Part 19

349 18 0
                                    

"Selamat sore." ucap Mila memasuki rumah sambil tersenyum.
"Mila,Arini." ucap keduanya bersamaan.
"Tunggu kalian saling kenal?" tanya Kevin.
"Ya dia temanku." jawab Mila.
"Wah, dunia memang sempit ya, gak nyangka bisa ketemu di sini, ucap keduanya sambil tersenyum.
"Mila, kebetulan kamu sudah pulang,bantu kak Arini masak ya, aku lapar banget nih." ucap Kevin.
"Siap bos, tapi aku mandi dulu." jawab Mila bergegas ke kamarnya.
"Ada apa sebenarnya, kenapa Mila, tinggal bersamamu?" tanya Arini penuh selidik.
Sabar kak, aku bisa jelaskan semuanya.
Flashback on
Malam itu,kami tidak sengaja bertemu, aku menolongnya dari beberapa preman yang berniat melecehkannya kami berkelahi, tapi saat aku lengah, salah satu dari mereka berniat melukaiku,untung saja Mila datang menolongku,dia sempat terluka tapi hanya luka ringan jelas Kevin,sejak saat itu aku membawa ke sini.
Flashback off
"Syukurlah,terima kasih vin, kamu Mila itu gadis yang baik."ucap Arini.
"Ya kak,dia gadis yang baik dan penyayang, tapi sayangnya dia memiliki papa yang gila harta. jawab Kevin.
"Apa maksudmu?" tanya Arini penasaran.
Belum sempat Kevin menjawab pertanyaan Arini, tiba-tiba Mila menghampiri mereka,ayo kak kita mulai masak ajak Mila.
Ya ayo jawab Arini lalu keduanya bergegas ke dapur.
"Kita masak apa ya gumam Mila sambil melihat bahan-bahan yang ada di kulkas.
"Dari bahan yang ada, gimana kalau kita buat Sup iga aja jawab Arini.
Ide bagus,ayo mulai masak ucap Mila bersemangat.
Mila, boleh aku bertanya sesuatu, kamu kenapa pindah kuliah,apa kamu malu karena kejadian waktu itu?"tanya Arini.
"Tidak, aku pindah karena ingin mencari suasana baru." jawab Mila.
Oke, sekali lagi aku minta maaf atas kejadian malam itu, aku benar-benar tidak tahu apapun tentang anak itu ucap Arini  merasa bersalah.
Lupakan saja kak, mungkin kami tidak berjodoh lagipula aku juga tidak ingin menyakiti perasaanmu.  jawab Mila.
"Kak, bagaimana perasaanmu saat ini, aku dengar mas Arman akan menikah dengan Chintya?" tanya Mila.
"Rupanya takdir masih berpihak pada kami, pernikahan itu tertunda karena mas Arman mengalami kecelakaan sehari sebelum pernikahan mereka." jawab Arini.
"Kecelakaan lalu bagaimana keadaannya,apa ini yang dinamakan musibah membawa berkah."ucap Mila.
"Mungkin saja,tapi aku gak tega melihat dia seperti ini, akibat kecelakaan, Arman mengalami amnesia dan kelumpuhan." jawab Arini sambil terisak.
"Amnesia dan lumpuh, aku ikut sedih mendengarnya, boleh aku menjenguknya?" tanya Mila.
"Tidak,dia sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. jawab Arini.
"Lalu dimana dia?" tanya Mila lagi.
"Nanti juga tahu,ayo kita bawa makanan ini ke meja makan." jawab Arini.
Sesampainya di meja makan,Mila terkejut melihat Arman.
"Mas Arman,"ucap Mila pelan."Kamu kenal saya,maaf saya gak ingat siapa kamu maaf ya."jawab Arman tersenyum.
Mila... untuk apa dia di sini, apa jangan-jangan Arini tahu kalau aku hanya berpura-pura amnesia, gak ini gak boleh terjadi,aku masih ingin bersama istriku, malam ini ulang tahunnya Arini, aku harus katakan yang sebenarnya, semoga saja dia bisa mengerti." gumam Arman dalam hati.

Tak lama kemudian, Arini datang sambil membawa beberapa buah yang sudah di kupas.
"Ini menu makan malam kita, semoga suka." ucap Arini sambil mengambil makanan untuk suaminya.
"Arman, kamu tahu sup iga ini salah satu makanan favoritmu."ucap Arini.
"Oh ya, sedetail itu kamu tahu tentangku, sekali lagi, aku minta maaf, aku belum mengingatmu." jawab Arman.
"Gak papa,semua butuh proses, kamu makan yang banyak,biar cepat sembuh." ucap Arini.
"Makasih." jawab Arman tersenyum.
Selesai makan, Arini mengantar Arman ke kamarnya, kamu istirahat, kalau butuh sesuatu panggil aja, aku di kamar sebelah ucap Arini.
" Tunggu, ucap Arman sambil memegang tangan  Arini.
"Ada apa?" tanya Arini
"Temani aku sampai  aku  tidur jawab Arman.
"Maaf aku gak bisa permisi." ucap Arini berjalan keluar kamar sambil menahan tangis dan berlari ke taman belakang.
"Lho,itu kak Arini bukan ya , kenapa  dia nangis ?"gumam Mila dari kejauhan lalu berjalan mendekati Arini.
"Kak,ada apa kenapa kakak sedih?" tanya Mila duduk di samping Arini.
Kakak gak papa Mila, jawab Arini menghapus air matanya dan tersenyum.
"Jangan bohong kak, cerita, aku siap menjadi pendengar yang baik." ucap Mila.
"Hari ini adalah hari ulang tahunku sekaligus anniversary ke - 3 pernikahan kami, selama ini kami selalu merayakan dengan dinner, tapi hari ini semua terasa berbeda,dia bahkan tidak ingat siapa aku,jujur aku masih berharap ini semua hanya mimpi, aku tidak sanggup hidup tanpa cintanya." ucap Arini sambil menangis.
"Jangan sedih kak,kak seharusnya bersyukur di hari ulang tahun kakak masih ada mas Arman dan Kevin yang sayang sama kakak, sedangkan aku, aku tinggal sama papa,tapi papa gak pernah ingat ulang tahunku." jawab Mila dengan mata berkaca-kaca.
"Gak mungkin, kamu pasti salah paham, setiap orang tua, pasti sangat menyayangi anaknya. "ucap Arini.
"Ya aku tahu, tapi papaku berbeda, aku seperti anak yang tidak diinginkan." jawab Mila.
"Apa maksudmu, kehadiran seorang anak sangat penting bagi sebuah keluarga." ucap Arini.
"Papa menginginkan anak pertamanya laki-laki,  karena baginya anak perempuan itu merepotkan.
bahkan saat aku berusia 6, aku sering melihat papa dan mama bertengkar, papa tega memukuli mama, tapi aku tak bisa membantunya, aku hanya menangis dan berdoa agar mama bisa kuat." jawab Mila.
"Cukup Mila jangan di teruskan, aku tidak ingin kamu mengingat masa lalumu." ucap Kevin tiba-tiba menghampiri keduanya.
Kak,di tunggu kak Arman, jangan sia-siakan kesempatan ini, anggap saja ini sebagai kado ulang tahunmu." ucap Kevin.
"Aku rasa Kevin benar, lupakan semuanya,ayo temui  Arman dia butuh kamu. "jawab Mila tersenyum.
Arini terdiam sejenak, sebelum berkata, "Kalian benar, makasih aku duluan." ucapnya bersemangat.
"Ya kak," jawab keduanya bersamaan.

"Kamu mengenal Kak Arman, jangan bilang kalau dia pernah datang lagi setelah kejadian pada hari itu." ucap Kevin
"Tidak,kamu jangan salah paham, sejak saat itu, aku tak pernah bertemu mas Arman,tapi ternyata tanpa sepengetahuanku, papa berniat menjodohkan kami, awalnya aku menolak, tapi papa bilang, kalau kamu menikah dengannya,papa ijinkan kamu berhenti bekerja di om Aryo, di saat aku bimbang memikirkan hal ini,tiba-tiba mas Arman dan  kak Arini datang ke rumah, kak Arini sendiri yang memintaku menikah dengan mas Arman tapi tiba-tiba seorang wanita bernama Chintya datang, menggagalkan pernikahan kami,papa marah dan memintaku kembali bekerja,tapi malam itu aku memberanikan diri untuk kabur dan kita bertemu." jawab Mila.
"Mungkin ini yang dinamakan takdir, kita bertemu lagi,kali ini aku berhasil menolong mu." ucap Kevin.
"Ya terima kasih, kalian bertiga sudah sangat baik padaku." jawab Mila.
"Sama-sama,satu pesanku, jangan pernah menoleh ke ke belakang, teruslah bersemangat menatap masa depanmu,ayo masuk, sekarang sudah jam 11 malam." ucap Kevin.
"Hah... jam 11, jangan bohong kamu,  besok aku ada kuliah pagi. jawab Mila terkejut lalu berlari masuk ke dalam rumah
"Aku bohong sekarang masih jam 10, maaf tapi hanya ini yang bisa aku lakukan agar kamu mau masuk ke rumah,good night." ucap Kevin bergegas pergi, 
"Jahil banget sih,good night too." jawab Mila tersenyum lalu berjalan ke kamarnya.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang