Keesokan harinya
Michelle dan Ivan pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan sekaligus konsultasi mengenai program kehamilan.
" Selamat pagi dok." ucap keduanya.
" Pagi, silahkan duduk,ada yang bisa saya bantu?" tanya Raline.
" Kami ingin melakukan tes kesuburan." jawab Michelle.
" Baik bu mari saya bantu." sahut Raline.
15 menit kemudian, pemeriksaan selesai, hasil lab akan keluar 1 jam lagi." jelas Raline.
" Baik dok,kami permisi dulu." jawab Ivan.
Ketika mereka keluar dari ruangan dokter, Michelle tidak sengaja melihat Arman.
" Sayang aku ke situ sebentar ya." ucap Michelle.
" Ya aku ke toilet dulu." jawab Ivan.
" Mas Arman." panggil Michelle
" Kamu di sini juga, selamat menempuh hidup baru, aku ikut bahagia." ucap Arman.
" Terima kasih, aku juga berharap kamu bisa menemukan kebahagiaan lagi." jawab Michelle.
" Aku rasa itu tidak akan pernah terjadi." sahut Arman dengan mata berkaca-kaca.
" Jangan menyerah, coba kau lihat hidup ku, saat kau menikah dengan Chintya aku juga hancur tapi keluarga dan teman - teman selalu memberi semangat untuk bertahan hingga akhirnya aku bisa menemukan kebahagiaan ." jelas Michelle
" Tidak, semua sudah berubah, aku gagal sebagai seorang putra juga suami." sahut Arman sambil menangis.
" Kamu belum gagal,selama kita masih hidup selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri." ujar Michelle.
" Sayangnya, hidup ku tidak akan lama lagi, aku sakit kanker paru-paru dokter bilang usiaku tinggal 3 bulan lagi." jelas Arman lirih.
" Tidak, ini salah, bukankah kamu selalu menerapkan pola hidup sehat." sahut Michelle.
" Ya, setahuku ini faktor genetik, dulu, mama pernah cerita bahwa papa meninggal karena penyakit yang sama." jelas Arman.
" Sayang ke kantin yuk,eh Arman ayo ikut kita ngobrol di kantin." ajak Ivan.
" Gak perlu, aku masih ada urusan lain." jawab Arman lalu bergegas pergi.
" Sayang, Arman kenapa?" tanya Ivan.
" Dia sakit dan umurnya tidak akan lama lagi." jawab Michelle terisak.
" Jangan menangis nanti aku coba bicara padanya,jika dia bersedia kamu boleh merawatnya." ujar Ivan sambil menghapus air mata istrinya.
" Kamu yakin?" tanya Michelle tak percaya.
" Ya, saat ini hanya kita yang dekat dengannya,aku berharap dia bisa sembuh dan sukses seperti dulu." jelas Ivan.
" Terima kasih, semoga doa yang baik akan kembali baik untuk semuanya." ujar Michelle.
Setelah makan, keduanya kembali ke ruangan dokter.
" Silahkan duduk hasil lab sudah ada di tangan saya,mari kita lihat bersama. " ujar Raline.
Ijinkan kami bahagia tuhan gumam keduanya sambil menunggu penjelasan dokter.
" Dari hasil lab, kalian berdua dinyatakan sehat, jadi selamat berjuang." ujar Raline.
" Terima kasih dok."sahut keduanya dengan senyum bahagia.
" Sama - sama, saya doakan semoga secepatnya ya." ucap Raline.
" Terima kasih doanya kami permisi." jawab keduanya dengan bahagia.
![](https://img.wattpad.com/cover/210667787-288-k232392.jpg)