"Permisi, ini obatnya." ucap Fadil.
"Makasih,oh ya, saya tadi masak nasi goreng, tapi melihat kondisi Kevin, lebih baik nasi gorengnya buat kalian." jawab Mila.
"Baik non terima kasih." ucap Fadil bergegas keluar dari kamar.
"Maaf, aku jadi merepotkan mu. ucap Kevin.
"Berhenti meminta maaf." ucap Mila sambil membaca minum obat tersebut.
"Ini kamu minum, setelah itu,kamu mau makan apa?" tanya Mila.
"Gak Mila, aku istirahat aja." jawab Kevin.
"Gak,kamu gak akan bisa tidur, kalau perutmu lapar." ucap Mila.
"Mila tolong jangan memaksaku, pergilah aku ingin istirahat terima kasih." jawab Kevin.
Dasar keras kepala, tapi aku pastikan kamu sarapan pagi ini gumam Mila dalam hati lalu keluar dari kamar Kevin dan bergegas ke dapur."Bi,sup kemarin malam masih ada?" tanya Mila.
"Ada tapi tinggal kuahnya." jawab Minah.
"Oke, jangan di buang, saya mau membuat sesuatu." jawab Mila bersemangat lalu mulai memasak,30 menit kemudian, masakan selesai ternyata Mila membuat bubur ayam, sisa boleh di buang, makasih bi ucap Mila kembali ke kamar Kevin,Hai, yakin gak mau makan, ini enak loh, masih panas lagi, aroma bikin perut demo ucap Mila berusaha membangunkan suaminya,namun Kevin belum bergeming,tak kehilangan akal Mila sengaja meletakkan sebutir bubur di mulut suaminya, beberapa saat kemudian tak di sangka ternyata Kevin memakannya setelah di rasa enak,ia akhirnya terbangun.
"Aku mau makan." ucap Kevin.
"Makanlah ini memang khusus untukmu, makan secukupnya jangan di paksa kamu masih sakit." ucap Mila.
"Makasih,beli dimana?" tanya Kevin.
"Gak beli kok, aku buat sendiri." jawab Mila.
"Kamu yang buat cepat banget?" tanya Kevin tak percaya.
"Ya, kalau gak percaya,kamu bisa tanya bi Minah." jawab Mila.
Namun baru 5 suap yang masuk,Kevin sudah merasa mual,Mila yang melihat itu segera mengambilkan minum.
"Cukup, jangan dipaksa. " ucap Mila.
"Maaf, buburnya taruh aja di sana, nanti kalau lapar,aku makan lagi." jawab Kevin merasa bersalah.
"Gak papa, bubur ini aku makan aja nanti aku buatkan yang baru untukmu." ucap Mila.
"Makasih, jangan lupa ganti sendok-nya, aku gak mau kamu ikutan sakit." jawab Kevin.
"Siap, aku keluar dulu,biar kamu bisa istirahat." ucap Mila tersenyum.
"Oke, sekali lagi makasih." jawab Kevin.
"Berhenti berterima kasih, apa yang aku lakukan ini belum cukup untuk membalas semua kebaikanmu, istirahat, kalau butuh sesuatu, hubungi aku, aku segera datang." ucap Mila sebelum keluar dari kamar Kevin.Selesai makan Mila meminta Fadil, Farhan,dan Minah berkumpul di ruang tengah.
"Ada apa non,kenapa kami di minta berkumpul, apa saya membuat kesalahan?" tanya Minah sedikit ketakutan.
"Tidak bi, saya sengaja meminta kalian berkumpul karena saya ingin menjelaskan sesuatu, sebenarnya, saya dan Kevin sudah menikah, saya mengatakan ini bukan karena saya ingin di hormati seperti Kevin, tapi saya tidak ingin kalian salah paham tentang kedekatan kami." jelas Mila.
"Selamat atas pernikahan kalian,maaf kami benar-benar tidak mengetahui hal ini." ucap Minah mewakili kedua temannya.
"Terima kasih ucapannya, maaf kami tidak mengundang kalian, tapi kami janji, secepatnya kami akan mengadakan acara syukuran di rumah." jawab Mila.
Tiba-tiba ponsel Mila berdering ternyata telpon dari Kevin, Mila bergegas naik ke kamar suaminya.
Ada apa Vin?" tanya Mila.
"Kepalaku pusing sekali, bisakah kau memijatnya,aku gak bisa tidur." jawab Kevin lirih.
"Oke, kamu bangun sebentar bisa?"
tanya Mila.
"Maaf, aku gak bisa, rasanya sakit sekali. " ucap Kevin bahkan tak mampu membuka matanya.
"Oke sebentar maaf ya."jawab Mila lalu sedikit mengangkat kepala Kevin agar berada di pangkuannya,rileks,coba bayangkan saat ini kamu berada di sebuah tempat yang indah dan nyaman ucap Mila lalu mulai memijat kening dan kepala suaminya perlahan.
"Mila, apa kamu sudah bicara pada mereka?" tanya Kevin.
"Sudah, mereka juga ikut bahagia dengan pernikahan kita, udah ya, tolong jangan pikirkan masalah apapun, ini waktunya kamu istirahat." jawab Mila.
"Kamu gak papa, aku tinggal tidur?" tanya Kevin.
"Gak papa, kan kamu lagi sakit,jadi harus banyak istirahat." jawab Mila.
"Makasih,pijatan mu enak bikin ngantuk." ucap Kevin.
"Ya udah,ayo tidur pasti kemarin kamu gak bisa tidur?" tebak Mila.
Ya sih, kemarin aku sempat diare, jadinya lemes,mau bangunin kamu takutnya ganggu, ya udah aku coba tahan sambil berusaha untuk tidur, baru tidur jam 5 tiba-tiba kamu bilang mau rumah sakit." jawab Kevin.
"Kamu itu demam muka kamu juga pucat,wajar dong aku panik, lagipula kenapa sih, gak mau ke rumah sakit. ucap Mila sedikit kesal."
"Jangan ketawa ya, aku itu takut di suntik." jawab Kevin pelan.
"Serius." ucap Mila tak percaya.
"Ya, dulu aja kalau ada imunisasi di sekolah dasar, harus ada bu Kiki di dekatku, dia itu cantik dan penyayang." jawab Kevin.
"Waduh bahaya nih, masih kecil udah tahu cewek cantik aja." ucap Mila sambil tersenyum.
"Ya maaf, itu semua kan karena kami kurang kasih sayang dari orang tua, usiaku dan Dion berjarak 2 tahun,orang tua kami hanya akan datang di momen kelulusan." jawab Kevin.
"Maaf, aku tidak bermaksud, membuatmu mengingatnya, oke berhenti bicara, aku akan fokus memijat kepalamu, tapi kamu tidur,kalau gak aku tinggal,tugas kampus juga lagi banyak." ucap Mila.
"Oke, maaf aku tidak bisa membantumu." jawab Kevin.
"Gak papa,tapi sebenarnya,kamu masih bisa membantuku." ucap Mila.
"Caranya?" tanya Kevin.
"Cepat tidur, tanganku mulai lelah." jawab Mila sedikit kesal.
"Oke, maaf, aku akan segera tidur makasih." ucap Kevin.
"Sama-sama, jangan lupa berdoa." jawab Mila.
"Ya." jawab Kevin.
Tak lama kemudian terdengar suara dengkuran halus dari Kevin, syukurlah dia sudah tidur,kalau di lihat dari dekat,dia semakin tampan,wajar sih, kalau banyak gadis yang menyukainya gumam Mila sambil memandangi wajah suaminya.
astaga hari ini, aku ada kuis sepertinya aku harus ke kampus,Kevin maaf aku pergi, aku janji akan segera pulang. gumam Mila lalu memindahkan kepala suaminya perlahan, semoga masih keburu.
"Fadil, tolong antar saya ke kampus,saya lupa hari ini saya ada kuis." ucap Mila.
"Baik bu, silahkan." jawab Fadil membuka pintu mobil untuk Mila.
"Jangan bersikap seperti ini, perlakukan saya seperti biasa." ucap Mila.
"Tapi, anda istri majikan saya, rasanya kurang sopan jika saya memperlakukan anda seperti biasa." jawab Fadil.
"Oke,tapi jangan panggil saya ibu,nanti di kira orang,saya ibu kamu lagi, panggilnya non aja." jawab Mila tersenyum.
"Baik non." jawab Fadil.10 menit kemudian, mereka sampai di kampus,Mayang tidak sengaja melihat Mila turun dari mobil.
"Siapa gadis itu sepertinya dia mahasiswi baru." ucap Mayang.
"Ya,dia Mila, sahabatku , aku duluan kak." ucap Maya pergi lalu keduanya masuk ke dalam kampus.
Mila,dia patut di curigai. gumam Mayang tersenyum penuh arti.