Setelah Pak Ben pamit.
Tinggal kita berdua didalam rumah. Dua orang yang telah lama menahan rasa rindu. Setiap malam hanya beharap tak hanya kecupan dibalik layar handphone, tak hanya angan-angan ingin memeluk dengan erat satu sama lain. 9bulan lamanya, kami mendambakan malam ini, malam yang sudah terbayangkan akan sangat romantis dan sedikit panas.Kami adalah pasangan dewasa, yang takan puas hanya dengan berpegangan tangan, ciuman tipis di kening atau sekedar bercerita sepanjang malam sambil bersandar dibahunya. Bukan ! kami mau lebih dari itu.
Tetapi, hanya suara jangkrik memecah kesunyian. Kami hanya duduk terdiam bersebelahan.
Tubuhku sudah tak tahan menginginkan sentuhan, tapi masih ada sedikit harga diri yang tersisa. Hanya berharap Ricky segera memulai malam ini tanpa banyak basa basi. Biarlah bercerita tentang ini itu bisa kita lakukan besok pagi sambil minum kopi. Ada yang lebih penting yang harus selesai malam ini.
Sesuai harapan, Ricky memang bisa diandalkan. Dia mulai dengan kecupan di pipi kiriku. Aku berlaga kaget dan malu.
"idiih apa sih?" jawaban sok naif bertolak belakang dengan otaku. Cmon Ricky give me more !!!!
Seakan membaca pikiranku, tanpa banyak kata dia raih tubuhku, dia dekatkan dengan tubuhnya. Lalu bibir kami beradu penuh gairah.
Dia lepaskan sesaat, tanganya berpindah pada leherku yang kuyakin basah berkeringat, dengan senyumanya dia berbisik "Akhirnya, kita ketemu ..!"
Lalu dia mulai lagi, menciumiku tanpa jeda.
Entahlah, ini rindu apa nafsu, aku sulit membedakanya. Yang jelas, sangat kunikmati setiap gerakan bibirnya dibibirku.Aku kepanasan, dirumahku yang berada diatas bukit daerah pegunungan yang dingin.
Seakan belum puas hanya dengan ciuman, Ricky mengajaku ke kamar. Tanpa adegan pura-pura bodoh aku turuti kemauanya.
Sesaat setelah kami merebahkan tubuh kami diatas ranjang, tak buang waktu. Pertempuran untuk membalas waktu yang tak sebentar, untuk kami menunggu saat-saat ini semakin memanas.
Kali ini tanganya ikut ambil peran. Jari2nya menari perlahan di punggungku. Bibirnya mulai bergerilya ke seluruh sudut tubuhku. Air liurnya kini membasahi leher, dadaku, perutku.Dia lepas baju yang kupilih sedari pagi satu persatu. Dia tatap dengan perlahan, dari atas hingga bawah. Lalu matanya kembali pada mataku. Dan senyuman itu, sungguh aku sulit menjelaskan betapa deras aliran darahku setiap melihatnya.
Dan terjadilah, dosa terindah yang bisa dilakukan manusia dimuka bumi. Desah nafasku dan nafasnya bersautan sepanjang malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sex Partner | COMPLETE (21+)
General FictionRara, seorang single parent yang baru saja berpisah dengan kekasih barunya . Tapi ada yang tak bisa membuat mereka benar-benar terpisah . Antara cinta dan sex . Bisakah Rara terlepas dari belenggu sex bebas ?