Part 13

410 23 0
                                    

Setelah kejadian malam itu,
Arini memutuskan  pergi ke panti asuhan tempatnya bekerja dan di besarkan sebelum menikah dengan Arman.
Ibu kak datang ucap beberapa anak menyambut kedatangannya.
"Kak Arini, kita senang kakak datang." ucap beberapa anak memeluknya.
"Ya, sayang kakak juga senang bisa bertemu kalian. "jawab Arini tersenyum sambil mencium mereka  bergantian.
"Anak-anak ayo sarapan." teriak bu Rahma.
"Ya bu" jawab mereka.
"Ayo kak," ucap Cindy menggandeng tangan Arini ke ruang makan.
"Arini kapan datang, dimana suamimu?" tanya Rahma sambil memeluk Arini.
"Arman gak ikut,dia sibuk." jawab Arini tersenyum.
"Oh ya sudah,ayo makan, kebetulan ibu masak makanan kesukaanmu."ajak Rahma.
"Ibu tahu aja kalau aku lapar." jawab Arini tersenyum malu.
"Tahu dong,kamu kan anak ibu, ayo makan yang banyak." ucap Rahma sambil mengambilkan makanan untuk Arini.
"Cukup, makasih bu. "jawab Arini tersenyum.
Arman udah makan belum ya. gumam Arini tiba-tiba.
"Arini kamu kenapa,ayo di makan." ucap Rahma.
"Ya bu." jawab Arini  tersenyum dan mulai menyantap makanannya, "Masakan ibu masih sama,enak banget. "puji Arini.
"Makasih pujiannya." jawab Rahma selesai makan.
"Arini bantu ya bu." ucapnya sambil berjalan ke dapur.
"Jangan ibu aja, kamu main aja sama adik-adik, mereka kangen banget sama kamu." ucap Rahma,tapi bu ucap Arini.
"Gak papa, ada Rita di belakang." jawab Rahma.

"Kak, kita main yuk" ajak Cindy,
"Oke sayang." jawab Arini, "Tunggu,ini, Rafa,Diva,  Devi  Jasmine,Cindy, seingat kakak kamu punya adik laki-laki, dimana dia?" tanya Arini.
"Cemal, udah gak disini kak,dia dibawa mamanya." jawab Cindy, "Kamu yang sabar ya sayang, suatu saat nanti kamu juga punya mama." jawab Arini memeluk Cindy,
"Gak mau,Cindy mau ketemu Cemal."ucapnya sambil menangis.
"Oke nanti kita cari alamatnya, jangan nangis, ayo main lagi." ajak Arini.
"Ayo ,kita main petak umpet ya." ucap Diva.
"Oke sayang ayo." jawab Arini bersemangat,tapi kak Arini duluan yang jaga. lanjut Cindy.
"Oke." jawab Arini.

beberapa saat kemudian kakak hitung mundur ya,"5..4...3..2..1 "ucap Arini membuka matanya dan mulai mencari keberadaan anak-anak, tiba-tiba, "Rafa kena,"ucap Arini ketika berbalik.
"Yah,kak Arini curang hitungnya dari 10 dong. "ucap Rafa kesal.
"Gak mau kelamaan, kamu main  disini dulu, kakak cari yang lain." jawab Arini.
"Oke kak." jawab Rafa, Jasmine  ucap Arini mengejutkannya.
"Yah ketahuan deh "jawab Jasmine sedikit kesal.
"Rafa main di ayunan.",ucap Arini,
"Diva, Devi kamu dimana?" ucap Arini sambil berjalan mencari Diva.
"Kak Arini," panggil Diva dan Devi menghampirinya.
"Kamu darimana sayang?" tanya Arini.
"Dari sana ikut ya, aku pengen es krim." jawab mereka menarik tangan Arini.
"Oke kita panggil yang lain dulu." ucap Arini.
"Gak usah ayo cepat nanti penjualannya ke buru pergi.ayo kak. " ajak Diva.
"Oke sayang jangan lari nanti jatuh." ucap Arini mengikuti langkah Devi.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah tempat.
"Terima kasih sayang,ini untuk kalian selamat makan,ucap seseorang berbalik menghadap ke arah mereka
"Kamu, ngapain kamu ke sini?" tanya Arini sinis, Kita bisa bicara baik-baik, sama-sama makasih juga kak." ucap Diva mereka berjalan menjauh.

"Diva,Devi tunggu." ucap Arini bermaksud mengejarnya, namun  Arman memeluknya dari belakang sambil berkata, "Pulanglah, aku merindukanmu." bisik Arman. "Gak,urus  rencana pernikahanmu, lepaskan aku." ucap Arini berusaha melepaskan pelukannya.
"Gak, aku mencintaimu." jawab Arman.

"Jika ucapanmu benar,kenapa ada Cemal  diantara kalian?"tanya Arini sinis.
"Cemal bukan anakku." jawab Arman tegas.
"Mana buktinya?" tanya Arini,
"Ikut aku hasil tes DNA akan keluar hari ini." jawab Arman.
"Gak, aku masih ingin di sini tolong hargai "Keputusanku" ucap Arini, "Pernikahanku dan Chintya tidak akan pernah terjadi tanpa kehadiranmu." jawab Arman.
"Oh ya mari kita buktikan." ucap Arini lalu bergegas pergi.
"Aku tahu kamu berat melakukannya tapi  aku rasa mama sangat ingin melihatmu bersatu dengan Chintya." gumam Arini dalam hati sambil menangis.
"Arini ada apa denganmu sayang,apa kamu sudah tidak mencintaiku, aku mohon jangan tinggalkan aku." gumam Arman dalam hati sambil menatap punggung istrinya, tiba-tiba ponsel Arman berdering.
"Arman kamu dimana mama udah boleh pulang." ucap Chintya.
"Aku segera kesana." jawab Arman bergegas ke mobil.

15 menit kemudian, Arman sampai di RS.
"Ayo pulang,2 jam lalu lagi,kamu dan Chintya akan menikah." ucap Anita bergegas masuk ke mobil.
"Gak usah binggung, aku sudah menyiapkan semuanya." jawab Chintya, ayo pulang,Cemal sudah menunggu." lanjut Chintya.
"Maaf pernikahan ini tidak akan dilangsungkan sebelum Arini kembali." ucap Arman tegas.
"Arman gak bisa gitu dong, kamu kan sudah janji sama mama. jawab Anita.
"Ya, tapi itu sebelum Arini pergi." ucap Arman.
"Apa maksudmu, untuk apalagi kita menunggu Arini, bukankah kata mama, dia sudah mengijinkan kita menikah." ucap Chintya.
"Chintya dimana perasaanmu, kamu juga seorang wanita tentunya kamu tidak ingin dimadu kan?" bentak Arman.
"Arman kamu jangan lupa Cemal butuh status. "ucap Chintya emosi.
"Kenapa baru sekarang, kemana saja kamu selama, 3 tahun ini ?" tanya Arman,.
"Cukup, hentikan semuanya,Arman keputusan mama sudah bulat,pernikahan kalian harus dilakukan hari ini." ucap Anita.
"Aku setuju ma." jawab Chintya. "Tidak, aku tidak setuju, berhenti memaksaku." bentak  Arman lalu  turun dari mobil dan bergegas pergi.

"Arman tunggu , aku minta maaf,baiklah aku tidak akan memaksamu,kita pulang ya,kasian Cemal di rumah sendirian." ucap Chintya berusaha membujuk Arman agar kembali ke mobil.
"Oke, aku maafkan kita pulang." jawab Arman  kembali ke mobilnya.

10 menit kemudian mereka sampai di rumah, Chintya bergegas turun lalu mengantar Anita ke kamarnya.
"Sayang, kamu tenang aja, mama pastikan pernikahan itu terjadi hari ini. "bisik Anita.
" Jangan ma, aku tidak ingin Arman semakin marah,  kita tunggu 2-3 hari  ke depan setelah itu baru kita bicarakan hal ini. "ucap Chintya. "Kamu benar juga, Arman itu orangnya keras,jika terus di paksa dia akan pergi." jawab Anita.
"Makasih pengertiannya tapi boleh aku minta sesuatu?" tanya Chintya tiba-tiba.
" Katakan saja." jawab Anita.
"Biarkan Cemal tinggal di sini untuk sementara, aku rasa dia sangat merindukan papanya." jawab Chintya.
"Dengan senang hati sayang,Cemal juga bagian dari keluarga ini."ucap Chintya.
"Makasih, aku pamit, aku harus mengurus tentang penundaan pernikahan ini." ucap Chintya.
"Ya sayang,kamu hati-hati,sekali lagi, mama minta maaf." ucap Anita.
"Gak papa,aku mengerti Arman butuh waktu." jawab Chintya lalu mendekati Cemal yang sedang  bermain di ruang tengah.
"Sayang mama pergi ,kamu disini papa jangan nakal." ucapnya mencium pipi Cemal.
"Asyik makasih ma."  jawab  Cemal tersenyum.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang