Keesokkan harinya.
"Fadil, maaf sepertinya kita harus kembali ke Jakarta hari ini, mendadak saya ada urusan." ucap Arman.
"Gak papa pak, saya siap,ini memang pekerjaan saya. " jawab Fadil.
"Terima kasih, setelah sarapan, kita pulang." sahut Arini.
"Ya bu." jawab Fadil tersenyum."Sayang, hari ini kita pulang, aku harap kamu sudah menyiapkan jawaban yang tepat untuk mama dan Chintya. " ucap Arini.
"Ya sayang, semoga keputusan yang aku ambil nanti adalah keputusan yang terbaik untuk semuanya." jawab Arman.
"Pasti, aku percaya kamu bisa mengambil keputusan yang tepat, aku selalu mendukungmu." ucap Arini tersenyum sambil menggenggam tangan suaminya.
"Terima kasih sayang. jawab Arman.Flashback on
Tanpa mereka sadari ternyata ada yang mengawasi mereka, saat mereka datang, tiba-tiba dua orang mendekatinya, mereka bilang mereka adalah penjaga rumah putih Bogor,tanpa rasa curiga, Arman dan Arini memperkenalkan diri mereka.
"Selamat berlibur, semoga anda betah di sini, kami permisi. " ucap keduanya.
"Terima kasih pak." jawab Arini. "Sepertinya,target sudah di depan mata, apa yang harus kita lakukan?" tanya Andre.
"Kita sakiti mereka, aku yakin bos pasti senang. "ucap Rimba.
"Ide bagus, cepat lakukan, nanti kita tinggal minta uang tambahan ke bos." jawab Andre.
Beberapa saat kemudian,Rimba berhasil menyabotase mobil tersebut, "Beres,ayo pergi." ajak Rimba.
"Oke."jawab Andre.
Flashback off.Pukul 7.30, ketiganya keluar dari rumah tersebut.
"Sayang, terima kasih karena kamu selalu bersamaku, semoga ini adalah awal kebahagiaan kita." ucap Arman tersenyum sambil menggenggam tangan istrinya.
"Sama-sama sayang, terima kasih juga karena kamu bisa menjaga hatimu meskipun aku dalam keadaan koma." jawab Arini tersenyum sambil menatap suaminya
"I love you,i love you too." ucap keduanya saling bertatapan dan diakhiri dengan sebuah pelukan yang sangat erat.
"Maaf pak bu, mobilnya sudah siap,ucap Fadil.
"Oh oke ayo sayang." ucap Arini membantu memapah suaminya menuju ke mobil.
"Sudah siap bu, tidak ada yang tertinggal?" tanya Fadil sebelum melajukan mobilnya.
"Sudah,kita berangkat." jawab Arman.
"Baik." ucap Fadil.
Namun baru 10 menit mobil berjalan Fadil merasakan ada yang aneh dari mobil tersebut,tak ingin membuat majikannya panik,ia berusaha mengendalikan mobil sambil berusaha mencari bengkel terdekat, namun sayang ia tak menemukan bengkel, sampai di jalan raya mobil mulai melaju dengan kencang.
"Fadil pelan-pelan bawa mobilnya, Jakarta-Bogor itu dekat."ucap Arini.
"Ya bu maaf, saya usahakan." jawab Fadil.
"Saya usahakan,apa maksud kamu, mobilnya kenapa?" tanya Arman panik.
"Rem mobilnya rusak pak jawab Fadil.
"Astaga,kenapa kamu baru bilang sekarang, "ucap Arman emosi.
"Maaf pak saya rasa ada yang sabotase karena mobil ini baru di servis 3 hari yang lalu." jawab Fadil.
"Jangan bertengkar, aku sedang mencoba menghubungi Kevin." ucap Arini menghentikan perdebatan mereka, namun ponsel Kevin mati,ia pun berusaha menghubungi Mila namun Mila juga tidak mengangkat teleponnya.
"Gimana sayang?" tanya Arman.
"Gak bisa, ponselnya mati,Mila ponselnya aktif tapi gak diangkat." ucap Arini.
"Coba telpon terus sayang." jawab Arman.
Fadil,coba kamu, arahkan mobil ke pinggir. ucap Arman.
"Gak bisa pak, sejak tadi saya sudah berusaha jawab Fadil sambil tetap fokus melihat ke arah jalan."
Beberapa saat kemudian kecelakaan pun tak terhindarkan, ketiganya segera di bawa ke rumah sakit terdekat,pihak rumah sakit segera menghubungi keluarga mereka, mendengar kabar ini,Anita dan Chintya bergegas pergi ke rumah sakit.
30 menit kemudian mereka sampai di rumah sakit.
"Maaf sus bagaimana keadaan anak saya, namanya Arman Hendrawan, dia korban kecelakaan beberapa saat yang lalu?" tanya Anita panik.
'Sabar bu, korban kecelakaan itu sedang di tangani di UGD,ibu lurus aja nanti belok kanan." jawab Siska.
"Makasih sus."jawab Anita bergegas pergi ke UGD.Beberapa saat kemudian, dokter keluar dari UGD, bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Anita.
"Anak yang mana ya bu, di dalam ada 3 pasien,2 laki-laki dan satu perempuan, baiklah akan saya jelaskan satu persatu,supir mobil itu hanya mengalami luka ringan,satu penumpang selamat, sementara satu penumpang perempuan saat ini dalam keadaan koma. jelas dokter
"Baik terima kasih penjelasannya, boleh kami melihat mereka?" tanya Anita.
"Mohon tunggu sebentar, pasien akan kami pindah ke ruang rawat." ucap suster.
"Baik sus." jawab Chintya.
Fadil yang baru terbangun dari pingsannya, segera menghubungi Kevin.
"Maaf pak kami mengalami mengalami kecelakaan di daerah Bogor, tolong segera datang, Bu Arini kritis."ucap Fadil.
"Oke kamu share lock aja,saya segera kesana." jawab Kevin.
"Siap pak." ucap Fadil.
"Farhan, tolong nanti kamu jemput Mila, saya ada urusan. ucap Kevin menghubungi salah satu supirnya.
"Siap pak." jawab Farhan.
10 menit kemudian,Kevin sampai di rumah sakit,ia terkejut melihat Anita dan Chintya ada di depan UGD, mereka gak boleh tahu kalau kak Arini bersama Kak Arman,aku harus segera bertindak,tapi aku harus tetap berhati-hati gumam Kevin lalu menghubungi Fadil.
Saya tunggu kamu di pintu belakang ucap Kevin.
Baik pak bergegas keluar dari IGD. jawab Fadil.
Apa yang terjadi,kenapa bisa seperti ini ?" tanya Kevin
"Maaf pak,sepertinya ada orang yang sengaja menyabotase mobil bapak." jawab Fadil sedikit ketakutan.
"Sabotase,itu artinya kak Arini dalam bahaya,oke makasih infonya, nanti saya hubungi lagi,tolong jaga kakakku, jangan biarkan siapapun menjenguknya." ucap Kevin
"Siap pak, saya permisi." ucap Fadil.
Setelah Fadil pergi,Kevin segera mengurus surat-surat untuk memindahkan Arini ke salah satu rumah sakit di Singapura.
Maafkan aku, aku tahu kakak akan kecewa dengan keputusanku,tapi aku rasa ini lebih baik daripada kakak harus bertahan dengan suami yang sudah mengkhianati cinta kakak gumam Kevin dalam hati sebelum menandatangani surat pernyataan tersebut.
"Tolong di bantu siang ini juga kami akan berangkat ke Singapura. " ucap Kevin.
"Baik." jawab mereka bersamaan.
Terima kasih, saya permisi, ucap Kevin bergegas pergi ke bandara,
10 menit kemudian,ia sampai di bandara.
ia bergegas menemui manager bandara tersebut.
"Saya minta penerbangan ke Singapura untuk jam 12 bisa, ini darurat,kakak saya harus segera di operasi, kami sudah buat janji dengan dokter di sana,jam 3 sore, operasinya di mulai."jelas Kevin.
"Baik, jadwalnya ada, untuk berapa orang?"tanya manager
"Untuk 2 orang jawab Kevin.
"Baik pak tunggu sebentar." jawab manager itu.
beberapa saat kemudian, ini tiketnya semoga operasinya berjalan dengan lancar ucap sang manager.
"Terima kasih bantuannya,saya permisi." jawab Kevin.