Keesokkan harinya
"Arman, kapan kamu menikahi Chintya?" tanya Anita.
"Aku pasti menikahinya tapi kita tunggu hasil tes DNA Cemal keluar." jawab Arman.
"Mama gak peduli, mama ingin Cemal punya status yang Sah sebagai cucu "Anita Hendrawan. "ucap Anita. "Mama benar, segera nikahi Chintya, aku tidak ingin orang lain berfikiran buruk tentangmu."ucap Arini tiba-tiba," Arini, kamu yakin?" tanya Arman.
"Rasanya aku tidak punya alasan lagi untuk menolak, lakukanlah" jawab Arini,
"Maafkan aku sayang, aku tidak akan mengabaikan mu." ucap Arman mencium kening Arini. "Aku percaya, aku mencintaimu. " jawab Arini sambil memeluk suaminya.
"Ma, ucapkan terima kasih pada Arini karena tanpa restu darinya, aku tidak akan pernah mau menikah dengan wanita lain termasuk Chintya." ucap Arman.
"Ngapain mama bilang terima kasih,ini kan sudah kewajibannya, lagipula salah dia juga sih kenapa tidak bisa membahagiakanmu dan mama." jawab Anita sinis.
"Cukup ma,aku mohon tolong mama minta maaf pada Arini." ucap Arman, "Gak papa, ucapan mama benar, aku memang tidak bisa membahagiakan kalian, aku permisi." ucap Arini sambil menahan tangis.
"Mama keterlaluan," ucap Arman bergegas mengejar sang istri.
"Arini.. Arini...Arini, kembalilah sayang, jangan tinggalkan aku." teriak Arman sambil menangis di depan RS. "Arman kamu ngapain disini,"ayo masuk , sebentar lagi hujan lho." ucap Chintya
"Aku gak peduli, pergi kamu." bentak Arman.
"Gak aku tidak akan pergi. "ucap Chintya bersikeras.
"Papa,ayo pulang, aku kangen. ucap Cemal tiba-tiba memeluknya.
"Ya sayang kita pulang." jawab Arman tersenyum dan memeluk Cemal, "Sepertinya, rencanaku berhasil terima kasih sayang." gumam Chintya tersenyum dalam hati.
"Kita pamit Oma sebentar ya."ucap Arman lalu menggendong Cemal. "Aku sengaja pergi, untuk mengawasi Chintya dan mencari informasi tentang Cemal, aku pasti kembali." gumam Arini sambil melihat mereka dari kejauhan."Ma, aku pamit pulang, aku akan urus pernikahanku dengan Chintya setelah mama pulang dari RS. "ucap Arman.
"Ya kamu hati-hati di jalan." jawab Anita.
"Jagoan Oma jangan nakal ya,doakan Oma cepat sembuh,biar kita bisa berkumpul di rumah." ucap Anita.
"Ya oma aku pulang ya. "jawab Cemal sambil mencium pipi Anita dan memeluknya.
"Ya sayang." jawab Anita,aku yakin dia bukan cucuku, tapi gak papa yang terpenting Arini pergi dari kehidupan Arman." gumam Anita setelah Arman pergi.15 menit kemudian, mereka sampai di rumah Chintya.
"Oke sampai ketemu besok,jaga dia ucap Arman tersenyum.
"Tolong bantu aku,Cemal bobonya nyenyak, kasian kalau di bangunin." jawab Chintya manja.
"Oke sebentar." ucap Arman membukakan pintu mobil dan mengantar Chintya sampai ke depan rumah.
"Makasih ya." jawab Chintya tersenyum.
"Sama-sama, aku pamit." ucap Arman bergegas pergi dari rumah Chintya.
"Arini, dimana kamu sayang, jangan pergi. "gumam Arman sambil menoleh mengingat sesuatu,rumah ibu, "Arini pasti ada disana." gumam Arman tiba-tiba lalu melajukan mobilnya ke sebuah tempat, 10 menit kemudian, Arman sampai.
"Arini, buka pintunya,aku datang sayang. "ucap Arman sambil mengetuk pintu rumah itu berulang kali .
"Sayang," panggil Arman untuk kesekian kali,sepertinya, Arini tidak ada. gumam Arman sambil mencoba menghubungi istrinya tapi ponselnya tidak aktif, dimana kamu sayang, tolong,jangan hukum aku kembalilah sayang. gumam Arman sambil memejamkan matanya.
"Maafkan aku sayang." ucap Arini memeluk suaminya.
"Arini, syukurlah kamu masih mau menemui ku,ayo kita pulang sayang." ucap Arman membuka matanya perlahan.
"Maaf aku tidak bisa pulang, aku mencintaimu. "ucap Arini mencium kening suaminya dan bergegas pergi, "Arini tunggu, jangan pergi." ucap Arman menahan tangan istrinya. "Aku akan lakukan apapun asal kamu tetap bersamaku." ucap Arman sambil berlutut di hadapan Arini, "Tolong jangan lakukan ini,nikahi Chintya,bahagiakan dia, aku pamit." ucap Arini lalu berjalan menjauh. "Arini jangan pergi sayang teriak Arman dengan keras.
"Maafkan aku Arman." gumam Arini dalam hati sambil terus berjalan menjauh.Tiba-tiba ponsel Arman berdering, "Arman,maaf mengganggu, kamu bisa kesini gak,Cemal nangis terus dia nyari kamu." ucap Chintya.
"Oke, aku segera kesana. "jawab Arman bergegas menuju mobilnya.10 menit kemudian Arman sampai di rumah Chintya.
"Papa, jangan pergi lagi, aku masih kangen. "ucap Cemal memeluknya dengan erat.
"Ya sayang, ayo masuk kita tidur lagi,jagoan gak boleh nangis ,ayo tunjukkan dimana kamarmu." ucap Arman sambil menggendong Cemal, disana pa." jawab Cemal terisak, "Jangan nangis papa disini. "jawab Arman sambil mengusap punggung Cemal.
"Ini kamarku pa." jawab Cemal.
"Oke,ayo tidur "ucap Arman lalu berbaring di samping Cemal. "Rencanaku ini benar-benar berhasil, tinggal selangkah lagi, Arman akan jadi milikku seutuhnya." gumam Chintya menatap keduanya dari ambang pintu.
"Chintya, cemal sudah tidur, aku pulang. "ucap Arman.
"Arman tunggu nanti kalau Cemal bangun lagi gimana,kamu disini dulu ya .ucap Chintya mencoba membujuk Arman.
"Kamu ibunya, kamu pasti lebih tahu bagaimana cara menenangkan dia." jawab Arman.
"Oke,maaf aku sudah merepotkan mu, pulangnya hati-hati jangan ngebut."ucap Chintya mengingatkan.
"Ya, aku mengerti, selamat malam." jawab Arman.
"Selamat malam." ucap Chintya tersenyum.Mila, gimana ya dia sekarang, aku tahu dia gadis yang baik,dia terpaksa melakukan pekerjaan kotor itu. gumam Arman tiba-tiba.
"Kevin,hanya Kevin yang bisa membantunya." gumam Arman berniat menghubungi Kevin.
Tidak jangan sekarang, kevin tidak tahu apapun tentang masalah ini.
gumam Arman mengurungkan niatnya.
Maafkan aku Mila, jika ada waktu aku pasti menemuimu. gumam Arman dalam hati lalu melajukan mobilnya ke rumahnya." Arini tolong buatkan teh." teriak Arman, astaga, aku lupa,arini pergi. ucap Arman bergegas ke kamarnya.
"Arini rumah ini aku beli khusus untukmu,aku mohon kembalilah sayang, aku menunggumu." gumam Arman sambil membaringkan tubuhnya di ranjang.
"Mas mandi dulu dong jangan langsung tidur.
Arini, gumam Arman membuka matanya lalu bergegas ke kamar mandi untuk menenangkan pikirannya.
Arini, aku kangen kamu sayang, kembalilah.gumam Arman sambil meneteskan air mata.
Dasar cengeng, kamu lupa aku pernah bilangkan, cintaku ada dalam setiap hembusan nafasmu.
suara Arini,dia sudah pulang. gumam Arman keluar dari bathub dan berlari keluar.
Arini kamu dimana sayang, Arini....Arini. teriak Arman sambil berkeliling di sekitar rumahnya.
Sayang kamu gak capek apa main petak umpet terus,keluar sayang, aku kangen kamu. ucap Arman dengan nafas tersengal.
Pulang sayang, aku tidak bisa hidup tanpamu. gumam Arman sambil berbaring di sofa, aku tunggu kamu di sini. gumam Arman,good night my love. " ucap Arman sambil mencium foto pernikahan mereka.