Part 27

400 25 0
                                    

"Oke, suamiku dalam perjalanan ke sini, tapi ingat jangan bahas tentang kakakmu,ayo kita tunggu dia di ruangan ku  ucap Chintya.
Kau tidak ingin menyambut kedatangannya, bukankah saat ini suamimu sedang sakit." jawab Kevin.
"Kau tahu dari mana tentang ini?" tanya Chintya.
Aku rasa kau tidak perlu tahu, ayo kita tunggu dia di ruangan mu." jawab Kevin.
"Tunggu,apa selama ini kamu sengaja mengirim seorang untuk mengawasi kami?" tanya Chintya penasaran.
"Tidak juga, aku hanya merasa heran kenapa dia bisa berubah pikiran secepat ini." jawab Kevin
"Mungkin ini yang dinamakan takdir, sejauh apapun cinta itu pergi,  tapi cinta tidak akan pernah lupa dimana rumahnya." ucap Chintya dengan mata berbinar.
"Oke, mungkin kamu benar, sekali lagi selamat ya." jawab Kevin tersenyum kecil mendengar ucapan Chintya.
"Mama"... ucap Cemal tiba datang dan memeluknya.
"Kamu,ke sini sama siapa?" tanya Chintya mencoba menutupi rasa terkejutnya
"Aku ke sini sama papa,tuh papa di sana.' jawab Cemal sambil menoleh ke belakang.
"Sayang, kamu datang ucap Chintya menyambut kedatangan Arman lalu mendorong kursi roda suaminya.
"Sayang, kenalkan ini Kevin,teman lama kita,dia minta maaf kemarin gak bisa datang ke pernikahan kita ucap Chintya memperkenalkan Kevin.
Hai,maaf aku lupa, aku baru saja mengalami kecelakaan, jawab Arman sambil menyodorkan tangannya.
Gak papa, selamat ya,semoga kalian selalu bahagia, aku juga ingin menyampaikan padamu, dokumen perusahaan ini ada di laci mejamu,ini kuncinya ucap Kevin.
Oke terima kasih sudah membantu kami selama ini jawab Arman tersenyum.
Sama-sama, aku pamit ucap Kevin.
"Jangan buru-buru kita bisa makan siang bersama." jawab Arman.
"Maaf, aku sedang sibuk, mungkin lain waktu." ucap Kevin.
"Oke gak papa,  lain waktu  kita buat janji, ajak juga istrimu." jawab Arman.
"Ya,ide bagus, aku setuju." ucap Chintya.
sementara Kevin  mengacungkan jempolnya sambil tersenyum dan bergegas masuk ke mobilnya.

Melihat kondisi Arman sekarang, rasanya sulit untuk mempertahankan hubungan mereka, terlebih tante Anita sangat ingin melihat mereka berpisah, maafkan aku,tapi ini harus dilakukan,demi kebaikan bersama gumam Kevin melajukan mobilnya ke Pengadilan Agama.

Sesampainya di sana Kevin segera menghubungi kakak melalui Video call.
"Kak, aku baru saja bertemu kak Arman, kondisinya sehat,tapi masih duduk di kursi roda, dia  juga lupa siapa aku, setelah aku pikir-pikir dengan keadaannya yang seperti itu lebih baik kalian bercerai, lagipula kak Arman terlihat bahagia dengan keluarga barunya, kalau bersedia, aku akan  segera mengurusnya karena aku ada di depan Pengadilan Agama.
"Jangan sekarang,beri waktu kakak untuk berfikir." ucap Michelle.
"Oke, aku tunggu kabar selanjutnya, sekarang aku mau pulang dan istirahat bye kak." jawab Kevin.
"Bye hati-hati. "ucap Michelle.

30 menit kemudian,Kevin sampai di rumah.
"Selamat siang den,mau bibi buatkan sesuatu?" tanya Minah,
"Buatkan saya susu hangat , tolong antar ke kamar, terima kasih." jawab Kevin.
"Baik den." ucap Minah berjalan ke dapur.
sementara Kevin bergegas naik ke kamarnya, masih jam 3, masih ada waktu istirahat,Mila pulang jam 5, nanti aku jemput sendiri aja kangen juga seminggu gak ketemu gumam Kevin sambil tersenyum.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, masuk aja,gak di kunci jawab Kevin.
"Permisi den,ini susu hangatnya." ucap Minah.
"Makasih jawab Kevin  tersenyum dan segera meminum susu hangatnya.
"Bibi boleh keluar, nanti jam 4, tolong bangunkan saya." ucap Kevin.
"Baik den, saya permisi." ucap Minah keluar dari kamar majikannya.
setelah Minah keluar,Kevin segera membaringkan tubuhnya lalu tertidur.

Satu jam kemudian,Minah kembali masuk ke kamar Kevin untuk membangunkannya.
"Den, bangun ini sudah jam 4."ucap Minah.
"Ya sebentar." jawab Kevin  menggeliat pelan lalu duduk di tepi ranjang.
"Kalau gitu bibi permisi." ucap Minah
"Ya makasih." jawab Kevin bergegas ke kamar mandi,15 menit kemudian,Kevin selesai mandi dan bersiap.

pukul 4.15 Kevin berangkat ke kampus Mila, Fadil Farhan, kalian jaga rumah biar saya yang jemput Mila ucap Kevin bersemangat.
Siap pak jawab keduanya bersamaan.
15 menit kemudian,Kevin sampai di kampus, namun kampus terlihat sepi,kemana Mila gumam Kevin binggung sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Maaf pak, bapak cari siapa ya ?" tanya Maya, salah satu mahasiswi yang juga teman satu fakultas Mila.
"Saya cari Mila." jawab Kevin.
"Oh Mila sudah pulang sekitar 1 jam yang lalu, katanya dia sakit." jawab Maya.
"Oke, makasih infonya, saya permisi." ucap Kevin bergegas pergi.
"Sama-sama pak."
sebenarnya ada hubungan apa diantara mereka,kenapa pak Kevin terlihat sangat perhatian pada Mila gumam Maya setelah Kevin pergi.
"Hai, lagi mikirin apa sih kok sampai bengong gitu."ucap Mayang.
"Gak papa kak,ayo pulang, mama bilang hari ini ada acara dinner di rumah. "ucap Maya.
Dinner sama siapa kok mama gak bilang ke aku ?" tanya Mayang.
"Tadinya mama mau bilang tapi kakak buru-buru berangkat." jawab Maya.
sesampainya di parkiran,Mayang tidak sengaja melihat mobil Kevin, Syukurlah dia sudah pulang aku bisa mendekatinya lagi,kali ini harus berhasil gumam Mayang dalam hati.
"Kak lihat apa sih,kok serius banget?" tanya Maya.
"Gak papa,ayo pulang." jawab Mayang bergegas ke mobilnya.

Di sisi lain,Kevin sedang kebingungan mencari keberadaan Mila,ia sudah menghubungi orang rumah tapi mereka bilang Mila tidak ada di rumah.
Mila dimana kamu,gumam Kevin sambil menoleh ke kanan dan kirinya, tiba-tiba ia terpikir sebuah tempat,apa mungkin Mila di sana, aku harus mencobanya,di saat seperti ini segala kemungkinan bisa saja terjadi gumam Kevin melajukan mobilnya ke rumah Randy.
beberapa saat kemudian,Kevin sampai di rumah Randy, rumah itu terlihat sepi tapi instingnya mengatakan Mila ada di dalam,tanpa pikir panjang,Kevin mengetuk pintu rumah tersebut dengan keras,Ada orang,diam di sini, jangan keluarkan suara ucap Randy,sementara Mila hanya diam sambil menangis.
"Mau apa kamu kesini?" tanya Randy sinis.
"Dimana Mila, katakan dimana dia." jawab Kevin.
"Apa hak mu menanyakan dia,dia anak saya, pergi kamu dari sini bentak Randy.
"Saya tidak akan pergi, sebelum saya tahu keberadaan Mila." jawab Kevin.
"Pergi kamu, jangan ganggu Mila dia anak saya, terima kasih atas bantuan mu. "ucap Randy.
"Oke, saya  pergi tapi saya ingin bertemu Mila." jawab Kevin.
"Ya, nanti, saya akan minta dia menghubungi mu ucap Randy."
"Baik, saya permisi, mohon maaf atas sikap kasar saya." jawab Kevin.




Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang