Part 41

418 34 3
                                    

Keesokkan harinya
Kevin membagikan sebuah angket persetujuan kepada  mahasiswa dan mahasiswi di kelasnya.
"Tolong di isi dengan jujur, saya tidak mau ada keterpaksaan."ucap Kevin.
"Baik pak." jawab mereka bersamaan.
Beberapa saat kemudian, angket di kumpulkan, ternyata banyak yang setuju dengan wacana tersebut.
"Baik, terima kasih atas kejujuran kalian, saya putuskan pelajaran tambahannya dilakukan hari Senin,Rabu,Kamis untuk waktu nya 1 jam sebelum kelas saya selesai , bagaimana apa ada yang  merasa keberatan, atau ada sesuatu yang ingin di tanyakan?" ucap Kevin
"Saya pak, untuk hari Rabu waktu  bapak kan cuma 1 jam di kelas sore, itu gimana?" ucap  Maudy.
Gak masalah berarti  hari itu kita lebih fokus bahas materi tambahan,jadi persiapkan pertanyaan atau bawa contoh  skripsi kalian, saya akan lihat sejauh mana kalian memahami materi." jawab Kevin
"Oke terima kasih penjelasannya." ucap Maudy.
"Pak, kalau seandainya kita belum ngerti boleh kita ke rumah bapak?" tanya Mayang.
"Maaf saya tidak menyediakan les privat di rumah, karena saya ingin kalian semua mendapat ilmu yang sama, jadi tolong dengarkan materi saya baik-baik,jika ada yang belum mengerti tanyakan saja saat di kampus atau bertanya pada teman yang sudah memahami materi tersebut,ada  pertanyaan lagi ?"ucap Kevin
"Tidak pak." jawab mereka.
"Baik kita mulai materi hari ini." ucap Kevin.
Dua jam kemudian, materi selesai,Kevin bergegas pergi ke kantor, sesampainya di kantor,Kevin melihat Nadia turun dari mobil. "Tunggu berhenti di sana, aku tidak ingin kamu membuat onar  lagi di kantor ku, katakan apa maumu?" tanya Kevin.
"Aku hamil." jawab Nadia.
"Lalu apa hubungannya dengan ku, bangun Nadia kita ini sudah lama putus lupakan aku , menikahlah dengan ayah dari bayi mu." ucap Kevin
"Masalahnya aku gak tahu sekarang dia dimana semua terjadi begitu cepat, kalau gak salah,namanya Niko, aku bertemu dia di sebuah cafe, tolong bantu aku mencarinya." jawab Nadia.
"Maaf ini bukan urusan lagi, silahkan pergi dari kantor ku." ucap Kevin.
"Tidak di Jakarta hanya kamu yang aku kenal tolong bantu aku ucap Nadia memohon.
"Maaf, aku gak bisa, silahkan pergi." jawab Kevin tegas, lalu berjalan masuk ke kantornya.
"Maira, bagaimana keadaan Milka?" tanya Kevin
"Kondisinya sehat, hari ini dia  sudah  diperbolehkan pulang,luka di kepalanya hanya luka ringan, tidak ada yang perlu di khawatirkan." jawab Maira.
"Syukurlah, saya senang mendengarnya, saya kasih dia ijin satu minggu untuk memulihkan kondisinya." ucap Kevin
"Baik pak terima kasih nanti saya sampaikan." jawab Maira.
sementara Kevin masuk ke ruangannya, tiba-tiba ponsel Kevin berdering, Hallo, tolong jemput kakak di bandara ucap Michelle.
Oke, aku segera kesana jawab Kevin mematikan teleponnya lalu bergegas pergi,15 menit kemudian,Kevin sampai di bandara, Hai,ayo antar aku bertemu pengacara, aku ingin masalah ini segera selesai ucap Michelle saat masuk ke mobil Kevin.
Yakin, mau pisah goda Kevin
Ya aku yakin bahkan aku sudah siap menatap masa depan baru jawab Michelle.
Tunggu,apa maksud ucapan mu tanya Kevin.
Nanti kami juga tahu,sabar ya doakan saja yang terbaik jawab Michelle tersenyum.
Kevin segera menghubungi pengacara
" Hallo pak saya lagi ada waktu kosong, apa kita bisa ketemu?"tanya Kevin
"Oke siang ini saya tunggu." ucap Edward.
"Terima kasih pak, 10 menit lagi kami sampai." jawab Kevin.
"Sama-sama saya tunggu." ucap Edward.
10 menit kemudian mereka sampai, Michelle terdiam sejenak di depan kantor pengacara seolah berkata dalam hati, Aku tidak pernah membayangkan ini terjadi, tapi aku tak bisa menentang takdir, jujur aku masih ingin bersamanya tapi penghalang diantara kami sulit untuk di pecahkan, maafkan aku yang akhirnya harus menyerahkan selamat tinggal cinta,semoga kamu bahagia.
"Kak ayo masuk." ajak Kevin
"Ya tapi kamu tunggu di luar,kakak ingin bicara langsung pada pengacara." jawab Michelle.
"Oke, aku mengerti." jawab Kevin.

Saat Michelle melakukan konsultasi dengan pengacara, Kevin menghubungi istrinya.
"Sayang, aku makan siang di rumah,oh ya tolong buatkan ayam bakar pedas untuk tamu spesial kita." ucap Kevin.
"Tamu spesial siapa?"  tanya Mila
"Nanti kamu juga tahu, kamu pasti senang bisa bertemu dengannya." jawab Kevin
"Siapa sih bikin penasaran aja." ucap Mila.
"Sabar, kira-kira 1 jam lagi aku pulang, makasih sayang." jawab Kevin.
"Ya." ucap Mila menutup teleponnya.
Ada apa dengannya kenapa beberapa hari ini di mulai memanggil ku sayang,apa dia mencintaiku tidak ini masih terlalu cepat, biarkan semua mengalir apa adanya gumam Mila dalam hati.
Satu jam kemudian, Michelle keluar dari ruangan Edward.
"Gimana kak udah jelas?" tanya Kevin "Udah, aku semakin mantap untuk berpisah, ayo pulang." jawab Michelle
"Ayo, semangat kak,ini yang terbaik." ucap Kevin berusaha menguatkan kakaknya.
"Terima kasih selalu ada untukku." jawab Michelle tersenyum.

20 menit kemudian mereka sampai di rumah,Mila menyambut kedatangan Kevin di depan pintu,ia terkejut melihat seorang wanita keluar dari mobil suaminya, apa-apaan ini apa dia tamu spesial itu tanya Mila dalam hati sementara wanita itu tersenyum dan langsung memeluknya erat,apa kabar kamu,i miss you so much ucapnya sambil cipika cipiki tapi Mila masih terdiam, melihat sikap istrinya,Kevin hanya bisa menahan senyum.
"Ayo masuk kita bicara di dalam." ajak Kevin.
Beraninya dia mengajak orang lain, masuk ke rumah ini,gumam Mila kesal.
Kevin yang mengetahui istrinya sedang marah berniat menggoda Mila,ia memeluk Michelle hingga ke ruang makan bahkan Kevin sengaja memilih duduk di samping Michelle

Selesai makan ketiganya duduk di ruang tamu,Mila berusaha menjauh namun  tangan Kevin  tiba-tiba menggenggam tangan Mila dengan erat,  tatapan matanya seolah berkata, jangan tinggalkan aku, setelah di rasa cukup, Kevin akhirnya berkata,dia teman mu  Michelle, Mila terdiam sejenak sebelum memeluknya erat.
"Kak, bagaimana kabar mu, aku sudah mendengar semua dari Kevin,kakak yang sabar ya." ucap Mila.
"Makasih sayang, aku justru sangat mengkhawatirkan mu bagaimana kehidupan mu setelah kejadian itu, aku benar-benar merasa bersalah, sekali lagi maafkan aku." jawab Michelle.
"Tidak kak, aku ikhlas mungkin ini memang jalan hidup ku, karena kejadian itu aku berani mengambil keputusan besar untuk pergi dari papa dan ternyata kehidupan ku sekarang jauh lebih baik,di kota ini aku mendapatkan teman, saudara dan keluarga baru. jawab Mila,
"Dan juga status baru." sahut Kevin.
"Apa maksudmu, kalian pacaran?" tanya Michelle penasaran
"Tidak,rasanya usia ku tidak pantas lagi untuk berpacaran,kami sudah menikah." jawab Kevin.
"Benarkah, selamat atas pernikahan kalian semoga bahagia dan kalian bisa mengambil pelajaran dari apa yang  sudah terjadi pada rumah tangga  ku. "ucap Michelle tersenyum sambil memeluk keduanya bergantian.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang