15 menit kemudian,Mila sampai di rumah,ia segera ganti baju dan bergegas ke dapur memasak menu makan siang untuk suami dan pekerjaannya.
1 jam kemudian, makanan siap,Mila segera menghampiri Kevin di kamar, namun ia terkejut melihat sang suami sedang fokus di depan laptop.
"Kamu, di sarankan dokter untuk istirahat di rumah bukan kerja di rumah, matikan laptopnya." ucap Mila tegas.
"Kamu udah pulang, maaf, aku cuma ngecek aja barang kali ada berita penting dari kantor, ngomong-ngomong di mana ponsel ku?" tanya Kevin.
Tanpa menjawab,Mila membuka laci lalu mengambil ponsel Kevin dari dalam sebuah buku.
"Maaf, aku sengaja menyembunyikan ponselmu, karena aku ingin kamu istirahat total." jawab Mila.
"Gak papa,makasih. " ucap Kevin lalu segera mengisi baterai ponselnya.
"Ayo, kita makan siang." ajak Mila.
"Ya. " jawab Kevin lalu keduanya bergegas ke ruang makan.
Wow, siapa yang masak nih?tanya Kevin.
"Aku yang masak, memangnya siapa lagi,bi Minah kan belum pulang." jawab Mila.
"Kamu yang masak, jadi kamu udah pulang dari tadi dong?" tanya Kevin.
"Gak juga, aku baru pulang sekitar 1 jam yang lalu." jawab Mila.
"Tapi, aku gak dengar suara mobil?" tanya Kevin.
"Maaf hari ini, aku berangkat sendiri, aku sengaja minta Fadil dan Farhan untuk menjagamu." jawab Mila.
"Kamu terlalu berlebihan, keadaan ku sudah jauh lebih baik, mungkin besok aku udah mulai beraktivitas." ucap Kevin tersenyum.
"Kamu yakin,ingat jangan terlalu capek, vitaminnya jangan lupa di minum." jawab Mila.
"Siap laksanakan." ucap Kevin sambil memberi hormat.
Selesai berbincang Mila mengambilkan makanan untuk suaminya.
"Waktunya makan selamat menikmati." ucap Mila.
"Makasih." jawab Kevin.
Selesai makan dan membereskan semuanya,Mila berniat pergi ke kamar.
"Tunggu Mila,bisa kita bicara?" tanya Kevin
"Ya, ada apa, tanya Mila menghampiri suaminya.
"Hari demi hari,kita lewati bersama, aku bersyukur memiliki teman hidup seperti kamu, kalau boleh, aku ingin kita mulai menjalani rumah tangga, seperti pasangan lain." ucap Kevin.
"Jujur aku juga mulai nyaman menjalani hari-hari ku bersamamu,tapi jika untuk berumah tangga seperti yang lain, maaf aku belum siap." jawab Mila.
"Aku mengerti,tapi paling tidak kita bisa mulai dengan tidur di kamar sama." ucap Kevin.
"Aku belum tahu harus jawab apa, tunggu saja malam ini, permisi." jawab Mila berlari ke kamarnya.Semoga Mila bersedia tidur bersamaku, semakin hari aku semakin kagum padamu, dan aku rasa aku mulai mencintaimu gumam Kevin dalam hati.
Di kamar,Mila masih terus memikirkan permintaan suaminya,apa memang ini saatnya, aku membuka hati, Kevin sudah melakukan segala demi menyelamatkan hidup ku,mama apa yang harus aku lakukan gumam Mila dalam hati,Mila tunggu apa lagi sayang, ini saatnya kamu bahagia, bukankah dari kecil kamu sangat merindukan sosok papa yang menyayangimu, mama yakin kamu bisa ucap Rasti seolah berbicara pada putrinya.
Mama benar, ini saatnya dia juga berhak atas diriku, aku harus mulai belajar untuk mencintainya gumam Mila berusaha meyakinkan hatinya, setelah mengambil keputusan,Mila kembali fokus pada tugas kuliahnya.Beberapa jam kemudian, keduanya bertemu di meja makan untuk makan malam, namun kali ini keduanya lebih banyak diam seolah hanyut dalam pikiran masing-masing,Mila bahkan bergegas pergi ke kamar setelah membereskan meja makan.
Ada apa ini, kenapa sikapnya berubah, apa aku salah bicara gumam Kevin dalam hati.
Maaf, aku sengaja mendiamkan mu, tunggu kejutan dari ku gumam Mila tersenyum lalu bergegas masuk ke kamarnya.Pukul 22.00,Mila keluar dari kamarnya dan berjalan ke kamar Kevin, semoga dia belum tidur gumam Mila dalam hati sebelum mengetuk pintu,Ya masuk jawab Kevin yang masih fokus dengan laptopnya.
"Kevin...panggil Mila
"Ya,ada apa?" tanya Kevin tanpa menatap Mila
"Kevin..." panggil Mila lagi
"Ya Mila,ada apa katakan." jawab Kevin.
"Tutup laptopnya, aku mau bicara." ucap Mila mulai kesal.
"Ya,ada apa?" jawab Kevin sambil menatap istrinya.
"Boleh, aku tidur di sini?" tanya Mila sedikit ketakutan.
"Ya, silahkan ini kamar mu juga." jawab Kevin tersenyum,semoga ini bukan mimpi lanjut Kevin dalam hati.
"Terima kasih, kamu masih sibuk,mau aku buat kopi?" tanya Mila.
"Enggak usah, sebentar lagi selesai, kamu tidur duluan aja." jawab Kevin tersenyum.
"Gak papa, aku tunggu kamu." ucap Mila.
"Mila makasih kamu sudah mau memberikan kesempatan pada pernikahan kita." jawab Kevin.
"Sama-sama, aku melakukan apa yang bisa aku lakukan untuk membalas kebaikan mu selama ini." ucap Mila.
Semoga perasaan itu sementara, karena sejujurnya aku ingin kamu bisa membalas cintaku Mila gumam Kevin dalam hati.
15 menit kemudian,Kevin selesai,ia segera menutup laptopnya dan bersiap tidur, beberapa saat kemudian, Kevin keluar dari kamar mandi lalu berjalan mendekati ranjang dan berbaring.
"Mila,ayo tidur." ucap Kevin tersenyum saat melihat Mila masih duduk di sofa.
"Ya, tapi mungkin aku tidur sini aja." jawab Mila.
"Jangan, kamu tidur di ranjang biar aku yang di sofa." ucap Kevin.
"Jangan ini kamarmu, kamu yang lebih berhak tidur di ranjang." jawab Mila.
Kevin tersenyum sambil berjalan mendekati Mila lalu duduk di sampingnya.
"Lihat baik-baik di tangan kanan kita melingkar sebuah cincin yang sama,itu artinya kita adalah satu, saat kita memutuskan hidup bersama, sejak itu pula,milikku bukan lagi milikku seorang tapi milik kita, jangan takut Mila, aku tidak akan menyakitimu ucap Kevin berusaha meyakinkan Mila.
Mila bukankah kamu sudah mengambil keputusan bahwa kamu ingin memulai semua dari awal, aku tahu pernikahan ini terjadi tanpa cinta,tapi cinta bisa datang seiring berjalannya waktu, belajarlah untuk mencintainya, ini kesempatan mu untuk bahagia, ayo berjuang lawan trauma itu, dia laki-laki yang baik gumam Mila dalam hati sebelum berkata,
"Oke, semua ini punya kita, terima kasih untuk segalanya,ayo tidur.
"Good night Mila,have a nice dream." ucap Kevin.
"Good night and have a nice dream too." jawab Mila.Keduanya berbaring dengan posisi saling membelakangi,ada perasaan aneh yang berkecamuk di benak mereka.
Apakah ini benar, tapi dia istriku,dia harus belajar beradaptasi dengan kamar ini gumam Kevin dalam hati.
Tuhan, apa yang aku lakukan, aku tidur satu ranjang dengan seorang pria,ini aneh, tapi dia suamiku, aku harus mulai terbiasa dengan semua ini karena inilah kehidupan ku saat ini, namaku bukan lagi,Mila Regina Putri Randy tapi aku adalah nyonya Mila Regina Putri Renaldy gumamnya sambil tersenyum.
