Di saat Michelle siap memulai hidup baru dengan Ivan, Arman justru kembali mengingat semua masa lalunya.
Tuhan seandainya ada kesempatan kedua untuk pernikahan kami, aku janji akan selalu membahagiakanmu sayang gumam Arman sambil menatap foto pernikahan mereka.
"Arman,mama cari kamu kemana-mana ternyata kamu di sini, kenapa sayang?" tanya Anita.
"Aku ingat semuanya, aku sudah pernah menikah, Arini,nama istri pertamaku, dia istri yang baik dan sabar ,tapi aku sendiri yang membuatnya pergi." jawab Arman dengan mata berkaca-kaca.
"Apa maksudmu berkata seperti itu,ini takdir, berhenti menyalahkan dirimu lebih baik doakan dia,mama yakin Arini juga tidak ingin melihatmu sedih,ingat dia sudah bahagia." ucap Anita.
"Tidak, ini salahku, aku ingat kecelakaan terjadi karena aku sempat menolak perjodohan dengan Chintya,bisa saja kecelakaan itu memang sengaja di lakukan seseorang untuk memisahkan kami." jawab Arman.
"Arman, jangan berfikir macam-macam, kemarin kamu dengarkan Kevin bilang apa, Arini sudah meninggal,jadi sudahlah, yang lalu biarlah berlalu, lebih baik kamu pikirkan tentang bisnis apa yang akan kita lakukan untuk kehidupan sehari-hari." ucap Anita.
"Maaf, aku belum bisa tenang jika belum melihat langsung di mana makam Arini." jawab Arman.
"Arman, hidup itu berjalan maju bukan mundur, mama ingin kamu bangkit sayang." ucap Anita.
"Mama benar, tapi tolong beri aku sedikit waktu untuk berdamai dengan masa lalu." jawab Arman.
"Baiklah sayang,mama mengerti, kapanpun kamu siap,mama pasti bantu kamu." ucap Anita tersenyum dan memeluk putranya.
"Terima kasih,I love you ma." jawab Arman sambil mencium kening mamanya.
"I love you too my boy." jawab Anita tersenyum.Keesokan harinya, Arman kembali datang ke rumah Kevin.
"Mau apalagi kau ke sini?" tanya Kevin
"Aku ingin tahu di mana makam istriku?" jawab Arman.
"Aku rasa tidak perlu, cukup doakan dia." ucap Kevin.
"Aku berhak mengetahuinya, apa jangan-jangan kamu bohong ?" tanya Arman penuh selidik.
"Tidak, makam kak Arini ada di Singapura." jawab Kevin.
"Terima kasih,jika suatu hari kamu berziarah, ijinkan aku ikut, aku hanya ingin mendoakannya." ucap Arman.
"Oke, nanti aku hubungi, pergilah aku harus bekerja." jawab Kevin.
"Ya, hati-hati." ucap Arman.20 menit kemudian, Kevin sampai di kantor ia bergegas masuk ke ruangannya, melihat Kevin datang,Milka segera mengantar beberapa dokumen.
"Permisi, ini dokumen yang bapak minta, dan dua dokumen lainnya materi untuk meeting siang ini." ucap Milka.
"Baik, terima kasih,Milka jangan lupa hari ini dan besok saya ada jadwal ke kampus." jawab Kevin.
"Ya, saya sudah menyesuaikannya." ucap Milka.
"Terima kasih, kamu boleh lanjut kerja." jawab Kevin.
"Ya, saya permisi." ucap Milka.
Selesai bicara dengan Milka, Kevin segera mengirim chat pada Mila.
"Sayang, maaf hari ini kita gak jadi lunch bareng, aku ada meeting,maaf ya i love you."
belum di read, mungkin dia ada kelas gumam Kevin dalam hati lalu kembali fokus bekerja.Pukul 11.30 kelas berakhir, Mila membuka ponselnya lalu membalas chat dari suaminya.
"Gak papa sayang, semangat😘😘."
"Dor...lagi chat sama sih, kenapa kelihatannya seneng banget,my hubby, siapa tuh,kenalin dong ucap Maya.
"Bukan siapa-siapa,dia temanku jawab Mila.
"Teman masak namanya hubby, kayaknya gak ada deh orang yang namanya itu,siapa hayoo?" tanya Maya penasaran.
"Bukan siapa-siapa,ke kantin yuk, aku laper tadi pagi gak sempat sarapan." ajak Mila.Sesampainya di kantin,Mila bertemu Mayang.
"Mila hari ini,kita jalan yuk?" ajak Mayang.
"Boleh tapi jangan lama-lama, kakak sepupu ku datang,dia tidak mengijinkanku pulang di atas jam 20.00." jawab Mila.
"Ya santai, nanti aku tunggu di depan kampus, makasih ya." ucap Mayang.
"Oke,sama-sama kak." jawab Mila.Siang itu ternyata, Kevin meeting bersama Arya, Chintya ikut mendampingi kekasihnya.
"Kamu." ucap keduanya terkejut
"Kenapa sayang kamu mengenalnya?" tanya Arya
"Ya,dia bagian dari keluarga mantan suamiku." jawab Chintya.
"Oh gitu, lalu apa hal ini harus dilanjutkan?" tanya Arya.
"Lanjutkan saja." jawab Chintya tersenyum.
"Saya sudah membaca proposal kalian saya bersedia memberikan dana bagi perusahaan kalian, tapi saya minta 75% dari saham perusahaan tersebut adalah milikku,apa kalian setuju?" tanya Kevin.
"Tidak bisa 60 : 40." jawab Chintya.
"Perusahaan itu milik Arman, aku rasa kakakku juga berhak mendapatkannya. " ucap Kevin.
"Tapi kakakmu sudah meninggal,dia juga tidak punya anak dari Arman,jadi untuk apa aku harus berbagi." jawab Chintya.
"Kamu juga belum punya anak dengannya tapi kenapa kamu mengambil haknya?" tanya Kevin.
"Ya anggap saja ini kompensasi karena aku sudah menerimanya sebagai suami." jawab Chintya.
"Kalau hanya untuk kompensasi, aku rasa itu terlalu berlebihan, setujui saja kesepakatan ini atau aku akan bawa masalah ini ke jalur hukum." ucap Kevin tegas.
"Baik, aku setuju, segera kirim dananya." jawab Arya.
"Oke tanda tangani surat ini,minggu depan, kita akan urus masalah pembagian sahamnya." ucap Kevin.
"Ya, kami setuju, tapi ingat jangan bawa masalah ini ke jalur hukum,kita ini masih keluarga." ucap Chintya.
"Jika bukan karena pekerjaan, aku tidak ingin berurusan lagi denganmu." jawab Kevin sinis.
"Ya, aku tahu terima kasih kamu masih peduli pada perusahaan Arman." ucap Chintya.Selesai meeting Kevin kembali ke kantor,Kevin segera melihat ponselnya yang tertinggal di ruangan ada,3 panggilan tak terjawab dan beberapa pesan dari istrinya.
"Sayang hari ini aku pulang terlambat, kamu minta di masakin bibi aja ya, aku gak mau kamu sakit, maaf. " tulis Mila
"Ya sayang, gak papa, kamu juga jangan telat makan, aku tunggu di rumah,i love you." balas Kevin.
I love you too, kamu ke kampus jam berapa?" tanya Mila.
"Sebentar lagi, kenapa kangen ya." jawab Kevin
"Dikit." jawab Mila sambil menambahkan emosi🤭😍.
"Makasih sayang." jawab Kevin.Pukul 15.30, Kevin sampai di kampus,ia sengaja melewati kelas Mila, di saat yang sama,Mila juga keluar dari kelasnya.
Hai cantik, cium dulu dong ucap Kevin.
Gak mau, nanti ada yang lihat, aku duluan jawab Mila bergegas ke kamar mandi,tak disangka ternyata Kevin mengikutinya dari belakang.
"Kamu.... ucap Mila terkejut.
"Diam sebentar sayang." jawab Kevin mencium bibir istrinya lalu mencium keningnya.
"Terima kasih sayang, sampai nanti. ucap Kevin tersenyum lalu bergegas pergi.
sementara Mila masih terdiam di tempatnya sambil tersenyum, astaga ini kampus bagaimana jika ada cctv di sini gumam Mila sambil menatap sekelilingnya, syukurlah tidak ada gumam Mila bergegas kembali ke kelasnya.