Di saat Michelle bersiap memulai hidup baru, Arman justru merasa semakin hancur.
Setelah pemakaman Anita,ia bergegas pulang.
" Untuk apa kekayaan ini, aku sendirian tak ada satu orang pun yang ingin bersamaku, mama mengapa kau tidak membawaku pergi juga." ucapnya sambil menangis tiba-tiba Arman berlari ke lantai atas lalu berniat mengakhiri hidupnya."
" Jangan lakukan hal bodoh,coba ingat baik-baik selama ini,2 kali kau mengalami kecelakaan yang cukup parah dan 2 kali juga kau selamat, artinya kau masih di beri kesempatan untuk berubah, ayo gunakan waktumu sebaik mungkin, semangat." sahut sebuah suara lalu perlahan menghilang.
" Benar juga ucapanmu aku masih bisa memperbaikinya tapi bukan di tempat ini tapi di tempat lain." ujar Arman bersemangat.
Malam itu, Arman mulai membereskan pakaian dan beberapa dokumen untuk di jual ke perusahaan Ivan sebagai bentuk terima kasih.
Keesokan harinya, Arman berangkat ke Singapura pukul 7 pagi.
Sebelum berangkat,Arman sempat mengirim pesan pada Ivan.
Kenapa gak dibaca ya,apa dia sibuk, tapi aku akan tetap pergi, ini masih hari kerja dia pasti ada di kantornya. gumam Arman sambil berjalan masuk ke pesawat.
Dua jam kemudian, Arman sampai bandara Singapura.
ia bergegas menuju kantor Ivan, sesampainya di sana, Arman terkejut melihat kantor dalam keadaan sepi, kantor ini libur, baiklah aku akan datang ke rumahnya saja gumam Arman bersemangat.
10 menit kemudian,ia sampai di rumah Ivan, disaat yang sama,Ivan juga keluar dari rumah.
" Pagi mau kemana,bisa kita bicara sebentar?" tanya Arman.
" Pagi, maaf aku buru-buru, sampai jumpa." jawab Ivan sedikit gugup.
" Hai, ada apa denganmu, kenapa kau terlihat gugup." sahut Arman
" Tidak, itu hanya perasaanmu saja aku permisi. ucap Ivan bergegas masuk ke mobilnya.
Ada apa ini kenapa sikapnya terlihat aneh, gumam Arman lalu diam-diam mengikuti mobil Ivan
Kenapa dia mengikutiku pergilah kau pasti terluka melihat pernikahan ini, tidak ada pilihan lain,
" Tolong berhenti sebentar." ucap Ivan
" Tapi , waktu pernikahannya tinggal 30 menit lagi kita bisa terlambat. " jawab Kevin.
" Tidak masalah, hentikan mobilnya." jawab Arman emosi.
" Baik." sahut Kevin.
Ivan segera menghampiri taksi yang di tumpangi Arman.
" Katakan ada apa, setelah ini aku akan pergi ke London untuk bisnis." ucap Ivan.
" Tolong beli saham perusahaan ku, aku akan mulai hidup baru di tempat lain." jawab Arman.
" Kenapa mendadak,apa ini ada hubungannya dengan kematian tante Anita ?" tanya Ivan.
" Tidak, aku hanya ingin hidup mandiri." jawab Arman.
" Baik, aku bersedia membelinya tapi kapanpun kau mau mengambil hak mu lagi silahkan." ujar Ivan
" Tidak, aku tidak mungkin menjilat ludahku sendiri,tenang saja, terima kasih sudah membantu, permisi." ucap Arman.
" Sama-sama, semoga sukses di tempat yang baru." sahut Ivan
" Terima kasih, sampai bertemu lima tahun lagi." ucap Arman tersenyum.
Setelah perbincangan tersebut,Ivan bergegas menuju lokasi pernikahannya.