Keesokan paginya, aku terbangun di awal pagi tanpa Ricky disebelahku. Kuraih handphoneku. Ku rangkai ucapan selamat pagi paling romantis untuknya.
2jam berlalu, belum kudapat balas darinya. Berbeda dari hari sebelumnya, aku merasa ini adalah sebuah masalah. Padahal aku sangat hatam jika Ricky hampir tak pernah bangun pagi.
Tapi kali ini tak sama, kami telah menghabiskan malam bersama. Bukankah seharusnya dia bersemangat sama seperti aku?
Meski terdengar palsu, tapi sungguh aku tak pernah seliar ini menjalin hubungan dengan laki-laki. Baru dengan Ricky lah aku berani melucuti seluruh pakaianku bahkan dihari pertama kita bertemu.
Ada sedikit cemas, bagaimana jika dia tak sama lagi ketika telah mendapatkan semua yang dia inginkan?Kucoba kirim beberapa pesan lagi.
"Sayang kamu belum bangun yaa?"
Ahh mungkin memang belum bangun. Kataku menghibur diri dibalik semua gelisah yang mulai muncul.Karena badanku juga kelelahan dan merasa kurang sehat, akupun tertidur kembali pagi itu.
*
*
Namun aku tak pernah benar-benar tertidur. Hati dan otaku bersaut-sautan.
Hati yang tak tenang berbalas kata dengan otak yang sedang merangkai logika.
"Kenapa belum juga dia balas?"
"Ahh Rara, dia pasti masih tidur !!"*
*
Kuraih kembali handphone ku. Kulihat. Centang biru pada deretan pesan yang kukirim sedari pagi buta.Kulihat dia berkali kali online tapi tak juga membalas pesanku.
Pikiranku berkecamuk. Entah kenapa hal-hal yang sebelumnya bukan masalah besar kini terasa menyakitiku.
*
*
"Sayaang kok kamu gak bales pesan aku? Kenapa? Karena kamu udah dapat apa yang kamu mau? Tubuhku??"Dan ini jawabnya
"Apa kamu bilang? Tega-teganya yaa kamu berpikiran begitu!! Kamu tau mana pernah aku bangun pagi !! Dan disini aku kerja cari uang ! Oke cukup, aku gak bisa teruskan. Udah yaa !!"
Ketika coba kubalas pesanya, hanya ceklis satu yang muncul. Foto profil whatsappnya hilang.
Tunggu. Dia blokir nomer whatsappku?Aku hanya bisa diam, tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Ricky yang penyabar bisa begitu marahnya dengan pesan yang aku kirim.
Apa yang salah ? Aku hanya seorang kekasih yang sedang ketakutan . Takut kehilangan ketika telah kuberikan semua yang ada pada diriku . Mengapa begitu tiada ampun untuku ?
Ternyata, kegelisahanku bukan hanya mimpi buruk. Tapi duniaku benar-benar kiamat. Tiba-tiba saja aku kehilangan kemampuan untuk bernafas dengan benar. Pipiku terasa panas menahan marah. Mataku perih menahan tangis dan pilu. Sekuat tenaga ku tahan agar tak menangis. Aku kalah dengan sedihku, kupersilahkan air mata itu jatuh diatas luka.
Kulihat sekeliling rumahku, batinku kian meratap. Masih tercium aroma badanya disetiap sudut. Gelas bekas terakhir dia minum, bahkan tissue bekas mengelap perutku saja masih ditempat yang sama.
Aku merasa duniaku berputar terlalu cepat. Kemarin baru kupijakan kakiku di surga bersamanya. Kini surga itu bahkan luluh lantah tak bersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sex Partner | COMPLETE (21+)
General FictionRara, seorang single parent yang baru saja berpisah dengan kekasih barunya . Tapi ada yang tak bisa membuat mereka benar-benar terpisah . Antara cinta dan sex . Bisakah Rara terlepas dari belenggu sex bebas ?