A Good Man, Ryan !

21.3K 309 6
                                    

Sesuai dugaan, esok paginya kantor ramai dengan berita tentangku dan Ryan yang pulang bersama.

Mereka bahkan rela menunggu di meja kerjaku untuk sebuah pengakuan.

"Jadi bener yaa kalo Pak Ryan itu naksir kamu? Kalau aku jadi kamu, gak akan aku mikir-mikir lagi deh. Ganteng, tajir dan pintar !" Serangan pertama dipagi ini dari rekan satu tim ku di kantor, Dhea.
"Ya gak segampang itu lah Dhe, gimana kalo ternyata dia nyebelin?" Jawabku
"Ahh kamu jual mahal amat sih Ra !, Coba aja dulu main-main dihatinya Pak Ryan, siapa tau betah!" Timpal Oky, teman kantor lelakiku yang sangat bersemangat, bahkan dialah orang pertama yang dengan yakin memberitahuku jika Ryan tertarik padaku, jauh sebelum aku tau.

Yah, ada benarnya juga, bukankah sebaiknya aku coba dulu? Siapa tau Ryan bisa mengusir Ricky dari sini, dari hatiku yang paling dalam.
*
*
Malam ini, Ryan mengajaku mampir di kedai kopi dekat kantor. Aku tak perlu repot mencari alasan untuk menolak lagi. Sudah kuputuskan untuk mencoba. Mencoba mengenalkan orang baru pada hatiku. Semoga saja hatiku tertarik.
*
*
"Kamu mau pesan apa Ra?" Tanya Ryan.
"Caramel macchiato deh Pak!" Jawabku.
"Pak?! Ini udah jam 7 lho Ra, aku disini bukan sebagai atasan yang sedang mentraktir bawahanya !" Saut Ryan
"Oh okey, sorry Kak Ryan !"
Ryan tersenyum, dia terlihat puas dengan panggilannku untuknya. Kak Ryan.

Secangkir kopi mengantarkanku mengenal Ryan lebih jauh. Dia lelaki yang sangat paham bagaimana cara memperlakukan perempuan. Hal-hal kecil yang dia lakukan, sangat memperlihatkan jika dia dididik dengan baik oleh orangtuanya.

Aku terkesan, tapi belum bisa membuatku ingin menjatuhkan hatiku padanya. Tidak seperti saat aku jatuh hati pada Ricky. Bahkan aku terpesona pada Ricky meski dia tidak berusaha keras. Hatiku terpaut pada Ricky tanpa susah payah aku bujuk. Dengan senang hati dia membuka pintu lebar-lebar untuk Ricky kala itu.
*
*
Sekian untuk hari ini. Terimakasih untuk diriku yang sudah mau mencoba. Aku tak janjikan ini akan berhasil. Paling tidak aku mencoba melawan dominasi Ricky dalam hati dan pikiranku. Sudah terlalu lama aku pasrah tanpa perlawanan.

Yang aku suka dari Ryan, dia tidak memperlakukanku istimewa saat di kantor. Dia tetap memberiku setumpuk dekerjaan dengan deadline yang sama. Dia tetap membiarkanku menghabiskan jam makan siang bersama yang lain. Berbeda ketika kami berada di luar kantor. Dia sangat manis. Semoga ini awal yang baik, untuk kesembuhan hatiku.

My Sex Partner | COMPLETE (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang