap Michelle.
"Arini." jawab Chintya tiba-tiba
"Tenyata kamu masih mengingat ku tapi sudahlah nasi sudah menjadi bubur, tolong hubungi suami mu jangan khawatir, aku hanya minta tanda tangannya lagipula aku rasa dia tidak akan mengenali ku." ucap Michelle.
"Baik, tunggu sebentar." jawab Chintya mengambil ponselnya lalu menghubungi suaminya.
10 menit kemudian, Arman sampai di kantor, kondisinya sudah jauh lebih baik,dia tak lagi menggunakan kursi roda untuk berjalan.
"Kevin kamu di sini,ada apa?" tanya Arman.
"Kedatangan ku kesini untuk menawarkan kerjasama dan istri mu sudah setuju dengan kontrak itu, kamu tinggal tanda tangan saja, benar begitu Chintya? tanya Kevin.
"Ya kerja sama yang di tawarkan sangat menguntungkan bagi perusahaan kita jadi, aku langsung menyetujuinya." jawab Chintya.
"Oke, aku sudah tanda tangan, semoga kerjasama bisa terus berlanjut,oh ya siapa wanita ini,apa dia?" tanya Arman sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Bukan dia sekretaris ku, aku sengaja mengajaknya untuk jadi saksi." jawab Kevin.
"Oke, aku pikir dia pacar mu." ucap Arman.
"Jaga bicara mu aku sudah menikah, aku pamit bye." jawab Kevin.
Sesampainya di mobil, Michelle masih terdiam
"Kakak gak papa?" tanya Kevin panik.
"Gak papa,kakak senang dan bersyukur semua bisa selesai tanpa ada pertengkaran." jawab Michelle tersenyum.
"Ya, semoga semua prosesnya lancar, aku selalu berdoa yang terbaik untukmu." ucap Kevin.
"Terima kasih,doa yang sama untuk kamu dan keluarga baru mu, kita sekalian mampir ke kantor pak Edward, aku ingin menyerahkan berkas ini ucap Michelle tersenyum.
"Siap kak." jawab Kevin.20 menit kemudian, mereka sampai, Michelle bergegas ke ruangan Edward.
"Ini berkasnya pak." ucap Michelle 'Terima kasih, mungkin siang ini saya akan mendaftarkan gugatan ibu." jawab Edward.
"Baik terima kasih saya tunggu jadwal sidangnya tapi kalau bisa jangan lama-lama karena kami sudah sepakat untuk berpisah." jawab Michelle.
"Baik, saya usahakan." ucap Edward, "Sekali lagi terima kasih saya permisi." jawab Michelle sambil menjabat tangan Edward."Vin, sebelum kakak kembali ke Singapura kita jalan yuk." ajak Michelle.
"Tawaran yang bagus,mau kemana?" tanya Kevin
"Belum tahu, sepertinya aku harus meminta pendapat Mila." jawab Michelle.
"Baik, silahkan kalian berdiskusi, aku tinggal ke kantor sebentar." ucap Kevin.
"Kamu mau ke kantor, aku bisa naik taksi." jawab Michelle
"Jangan, aku antar aja tapi aku tidak ikut turun." ucap Kevin.10 menit kemudian mereka sampai, Michelle bergegas masuk sambil memanggil Mila.
Ya kak, aku di dapur jawab Mila.
Michelle bergegas ke dapur, kamu lagi ngapain,sibuk banget?" tanya Michelle.
"Aku bikin pudding, gimana semuanya lancar?" tanya Mila lagi
"Syukurlah semua lancar, oleh karena itu, aku ingin kita liburan dan Kevin udah setuju, kira-kira mau kemana ya?" tanya Michelle.
"Kalau aku ingin ke pantai kak." jawab Mila.
"Ide bagus, aku setuju kita ke Bali." ucap Michelle.
"Makasih kak." jawab Mila.
Michelle segera memesan 3 tiket untuk ke Bali, ketiganya akan berangkat pukul 2, semoga Kevin sudah pulang gumam Michelle lalu menghubungi adiknya.
"Vin, aku udah pesan tiket,kita berangkat jam 2 ya" ucap Michelle.
"Oke kak, aku pulang jam 12." jawab Kevin.
"Terserah tapi jangan sampai telat." ucap Michelle
"Siap kak." jawab Kevin.
"Mila kita berangkat jam 2,Kevin pulang kantor jam 12, sebaiknya kamu siapkan semua keperluan kalian, jangan sampai ada yang tertinggal."ucap Michelle.
"Oke kak." jawab Mila bergegas ke kamarnya.
Haruskah aku menyiapkan semuanya gumam Mila dalam hati ketika membuka lemari pakaian sang suami, lakukan ini juga bagian dari tugasmu jawab Mila dalam hati dengan mata terpejam Mila mengambil beberapa pakaian dalam sang suami setelah itu ia menyiapkan beberapa pakaian santai untuk suaminya, setelah siap,Mila pun bergegas menyiapkan pakaian sendiri,dimana kopernya ya gumam Mila, tiba-tiba matanya melihat sebuah koper besar di atas lemari, gimana cara ngambil ya, Mila pun berinisiatif untuk mengambil kursi untuk di jadikan pijakan, namun sayang kursi tersebut tidak seimbang,Mila pasti jatuh,jika Kevin tidak datang dan menangkap tubuhnya.
"Kamu ngapain naik-naik?" tanya Kevin sambil menggendong Mila agar duduk di ranjang.
"Aku mau ambil koper." jawab Mila
"Lain kali kalau gak bisa lebih baik minta tolong, jangan membahayakan diri sendiri." jawab Kevin sambil memberikan kopernya pada Mila
"Terima kasih." ucap Mila segera memasukkan barang-barang mereka di koper.
"Kamu mau makan apa?" tanya Mila.
"Ayam goreng." jawab Kevin
"Oke, semua sudah aku siapkan,jika ada yang kurang, maafkan aku." ucap Mila.
"Terima kasih." jawab Kevin.Beberapa saat kemudian,Kevin menghampiri Mila di dapur.
"Sayang, terima kasih sudah menjadi istri yang baik untukku." ucap Kevin memeluk istrinya dari belakang,
"Maaf lepaskan aku." jawab Mila sambil tersipu.
"Mila, tolong biarkan seperti ini sebentar, aku sayang kamu." bisik Kevin.
Ucapan Kevin benar-benar membuat perasaan Mila tak karuan,ia segera mematikan kompornya lalu mereka duduk di meja makan.
"Jujur, aku juga sayang kamu, tapi berjanjilah kamu tidak akan pernah menyakitiku baik secara lahir maupun batin, kalau kamu bisa janji aku siap menjalankan kewajiban ku, sebagai istri seutuhnya." ucap Mila.
"Aku gak bisa janji, tapi kita harus sama-sama belajar agar rumah tangga kita selalu harmonis dan bahagia, aku harap kamu bersedia." jawab Kevin sambil menggenggam tangan istrinya.
"Ya, aku mau, aku siap berjuang bersamamu." ucap Mila tersenyum, "Terima kasih sayang." jawab Kevin lalu memeluk istrinya.
"Cie...cie yang lagi kasmaran serasa dunia milik berdua." goda Michelle
"Maaf kak, ayo kita makan, aku sudah siapkan makan siangnya." ucap Mila salah tingkah
"Gak usah malu, aku paham dan aku senang melihat kalian seperti ini." jawab Michelle tersenyum.
"Makasih kak,kami selalu berdoa agar kakak bisa mendapatkan suami yang lebih baik baik dan bisa menerima kakak apa adanya." ucap Kevin.