Part 25

393 19 0
                                    

Selesai mengurus semuanya,Kevin segera menghubungi Fadil.
"Hallo, saya tunggu kamu jam 10 di pintu belakang rumah sakit,bawa kak Arini juga, bisa kan?" tanya Kevin.
"Siap pak." jawab Fadil.
"Oke terima kasih, nanti saya hubungi lagi."ucap Kevin.
"Ya." jawab Fadil.
Beberapa saat kemudian,Arman sudah di pindahkan ke ruang perawatan.
"Apa yang terjadi sebenarnya, kamu cepat sembuh sayang, Cemal menunggumu." ucap Chintya sambil menggenggam tangan Arman.
"Kamu jaga Arman, mama akan cari tahu siapa supir mobil itu." sahut Anita tiba-tiba.
"Aku rasa ini bukan waktu yang tepat, kita tunggu  sampai kondisi Arman benar-benar pulih. " jawab Chintya.
"Tapi,mama rasa ada aneh dengan kecelakaan ini, tadi dokter bilang ada seorang wanita di mobil, mama  penasaran siapa dia." ucap Anita.
"Jangan, kita di sini aja, Arman membutuhkan kita." jawab Chintya.
"Kamu yakin,mama takut supir mobil itu kabur karena ketakutan. " ucap Anita.
"Tidak, aku janji akan mengurus masalah ini sampai selesai. "jawab Chintya.
"Oke mama percaya, segera beritahu mama jika kamu mengetahui sesuatu ucap Anita.
"Pasti, terima kasih sudah percaya padaku, aku pergi sebentar. " jawab Chintya.
"Ya sayang, hati-hati." ucap Anita.

"Andrew, kita ketemu tempat biasa,15 menit lagi bawa yang lain juga." ucap Chintya.
"Siap bos. jawab Andrew.

Andrew, menghubungi semua anak buahnya dan meminta mereka berkumpul di tempat biasa.
"Siap bos." jawab mereka .

15 menit kemudian, mereka berkumpul, Chintya baru saja sampai di tempat tersebut.
"Kerja  bagus, target saat ini  koma, dimana kalian menemukan mereka?" tanya Chintya.
"Rumah putih, Bogor." jawab Andre.
"Oke ini bonusnya, dan ini untuk yang lain, sebaiknya kamu segera pergi, terima kasih bantuannya." ucap Chintya.
"Sama-sama,jika ada pekerjaan lagi, hubungi aku." ucap Andrew.
"Pasti, terima kasih kali ini aku sangat puas dengan hasil kerja kalian, saya permisi." jawab Chintya.

masalah terbesarku sudah selesai, semoga dia tidak bisa di selamatkan, dan aku bisa memiliki Arman sepenuhnya gumam Chintya tersenyum licik.

20 menit kemudian, Chintya sampai di rumah sakit,ia bergegas ke ruangan Arman.
"Ma... bagaimana keadaan Arman?"tanya Chintya.
"Hai sayang,ayo masuk, Arman,dia Chintya, calon istrimu." jawab Anita.
"Calon istri?" tanya Arman binggung.
"Ya sayang, seharusnya kalian menikah hari ini, tapi kamu malah kecelakaan." jawab Anita.
"Maaf, aku siap melanjutkan pernikahan ini." ucap Arman.
"Tidak perlu buru-buru sayang yang terpenting adalah kesehatanmu." jawab Chintya.
"Aku baik-baik saja sayang,kita bisa lakukan pernikahan itu siang ini."jawab Arman.
"Baiklah, aku akan mengurusnya,kami pergi dulu." ucap Anita.
"Ya hati-hati." jawab Arman.

"Ma,apa yang terjadi,kenapa Arman tiba- tiba berubah?" tanya Chintya.
"Dokter bilang dia mengalami amnesia sebagian,dia ingat siapa keluarganya tapi dia lupa dengan pernikahannya, aku rasa ini kesempatan baik untuk kita." jawab Anita.
"Tapi ma, kalau suatu saat Arman tiba-tiba ingat masa lalunya gimana?" tanya Chintya.
"Itu urusan nanti, mama hanya minta tolong bahagiakan mama berikan mama cucu yang sesungguhnya."
jawab Anita.
"Ya, doakan kami."jawab Chintya.

Tanpa disadari, ternyata Fadil mendengar pembicaraan mereka,apa terjadi pada keluarga ini sebenarnya, kasian bu Arini gumam Fadil, tiba-tiba ponselnya berdering, Fadil bergegas pergi dari sana.
"Saya sudah menunggu."ucap Kevin.
Baik tunggu sebentar jawab Fadil berlari ke UGD, dan membawa Arini pergi.
"Hai,siapa kamu, mau di bawa kemana pasien ini ?" tanya seorang perawat.
"Biarkan saja, pasien akan di pindahkan ke rumah sakit di Singapura."jawab perawat lainnya.
"Terima kasih, saya permisi." ucap Fadil bergegas  menuju pintu belakang.
"Saya bawa Arini, terima kasih bantuannya." ucap Kevin
"Sama-sama pak,tapi ada satu hal yang ingin saya sampaikan, hari ini Pak Arman akan menikah dengan wanita pilihan orang tuanya.jelas Fadil.
"Oke terima kasih infonya,kami harus segera pergi, saya mohon jaga Mila. ucap Kevin.
"Baik pak, hati-hati, saya doakan ibu Arini segera sembuh."jawab Fadil.
"Terima kasih doanya." ucap Kevin bergegas menuju bandara.
setelah memastikan  Arini aman,Fadil bergegas pergi dari rumah sakit.

Kak, aku semakin yakin dengan keputusanku,kita harus pergi, kebahagiaan kakak bukan disini, aku tahu kakak akan kecewa tapi aku janji   akan menemani kakak menjalani semua ujian ini.gumam Kevin lalu mencium kening kakaknya dengan sayang.
Beberapa saat kemudian mereka tiba di rumah sakit Singapura.
"Vano, tolong rawat kakakku dengan baik, lakukan operasi pada wajahnya, ucap Kevin.
Apa maksudmu, wajahnya baik-baik saja,kenapa harus di operasi?" tanya Vanno.
"Aku ingin dia melupakan masa lalunya. "jawab Kevin
"Kamu yakin,wajah bisa berubah tapi kenangan akan tetap tersimpan di memorinya."ucap Vanno.
"Aku tahu, tapi biarlah itu menjadi urusanku." jawab Kevin.
Baiklah,jika itu keputusanmu, aku siap melakukannya. jawab Vanno.
"Terima kasih." ucap Kevin.
Sama-sama tapi sebelum operasi dilakukan kamu harus menandatangani beberapa dokumen, jelas Vanno.
"Ya,aku mengerti, ini foto wajah baru kakakku, semoga operasinya berjalan dengan lancar." jawab Kevin.
"Pasti, kamu bantu doa ya, suster tolong siapkan dokumen persetujuan untuk melakukan operasi." ucap Vanno.
"Baik dok." jawab Siska.

Pukul 12.00, waktu Singapura, operasi Arini di mulai, sementara di Jakarta,Arman mengucapkan janji suci pernikahannya bersama Chintya, Anita tersenyum bahagia melihat pernikahan putranya,ia berharap pernikahan Arman kali ini bisa memberikannya seorang cucu, yang akan menjadi penerus untuk keluarga besarnya.

Arman dan Chintya pun terlihat bahagia pernikahannya,tanpa disadari ternyata ada yang mengambil foto mereka dan mengirimkannya pada Arini. nomor siapa ini, kenapa dia mengirimkan foto ini padaku gumam Kevin.
"Hallo,siapa kamu kenapa kamu mengirimkan foto ini pada kakak saya?" tanya Kevin.
"Aku Ivan, sahabatnya Arini, aku sengaja mengirimkan foto itu, supaya  Arini bisa menyadari bahwa Arman bukan suami yang baik, aku harap setelah ini dia bisa menatap masa depannya." jawab Ivan.
"Makasih, mohon doanya, Arini baru saja mengalami kecelakaan,saat ini dia sedang menjalani perawatan di Singapura." ucap Kevin.
"Astaga, kasian Arini, tolong kirim alamat rumah sakit,saya ingin menjenguknya." jawab Ivan.
"Ya nanti saya share lock, terima kasih perhatiannya." ucap Kevin.
"Sama-sama." jawab Ivan.

Dua jam kemudian, operasi selesai.
"Operasinya berjalan lancar,kita tinggal menunggu kakakmu sadar dari koma." ucap Vino.
"Terima kasih,tapi secara keseluruhan kakakku baik-baik saja kan ?tanya Kevin.
"Ya,semua  organ tubuhnya berfungsi dengan baik, kamu berdoa,agar kakakmu segera bangun dari koma,aku permisi." jawab Vino.
"Ya silahkan." ucap Kevin.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang