Part 26

373 24 0
                                    

Satu minggu kemudian.
Kevin masih setia menemani Arini di rumah sakit.
Kak, bangun dong,kakak gak capek apa tidur terus, ucap Kevin.
Tiba-tiba tangan Arini bergerak perlahan, kakak dengar suaraku. ucap Kevin.
"Ya, kakak mendengarnya." jawab Arini lirih.
"Syukurlah,kakak baik saja, aku panggil dokter sebentar." ucap Kevin.
"Panggil dokter, memang apa yang terjadi, tiba-tiba Arini teringat kejadian kecelakaan itu, dimana suamiku, bagaimana keadaannya?" tanya Arini.
"Dia  sehat tapi saat ini  dia ada di luar kota,dia minta aku jaga kakak."jawab Kevin.
"Gak mungkin, jangan bohong,suami sedang sakit,dia tidak mungkin pergi tanpa aku." ucap Arini.
Kakak benar,dia pergi sama Silvi sekretarisnya, urusan ini sangat penting jadi tidak bisa diwakilkan."jawab Kevin.
"Syukurlah, kira-kira berapa lama dia pergi?"tanya Arini.
"Aku belum tahu, mereka belum kasih kabar." jawab Kevin.
"Oh ya, dimana ponselku, aku ingin menghubungi suamiku." ucap Arini.
"Ponsel kakak hilang,saat kecelakaan." jawab Kevin.
"Astaga, baiklah aku pinjam ponselmu saja ."ucap Arini.
"Oke." jawab Kevin menyerahkan ponselnya,semoga nomor kak Arman tidak aktif, gumam Kevin dalam hati.
beberapa saat kemudian, raut wajah Arini berubah kesal, kenapa kak?"tanya Kevin.
Nomornya gak aktif, gak biasa dia seperti ini jawab Arini sedih.
"Mungkin dia sibuk jadi lupa ponselnya belum sempat di cash." jawab Kevin.
"Kamu benar,mas Arman itu kalau udah kerja suka lupa waktu,oke nanti aku hubungi dia lagi, ini ponselmu, dimana Mila,kenapa dia tidak bersamamu,apa kalian bertengkar?" tanya Arini penasaran.
"Mila sibuk dengan kuliahnya. jawab Kevin, di tengah obrolan mereka, tiba-tiba Vino datang
"Permisi saya periksa dulu ya."  ucap Vino.
"Ya silahkan." jawab Arini.

Beberapa saat kemudian,Vino berkata, "Kondisi Arini sudah sangat membaik,dia bisa pulang hari ini."
"Terima kasih dokter." jawab Kevin dan Arini bersamaan sambil tersenyum.
"Sama-sama saya permisi, selamat atas kesembuhan anda." ucap Vinolalu bergegas keluar dari ruangan Arini.

"Kevin, ayo kita pulang, kakak tidak sabar ingin memberi kejutan pada mas Arman." ucap Arini bersemangat.
"Sebentar,aku ingin membicarakan sesuatu yang penting." jawab Kevin.
"Sesuatu yang penting,ada apa sebenarnya?" tanya Arini penasaran.
"Saat ini kita tidak di Jakarta,kita di Singapura,karena kecelakaan itu kakak koma, untuk menghindari keributan, aku terpaksa membawa kakak menjauh, tapi ternyata sebelum kita pergi,Fadil gak sengaja mendengar pembicaraan tante Anita dan Chintya , mereka bilang kalau kak Arman mengalami amnesia sebagian dan mereka ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memisahkan kalian bahkan mereka sudah menikah seminggu yang lalu." jelas Kevin.
"Tuhan,apa salahku,kenapa mama tega melakukan ini." ucap Arini menangis tersedu-sedu.
"Sabar kak, mungkin jodoh kalian, hanya sampai di sini, aku harap kakak bisa mengikhlaskannya." jawab Kevin memeluk kakaknya.
"Entahlah, aku sendiri masih binggung dengan semua ini, terima  kasih, kamu telah membantu kakak dari masalah ini. " ucap Arini.
"Ya, sama-sama." jawab Kevin sambil memeluk kakaknya.
"Untuk sementara kita tinggal di apartemen, kalau kakak sudah siap baru kita pulang." ucap Arman.
Kakak rasa kakak gak perlu kembali ke Jakarta, kakak akan mulai kehidupan baru kakak di sini jawab Arini.
"Oke, aku dukung keputusan kakak." ucap Kevin.

30 menit kemudian mereka sampai di apartemen.
"Kak, aku mau bicara sesuatu?"tanya Kevin
"Ada apalagi, katakan saja ." jawab Arini.
"Aku melakukan operasi wajah, dan mengganti semua identitas kakak, gak papa kan?" tanya Kevin.
"Operasi wajah,apa maksud kamu?" jawab Arini tak terima.
"Ini, kakak bisa lihat  sendiri, sekali lagi maafkan aku." ucap Kevin sambil memberikan sebuah cermin pada Arini.
Wajahku sudah berubah,ini artinya mas Arman tidak akan mungkin bisa mengingatku,apa ini artinya, aku harus benar-benar merelakan suamiku bersama wanita lain gumam Arini dalam hati
"Kenapa diam, kakak gak suka wajah ini ?" tanya Kevin.
"Gak, aku suka hasilnya bagus, makasih."  jawab Arini tersenyum sambil memeluk Kevin.
"Kakak serius?" tanya Kevin tak percaya.
"Ya aku suka,mengenai identitas baruku gimana?"tanya Arini antusias.
"Semua masih dalam proses, aku merubah nama kakak jadi Michelle, aku harap kakak menjadi wanita yang kuat, aku selalu bersamamu." jawab Kevin  sambil memeluk kakaknya.
"Terima kasih atas segalanya, kakak sayang kamu, kakak harap kamu sukses dan  bahagia." ucap Michelle tersenyum lalu membalas pelukan Kevin.

Tiba-tiba ponsel Kevin berdering,Silvi gumam Kevin, maaf kak, aku angkat telepon sebentar ucap Kevin berjalan menjauh dari kakaknya.
Hallo,ada apa Silvi tanya Kevin.
Wanita itu datang lagi,kali ini dia bilang,dia istrinya pak Arman, apa yang harus saya lakukan?" jawab Silvi.
"Biarkan dia masuk,siang ini juga saya kembali ke Jakarta." ucap Kevin.
"Baik." jawab Silvi.

'Kak, maaf sepertinya, aku harus kembali ke Jakarta,ada masalah di kantor." ucap Kevin
"Pergilah, kakak baik-baik saja, jangan khawatir. jawab Michelle tersenyum.
"Oke, aku pamit, kalau ada sesuatu segera hubungi aku." ucap Kevin.
"Pasti hati-hati, sampaikan salamku untuk Mila." jawab Michelle.
"Ya, aku pergi kak." ucap Kevin berlari memeluk kakaknya.
"Ya pergilah."jawab Michelle tersenyum sambil melepas pelukan Kevin.

1 jam kemudian, Kevin sampai di Jakarta,ia bergegas menuju kantor Arman, aku harus siap,semua sudah berakhir di sini gumam Kevin seolah menguatkan hatinya,20 menit kemudian,Kevin sampai di kantor Arman.
"Selamat siang semuanya, saya ingin bertemu ibu Chintya." ucap Kevin.
"Ada apa mencari ku?" tanya Chintya keluar dari ruangannya.
"Dimana suamimu, aku ingin menyerahkan beberapa dokumen penting perusahaan padanya." jawab Kevin.
"Tidak perlu, berikan semuanya padaku, Arman masih dalam masa pemulihan." ucap Chintya.
"Maaf aku tidak bisa, aku di sini karena permintaan kak Arman,jadi yang berhak memintaku keluar dari kantor hanyalah kak Arman." jawab Kevin.
"Ternyata kalian berdua keras kepala juga ya, ingat,kakakmu dan Arman sudah bercerai, itu artinya kakakmu sudah tidak punya hak apapun di perusahaan ini." jawab Chintya.
Jaga bicaramu, mereka belum resmi bercerai, lagipula kami tidak butuh harta, kedatanganku kesini hanya untuk bertemu kak Arman dan mengucapkan selamat atas pernikahan kalian,apa itu salah?" tanya Kevin.
"Tidak juga, baiklah tunggu sebentar, aku akan coba menghubungi suamiku. jawab Chintya.
"Hallo sayang kamu bisa datang ke kantor,ada seseorang yang ingin bertemu denganmu?" tanya Chintya.
"Oke, sekalian  kita makan siang jawab Arman.
"Kamu sweet banget sih,aku tunggu,i love you ." ucap  Chintya.
"I love you too ." jawab Arman lalu menutup teleponnya.




Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang