Part 30

555 27 0
                                    

"Kevin tunggu, kasih aku kesempatan untuk memperjuangkan cintaku." jawab Mayang.
"Tidak, aku tidak ingin menyakiti perasaanmu lagi, pulanglah ini sudah sore." ucap Kevin.
Mayang terdiam sejenak dan berlalu pergi.
Maafkan aku Mayang, tapi aku tidak mau menyakiti Mila, bagaimanapun dia istriku.gumam Kevin menatap Mayang dari kejauhan.

Tanpa disadari ternyata Mila melihat mereka,ada apa diantara mereka, kenapa Mayang terlihat kesal gumam Mila bergegas pergi dari kampus,tiba-tiba Kevin teringat pada istrinya,ia bergegas pergi ke kelas Mila, namun kelas sudah kosong, dimana Mila,apa dia mendengar pembicaraanku dengan Mayang gumam Kevin berjalan ke parkiran dan berusaha mengejar istrinya, beberapa saat kemudian, Kevin berhasil menemukan Mila.
"Mila,ayo masuk, kita bicarakan semuanya." ucap Kevin.
Kami baru hidup bersama, mungkin aku harus mendengar penjelasannya gumam Mila dalam hati, dan masuk ke mobil Kevin.
Terima Mila,kami tidak ada hubungan apapun,Mayang memang mencintaiku tapi aku tidak jelas Kevin.
Bukan tidak tapi belum jawab Mila sinis.
Aku yakin dengan keputusanku Mila, aku akan menjadi suami yang baik untukmu ucap Kevin.
Belum sempat Mila menjawab, tiba-tiba ponsel Kevin berdering, sebuah panggilan video di terimanya.
"Hallo,kamu kemana aja kok belum nelpon juga."ucap wanita di sana.
"Maaf ya aku sedang sibuk, ada apa,apa kamu sudah memikirkannya?" tanya Kevin.
"Sudah, aku mantap berpisah dengannya." jawab wanita itu.
"Pilihan yang tepat, aku akan segera mengurusnya." ucap Kevin tersenyum.
Siapa lagi wanita rupanya banyak sekali wanita yang ingin bersamanya gumam Mila kesal.
"Jalan atau aku pulang sendiri." ucap Mila akhirnya bersuara.
"Ya kita pulang, nanti aku hubungi lagi bye." ucap Kevin pada wanita itu.
"Ya hati-hati." jawab wanita itu tersenyum lalu menutup teleponnya.

30 menit kemudian, mereka sampai di rumah,Mila bergegas turun dari mobil dan berlari ke kamarnya.
Ada apa dengannya, kenapa sikapnya mendadak aneh,apa dia cemburu gumam Kevin dalam hati, gak mungkin, dia lagi capek, gumam Kevin bergegas ke kamarnya, selesai mandi,ia kembali menghubungi kakaknya.
"Hai, aku sudah di rumah, aku tanya sekali lagi,apa kau sudah yakin dengan keputusanmu?" tanya Kevin
"Ya, aku yakin tapi bagaimana kamu mendapatkan tanda tangannya sementara dia lupa dengan hubungan kami?" tanya Michelle lagi.
"Itu urusan yang mudah, serahkan saja padaku." jawab Kevin.
"Oh ya,tadi aku dengar suara Mila,apa dia bersamamu?" tanya Michelle
"Tadi,kami pulang bersama,tapi jika di rumah, kami sudah kembali pada kehidupan masing-masing." jawab Kevin tersenyum.
"Syukurlah aku lega mendengarnya, boleh aku bicara dengannya?" tanya Michelle.
"Nanti ya, aku rasa suasana hatinya sedang buruk." jawab Kevin.
"Lho kenapa, pasti kamu yang membuat marah,ayo minta maaf." ucap Michelle.
"Eh, jangan asal bicara,tadi kami baik-baik saja, bahkan kami sempat berbincang saat perjalanan pulang." jawab Kevin.
"Oke, berikan nomor ponselnya, biar aku yang menghubunginya." ucap Michelle.
"Siap bos, ingat gunakan nama baru, setelah semua selesai, kau sudah bisa memulai hidup barumu, good luck." jawab Kevin.
"Thanks,i love you." ucap Michelle.
"I love you too, semangat ya." jawab Kevin lalu menutup teleponnya.
"Permisi, makan malam sudah siap." ucap Minah mengetuk pintu kamar Kevin.
"Oke,makasih." jawab Kevin bergegas turun ke lantai bawah.
"Lho...Mila belum turun?" tanya Kevin.
"Belum tadi saya sudah ketuk pintu kamarnya berulang kali tapi tidak ada jawaban." jawab Minah.
"Ya sudah tolong bibi siapkan saja makan malam untuk Mila, nanti saya yang antar ke kamarnya. " ucap Kevin.
"Baik den, tapi nanti biar bibi saja yang mengantarkan makanan ini." jawab Minah.
"Gak papa,biar saya saja, lagipula saya ada perlu sama Mila." ucap Kevin.
"Gak usah repot-repot, aku di sini." jawab Mila yang tiba-tiba muncul di hadapan Kevin.
"Silahkan duduk,selamat makan." ucap Kevin.
"Ya, makasih."jawab Mila.

Suasana makan malam itu benar-benar berbeda,Kevin semakin yakin bahwa Mila sedang marah, selesai makan Mila berniat pergi ke kamarnya, namun Kevin menahan tangannya.
"Kita harus bicara."ucap Kevin.
"Bicara apalagi, aku sibuk." jawab Mila sinis.
"Kalau ada masalah bicara, jangan seperti ini." tegur Kevin.
"Dasar egois, bisa-bisanya kamu meminta kejujuran ku tapi kamu menganggap ku seperti orang asing, aku tahu kita baru kenal, aku belum tahu banyak tentang kehidupanmu tapi hari ini aku rasa semuanya sudah jelas, aku mundur, silahkan lanjutkan hubunganmu dengan wanita itu." ucap Mila meluapkan emosinya.
"Wanita itu, siapa maksudmu?" tanya Kevin tak mengerti.
"Gak tahu,kan kamu yang berhubungan,udahlah lupakan saja,aku capek, selamat malam." jawab Mila bergegas ke kamarnya.
Wanita,siapa lagi yang dimaksud Mila,Mayang... atau jangan-jangan Mila cemburu sama Michelle, jika itu memang benar, aku harus meminta jujur, tapi gimana caranya, aku sendiri juga belum yakin dengan perasaan ini,ah sudahlah mungkin benar apa yang di katakan Mila, lupakan dulu semuanya, kalau sudah yakin baru boleh bicara. gumam Kevin bergegas ke kamarnya.

Dasar gak peka gumam Mila kesal, tunggu-tunggu kenapa aku jadi marah-marah seperti ini,apa benar aku cemburu,gak mungkin cinta aja belum bagaimana bisa aku cemburu padanya, Mila berhenti memikirkan hal ini, sebaiknya kamu fokus pada tugasmu. ucap Mila lalu membuka laptopnya.

1 jam sudah Mila duduk di depan laptop, tapi ia sama sekali tak bisa fokus sampai akhirnya bunyi telpon membuyarkan lamunannya,siapa sih gak tahu orang lagi bete gumam Mila melihat ponselnya dan meletakkannya kembali, karena nomor tersebut tak ada di kontak ponselnya,biarin aja mungkin orang iseng gumam Mila sambil mencoba kembali fokus pada laptopnya, namun lagi bunyi telepon mengejutkannya,kali ini Mila memutuskan mengangkat teleponnya.
"Hallo,ini siapa ya?" tanya Mila.
Aku Michelle, jawab seseorang di telpon.
"Michelle,siapa ya, sepertinya kita belum saling mengenal, dari mana kamu mendapat nomor ini?" tanya Mila.
"Maaf tadi aku hanya asal memencet beberapa angka dan ternyata tersambung denganmu." jawab Michelle.
"Alasan konyol, katakan apa maumu sebenarnya. ucap Mila sambil tersenyum mengejek.
"Aku hanya ingin kita berteman." jawab Michelle.
"Oke, boleh tapi maaf hari ini saya sibuk,kita bicara lain waktu saja."ucap Mila.
"Terima kasih, sebelum aku tutup telponnya,katakan siapa namamu?" tanya Michelle.
"Namaku Mila." jawabnya singkat.
"Oke Mila terima kasih maaf mengganggu waktunya, semoga di mudahkan segala urusannya."ucap Michelle.
"Makasih kamu juga ya." jawab Mila menutup teleponnya.
Syukurlah kamu baik-baik saja, aku lega bisa mendengar suaramu. gumam Michelle setelah Mila menutup teleponnya.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang