Check in

38.7K 415 0
                                    

Temanku pernah berkata jika sebagian laki-laki itu diciptakan  untuk menjadi biadab, lalu semakin biadab, ditengah perjalanan dia akan bertaubat. Tapi jangan terlena, jika kau sial, dia akan kembali biadab.

Pagi ini mendung, air langit jatuh bergantian menyetubuhi bumi. Hawa dingin terasa menembus kedalam rumahku. Aku enggan terbangun dari tempat tidur, rasa malas bercampur hari libur menjadi perekat yang kuat.

Ku check whatsappku, tak ada yang menarik. Hanya ajakan beberapa teman untuk haha hihi dikedai kopi, ada beberapa ajakan dari teman lelakiku, untuk sekedar bertemu. Semua tak ada yang menggairahkan. Terkecuali satu pesan dari Julian.

"Kamu tidur yaa ? Have a great nite sayooong"
Pesan yang dia kirim semalam, disaat aku sudah tertidur.
Entah kenapa tiba-tiba saja badan tegap Julian langsung terlintas di benakku,tatkala aku membaca pesan darinya. Si Jalang didalam tubuhku ikut bangun juga ternyata pagi ini.

"Siapa tau jika aku mencoba making love with Julian, aku bisa terlepas dengan Ricky" begitu yang dipikirkan otakku tanpa melibatkan hatiku. Bagaimana bisa aku berniat memanfaatkan Julian dan harga diriku, demi terlepas dari Ricky? Ahh tapi sungguh, aku benar2 ingin mencobanya.

Bagai sudah tak ada rasa malu. Harga diriku jangan kamu tanya ada dimana. Aku kirim pesan pada Julian.

"Kak aku kangen, aku tunggu di Sangria yaa !!" Sangria adalah resort bernuansa tropis didekat rumahku.
"Okee !!" Jawabnya singkat.

Sukurlah, ternyata Julian sama saja dengan yang lain. Dia tak menolak aku ajak ke kamar hotel. Artinya aku tak perlu merasa bersalah. Karna dia berada pada species yang sama denganku. Aku Jalang dan ternyata Julian bajingan juga.
*
*
Tak butuh waktu yang lama, aku telah sampai hotel tempatku janji bertemu dengan Julian. Sambil menunggunya, aku berkeliling sesaat. Di area belakang ada kolam renang yang menghadap ke hutan. Benar-benar indah. Andai saja aku kesini dengan Ricky ketika kami masih sama-sama memiliki perasaan satu sama lain. Ketika aku masih kekasihnya. Mungkin sekarang kami sedang bercanda dipinggiran kolam, atau sedang menikmati orange juice sambil menggoda satu sama lain.

Ahh kenapa si brengsek itu lagi yang aku ingat. Aku bergegas lari kedalam kamar hotelku. Aku putuskan untuk mandi, dan bersiap menyambut Julian.
*
*

Handphoneku berbunyi, Julian meneleponku.
"Aku hampir sampai, kamu ada dikamar nomer berapa?"

My Sex Partner | COMPLETE (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang