Part 16

377 20 1
                                    

Sore harinya
Arman mengajak Arini dan anak-anak jalan-jalan ke sebuah mall.
"Kalian mau main apa belanja?" tanya Arini.
"Main." jawab mereka.
"Oke, ayo" ajak Arman menggandeng tangan Rafa.
"Seandainya mereka anakku , aku pasti bahagia." gumam Arini dalam hati.
"Maafkan aku ,kamu menderita karena kecerobohan ku."  gumam Arman seolah tahu apa yang dirasakan Arini.

Sesampainya di lantai dua, mereka segera berlari ke Arena bermain, Arini.
"Hasil tes sudah keluar,ternyata Cemal, adalah anakku." ucap Arman, "Sudah kuduga, selamat ya, akhirnya kamu punya anak." jawab Arini tersenyum.
"Sayang, maaf, aku sudah menghancurkan semua impian kita." ucap Arman sambil memeluk Arini. "Seandainya kata maaf bisa mengembalikan keadaan aku pasti memaafkanmu, tapi kenyataannya kata maaf mu, sudah tidak ada artinya, semua sudah terjadi dan kamu harus bertanggung jawab." ucap Arini.
"Ya,tapi kalau kamu mau, aku bisa mengambil hak asuhnya,kita rawat Cemal sama-sama." jawab Arman, "Tidak, aku tidak ingin menjadi wanita yang egois dengan memisahkan anak dari ibunya." jawab Arini.
"Tapi aku yakin kamu pasti bisa menjadi ibu yang lebih baik daripada Chintya."ucap Arman."Maaf, aku gak bisa, karena  setiap aku melihatnya,aku  selalu teringat penghianatan mu." jawab Arini.
"Tapi sayang, Cemal ada sebelum kita menikah." ucap Arman bersikeras, "Bagiku semua sama, kamu memiliki anak dari perempuan lain, dan kamu telah menghancurkan hidupku, aku benci kamu. "ucap Arini emosi dan berlari menjauh.
"Anak-anak, udahan mainnya  kak Arini nunggu kita di restoran." teriak Arman.
"Bentar lagi kak, masih seru nih." ucap Rafa memohon.
"Sayang jangan pergi, ingat anak-anak bersama kita." tulis Arman mengirim pesan pada Arini.
"Aku tunggu di tempat biasa  1 jam lagi, kalau kamu gak datang aku pulang sendiri. "balas Arini.
"Oke thanks sayang." jawab Arman, Gak papa  jagain mereka anggap saja lagi belajar.gumam Arman  tersenyum dalam hati.

Beberapa saat kemudian.
"Anak-anak,kita pindah kesana, katanya mau beli mainan. "ajak Arman.
"Ya kak,ayo, "aku mau  beli robot" ucap Rafa.
"Aku mau boneka. "ucap Cindy."Oke sayang,ayo kesana. "ajak  Arman, menggandeng tangan Rafa dan Cindy, sesampainya di toko mainan,"Cindy mendadak murung, cantik kenapa sedih,?" tanya Arman.
"Gak papa kak. "jawab Cindy berusaha tersenyum namun matanya tetap melihat ke satu arah, yaitu mobil remote control, kamu mau itu?" tanya Arman.
"Gak aku kan perempuan,gak boleh main mobil.
"Kak Diva,ayo masuk, aku ingin cari boneka. "rengek Cindy.
"Ya sayang ayo." jawab Diva.
"Rafa kamu tahu gak Cindy kenapa, tanya Arman penasaran, "Adiknya pergi kak,dia dibawa sama mama barunya, aku juga sedih, tapi aku percaya Cemal bahagia sama mamanya." jawab Rafa.
"Tunggu coba ulangi siapa nama adiknya Cindy? "tanya Arman.
"Cemal,kakak tahu dimana dia, Rafa kangen." ucapnya menangis.
"Sttt, jagoan gak boleh nangis, kamu punya fotonya Cemal?" tanya Arman, "Ada di ruangan bu Rahma,aku takut. "jawab Rafa.
"Oke nanti kak Arman minta sendiri ke bu Rahma, kamu jangan sedih  lagi doakan Cemal cepat ketemu." jawab Arman tersenyum.
"Ya kak, makasih, kakak baik, aku  sayang  kakak." ucap Rafa  tersenyum lalu memeluk Arman.
"Kakak juga sayang ,ayo cepat pilih mainannya kakak lapar.
" jawab Arman.
15 menit lagi pesan Arini.
"Oke sayang,wait the minute. "balas Arman,

Tak lama kemudian
"Selesai,ayo pulang." ucap Diva.
"Kita makan dulu,kakak lapar. "ajak Arman.
"Oke" jawab mereka lalu bergegas pergi ke restoran,"Kok kosong semua,kita makan apa nih?" ucap Diva terkejut melihat makan di meja habis.
"Kita  bisa pesan lagi sayang,ayo duduk." ucap Arman tersenyum. "Bayarin semua ya." ucap Arini,"Oke sayang," jawab Arini tersenyum.

"Arini habis nganter anak-anak, kita pergi lagi" ajak Arman.
"Gak mau, kamu pulang aja mama pasti mencarimu." jawab Arini. "Sayang hari  ini saja."ucap Arman memohon .
"Oke, "jawab Arini, selesai makan mereka bergegas pulang.
Kak makasih ya,hari ini kita seneng banget, bisa jalan-jalan sama kakak" ucap Jasmine.
"Ya sayang, sama-sama sampai di rumah nanti kalian langsung belajar, "Besok sekolah." ucap Arman,
"Siap kak" jawab mereka.

10 menit kemudian mereka sampai di panti.
"Sayang kamu disini dulu ya,aku ke dalam sebentar.
" ucap Arman sengaja mengunci mobilnya agar Arini tidak kabur.
"Eh kalian udah pulang." ucap Rita menyambut anak-anak.
"Rita, bu Rahma di dalam kan?" tanya Arman tiba-tiba.
"Ada kak, mari aku antar. jawab Rita "Gak usah,kakak sendiri aja makasih." jawab Arman tersenyum.
"Permisi bu, "ucap Arman.
"Silahkan masuk nak, ada apa? "tanya Rahma. "Maaf sebelumnya, kalau boleh saya minta foto Cemal, "jawab Arman.
"Cemal baru diadopsi oleh seorang ibu beberapa hari lalu,ada urusan apa ya?" tanya Rahma.
"Rafa minta tolong saya, katanya dia kangen sama Cemal." jawab Arman.
"Oh gitu, terima kasih perhatiannya, mengenai Rafa biar saya sendiri yang memberikan pengertian padanya." jawab Rahma.
"Baiklah kalau begitu saya pamit, Arini ikut saya." ucap Arman.
"Ya silahkan hati-hati di jalan." jawab Rahma tersenyum.
"Makasih bu, "ucap Arman keluar dari ruangan Rahma, Arman bergegas kembali ke mobil.

"Hai sayang, maaf membuatmu menunggu, kita jalan sekarang." ucap Arman  tersenyum lalu melajukan mobilnya,
"Darimana aja sih lama banget?" tanya Arini.
"Ada urusan sebentar sama ibu." jawab Arman.
"Kita mau kemana sih?" tanya Arini kesal.
"Ijinkan aku menghabiskan malam ini denganmu." jawab Arman tiba-tiba.
"Untuk apa, kamu lupa, aku ini, mandul." ucap Arini emosi.
"Tidak ada salahnya di coba sayang,jujur aku hanya ingin memiliki anak darimu sayang." ucap Arman sambil terisak.
"Kenapa kamu memaksaku, kamu sendiri menghancurkan segalanya,mama membenci bahkan dia sangat menginginkan kita berpisah. "ucap Arini tanpa sengaja. "Aku tahu, maafkan aku,ayo kita mulai semua dari awal dengan, Cinta yang jauh lebih kuat." jawab Arman sambil menggenggam tangan Arini, "Gak , lepaskan aku. "ucap Arini melepaskan tangannya lalu turun dari mobil.
"Tidak sayang, aku mohon tinggalkan aku. "jawab Arman mengejar Arini, karena kurang hati-hati,Arini hampir saja tertabrak mobil.
"Sayang awas "teriak Arman sambil mendorong tubuh Arini ke pinggir jalan,"Aduh..." ucap Arini merasa perih di sikunya.
"Tolong ada  berhenti tabrak lari."  teriak seorang warga yang  tak sengaja melintas di jalan tersebut
Arman gumam Arini sambil menoleh ke arah jalan.
"Arman tidak." teriak Arini histeris.
"Pak tolong suami saya pak,sayang jangan pergi. "ucap Arini menangis.
"Ya,saya sudah hubungi ambulance nya,sabar sebentar lagi mereka sampai." ucap orang tersebut.

Kekuatan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang