Part 21

368 17 0
                                    

"Baik, terima kasih dok, kami permisi." jawab keduanya bersamaan
"Silahkan, semangat terus ya." ucap Taufan.
"Pasti." jawab Arman tersenyum.

"Sayang,kita jalan-jalan dulu ya, aku bosen di rumah." ajak Arman.
"Aku rasa ini bukan waktu yang tepat, aku yakin mama dan Chintya sedang kebingungan mencari keberadaan mu. jawab Arini.
"Kamu benar juga, sebaiknya kita segera pulang, aku takut ada mata-mata mama atau Chintya di sekitar sini."ucap Arman.
"Fadil, kita langsung  pulang ya." ucap Arini.
"Baik bu." jawab Fadil  lalu membantu Arman masuk ke mobil.

Ketika dalam perjalanan pulang, tiba-tiba Arman berkata, "Sayang,apa tidak sebaiknya kita mampir ke panti,"Bu Rahma pasti khawatir  semalam kita tidak kembali ke sana. "Kamu benar juga,Fadil kita ke supermarket sebentar, setelah itu kita ke panti asuhan kasih ibu, lokasinya gak jauh dari sini." ucap Arini.
"Siap bu." jawab Fadil.

Sesampainya di supermarket Arini,Arini membeli beberapa bahan makanan seperti ayam dan daging, sayur dan buah-buahan serta beberapa makanan ringan untuk anak-anak panti, cukup waktunya pulang gumam Arini  sambil berjalan keluar dari supermarket.
Tak disangka ia justru berpapasan dengan Chintya.
"Hai kebetulan ketemu di sini, katakan di mana Arman,atau aku laporkan kamu ke polisi atas tuduhan penculikan." ucap Chintya.
"Silahkan saja, aku permisi,aku masih ada urusan."  jawab Arini berjalan ke mobil, lalu bergegas pergi.
Sial, rupanya dia mulai berani menentang ucapanku, baiklah,mari kita lihat siapa yang akan menang gumam Chintya tersenyum lalu bergegas pulang.
Sesampainya di rumah, Chintya mulai bercerita.
"Ma ternyata Arini masih ada di Jakarta, aku baru saja bertemu dia di sebuah mall, ucap Chintya sambil menyebutkan nama mall.
"Baik, terima kasih infonya,mama akan minta beberapa orang untuk mengawasi di sekitar daerah tersebut." jawab Anita.
"Oke sama-sama, semoga kali ini Arman benar-benar di temukan, aku tidak ingin Arman sampai sakit karena merindukan papanya. " ucap Chintya dengan wajah memelas.
"Sabar sayang,mama juga sangat mengharapkan hal yang sama." jawab Anita  memeluk Chintya dan mengusap-usap punggungnya.

"Sayang,ada apa kenapa kamu terlihat ketakutan?"tanya Arman
"Aku tidak sengaja bertemu Chintya, dia menanyakan tentang keberadaan mu." jawab Arini.
"Oke, kamu tenang aja aku akan menyelesaikan semuanya, berikan ponselku." ucap Arman.
"Semoga berhasil." jawab Arini tersenyum sambil menyerahkan ponsel suaminya.
Tanpa banyak bicara, Arman segera menghubungi Anita.
"Hallo,ma aku ada kerjaan mendadak di luar kota,maaf aku baru bisa kasih kabar,aku juga belum tahu kapan aku bisa pulang doakan aku." ucap Arman.
"Ya sayang, syukurlah kamu baik-baik saja, mama sangat mengkhawatirkan mu." jawab Anita.
"Ya sudah ma, aku mau lanjut kerja sampaikan salamku untuk Cemal,oh ya untuk sementara jangan video call dulu, kemarin ponselku tidak sengaja  jatuh,jadi sedikit eror."ucap Arman.
"Ya sayang nanti mama sampaikan, cepat pulang,dia sangat merindukanmu, kamu jaga kesehatan ya mama menyayangimu." jawab Anita.
"Oke,mama juga ya.jawab Kevin tersenyum lalu kembali mematikan ponselnya.
"Loh,kok dimatiin lagi,kenapa sayang?" tanya Arini.
"Gak papa, aku sudah menghubungi mama, dan mama percaya, untuk sementara kita aman, aku mencintaimu sayang." jawab Arman mencium kening istrinya.
"Aku juga, tapi aku takut suatu saat semua ini akan terbongkar." ucap Arini sambil memeluk suaminya.
"Jangan takut,pada sesuatu yang belum tentu terjadi sayang, aku janji, aku akan berusaha mencari jalan  terbaik untuk kita semua."jawab Arman lalu membalas pelukan  istrinya.  
"Maaf pak bu kita sudah sampai di depan panti." ucap Fadil
"Astaga sampai lupa, sayang, aku turun sebentar, kamu di sini, karena ibu tahunya kamu ada pekerjaan di keluar kota." ucap Arini.
"Ya jangan lama-lama nanti aku kangen." jawab Arman.
"Ya sayang,Fadil jaga pak Arman." ucap Arini.
"Siap bu."  jawab Fadil sambil memberi hormat pada Arini.

Pagi semuanya,sapa Arini.
"Kak Arini." ucap mereka tersenyum lalu berlari ke pelukan Arini, "Syukurlah kak Arini baik-baik saja, kemarin kami sangat mengkhawatirkan keadaan kakak, kakak dari mana aja sih,apa kak marah sama aku?" tanya Diva dan Devi merasa bersalah.
"Tidak sayang semalam kak bertemu saudara kakak, dan dia minta kakak untuk menginap di rumahnya, maaf ya kakak gak sempat pamit,bu Rahma dimana?" tanya Arini.
"Ada di ruangannya sama Cindy." jawab Devi.
"Oke,ini ada makanan untuk kalian, di makan ya jangan berebut  kakak mau ketemu ibu sebentar. "ucap Arini.
"Ya kak, makasih." jawab mereka bersamaan.

"Permisi bu, ucap Arini tersenyum
"Kak Arini, dimana Cemal, Cindy kangen ucapnya  menghampiri Arini sambil menangis.
"Cindy dengarkan kak, kakak sekarang sedang berusaha mencari Cemal, kamu sabar,kak Arini janji kalian pasti bisa ketemu." jawab Arini berusaha menenangkan Cindy.
"Janji ya kak." ucap Cindy.
"Ya sayang,kakak janji." jawab Arini.
"Bu, Arini sekalian pamit pulang, doakan Arini ucapnya sambil memeluk Rahma.
"Ya sayang,doa ibu selalu menyertaimu." jawab Rahma.
"Bu kalau suatu saat ada orang yang datang dan mencari Arini, bilang Arini, kerja ke luar negeri, ucapnya.
"Ya sayang, apapun masalahmu saat ini  ibu hanya bisa mendoakan agar kamu kuat menjalaninya semangat ya sayang, ibu sayang kamu. " ucap Rahma mencium kening Arini.
"Terima kasih bu, Arini juga sayang ibu, semuanya kak Arini pamit." ucap Arini melambaikan tangannya. "Hati-hati,kami sayang kakak." jawab mereka bersamaan.
Arini menoleh sekilas sambil tersenyum, aku melakukan sebagai usaha terakhir untuk menyelamatkan pernikahanku,jika ini gagal, aku ikhlas melepasnya pergi dari kehidupanku gumam Arini dalam hati sambil  melangkah masuk ke mobilnya.
"Ayo, jalan Fadil."ucap Arini.
"Baik bu." jawab Fadil sambil melajukan mobilnya.
Aku rasa kita harus pergi dari Jakarta, aku gak mau kejadian hari ini terulang lagi,kita sudah melangkah sejauh ini.
"Kamu mau ikut aku, kita mulai semua dari awal lagi." ucap Arman sungguh- sungguh.
"Ya, aku siap tinggal di manapun asal kita  bersama." jawab Arini sambil menggenggam tangan suaminya.
"Terima kasih sayang." jawab Arman lalu mencium tangan Arini.
"Maaf pak bu,jadi, kita mau kemana sekarang ?" tanya Fadil.
"Kita ke Bogor, kamu tenang aja nanti saya kasih gaji tambahan." jawab Arman.
"Baik pak, terima kasih." ucap Fadil tersenyum.
"Sayang, boleh aku pinjam ponselnya, aku mau telpon Kevin,ucap Arman.
"Ya sayang." jawab Arini sambil menyerahkan ponselnya.
"Ya,ada apa kak?"tanya Kevin.
"Aku dan Arini memutuskan untuk pergi, terima kasih bantuannya." jawab Arman.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang