Part 64

195 21 2
                                    

Keesokan harinya

Michelle dan Ivan pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan sekaligus konsultasi mengenai  program kehamilan.

" Selamat pagi dok." ucap keduanya.

" Pagi, silahkan duduk,ada yang bisa saya bantu?" tanya  Raline.

" Kami ingin melakukan tes kesuburan." jawab Michelle.

" Baik bu mari saya bantu." sahut Raline.

15 menit kemudian, pemeriksaan selesai,  hasil lab akan keluar 1 jam lagi." jelas Raline.

" Baik dok,kami permisi dulu." jawab Ivan.

Ketika mereka keluar dari ruangan dokter, Michelle tidak sengaja melihat Arman.

" Sayang aku ke situ sebentar ya." ucap Michelle.

" Ya aku ke toilet dulu." jawab Ivan.

" Mas Arman." panggil Michelle

" Kamu di sini juga, selamat menempuh hidup baru, aku ikut bahagia." ucap Arman.

" Terima kasih, aku juga berharap kamu bisa menemukan kebahagiaan lagi." jawab  Michelle.

" Aku rasa itu tidak akan pernah terjadi."  sahut Arman dengan mata berkaca-kaca.

" Jangan menyerah, coba kau lihat hidup ku, saat kau menikah dengan Chintya aku juga hancur tapi keluarga dan teman - teman selalu memberi semangat untuk bertahan hingga  akhirnya aku  bisa menemukan kebahagiaan ." jelas Michelle

" Tidak, semua sudah berubah, aku gagal sebagai seorang putra juga suami." sahut Arman sambil menangis.

" Kamu belum gagal,selama kita masih hidup selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri." ujar Michelle.

" Sayangnya, hidup ku tidak akan lama lagi, aku sakit kanker paru-paru dokter bilang usiaku tinggal 3 bulan lagi." jelas Arman lirih.

" Tidak, ini salah,  bukankah kamu selalu menerapkan pola hidup sehat." sahut Michelle.

" Ya, setahuku  ini faktor genetik, dulu, mama pernah cerita bahwa papa meninggal karena penyakit yang sama." jelas  Arman.

" Sayang ke kantin yuk,eh Arman ayo ikut kita ngobrol di kantin." ajak Ivan.

" Gak perlu, aku masih ada urusan lain." jawab Arman lalu bergegas pergi.

" Sayang, Arman kenapa?" tanya Ivan.

" Dia sakit dan umurnya tidak akan lama lagi." jawab Michelle terisak.

" Jangan menangis nanti aku coba bicara padanya,jika dia bersedia kamu boleh merawatnya." ujar  Ivan sambil menghapus air mata istrinya.

" Kamu yakin?"  tanya Michelle tak percaya.

" Ya, saat ini hanya kita yang dekat dengannya,aku berharap dia bisa sembuh dan sukses seperti dulu." jelas  Ivan.

" Terima kasih, semoga doa yang baik akan kembali baik untuk semuanya." ujar Michelle.

Setelah makan, keduanya kembali ke ruangan dokter.

" Silahkan duduk hasil lab sudah ada di tangan saya,mari kita lihat bersama. " ujar Raline.

Ijinkan kami bahagia tuhan gumam keduanya sambil menunggu penjelasan dokter.

" Dari hasil lab, kalian berdua dinyatakan sehat, jadi selamat berjuang." ujar Raline.

" Terima kasih dok."sahut keduanya dengan senyum bahagia.

" Sama - sama, saya doakan semoga secepatnya ya." ucap Raline.

" Terima kasih doanya kami permisi." jawab keduanya dengan bahagia.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang