Ragu-ragu aku langkahkan kakiku menuju ruang kerjaku. Sudah ada beberapa rekan kerjaku disana. Sedang menikmati kopi paginya sambil menunggu jam kerja dimulai.
Kudapati sebuah note kecil berwarna jingga menempel pada layar komputerku. "Good morning Ra, sampai ketemu nanti malam di lobby kantor yaa !! And happy birthday beautifull :)"p begitu tulisan diatasnya. Siapa lagi jika bukan Ryan.
"Rara selamat ulangtahun ..!" Teriak seseorang yang tak asing lagi. Dhea memberiku selamat disusul teman yang lain. Bibirku tak benar-benar tersenyum kala itu. Rasa bersalah pada Ryan seakan mencekikku.
*
*
Seperti biasa, Ryan menungguku di lobby kantor. Kulihat punggungnya,sesaat setelah lift terbuka. Sesuai bayanganku, dia tersenyum dan melambaikan tangannya padaku. Sungguh hatiku sakit melihatnya.
*
*
Ryan mengajakku pergi ke resto di sebuah rooftop hotel tak jauh dari kantor. Langit malam yang pekat ditaburi bintang kerlap kerlip menjadi atapnya. Seharusnya aku menjadi yang paling bahagia malam itu.Namun dadaku sesak dengan perasaan bersalah padanya. Aku tak mau ini membunuhku perlahan. Harus kutuntaskan malam itu juga jika masih ingin layak disebut manusia.
"Kak .." kumulai pembicaraan pada malam itu.
"Aku ingin minta maaf, kamu sangat baik, tak layak untuk wanita sepertiku. Salahku yang dengan percaya diri bisa membereskan hatiku yang masih berantakan ini dan membiarkanmu masuk. Meski hubungaku dengannya sudah lama usai, namun ternyata belum benar-benar selesai. Bisakah kamu biarkan aku sendiri dulu?"Ryan terdiam sesaat mendengar pernyataanku yang keluar sesaat setelah kami duduk. Lalu dia meraih tanganku.
"Ra, aku tau kok kamu belum sepenuhnya melupakan mantan kekasihmu. Aku hanya pura-pura tidak tau karena terlalu senang bisa menjadi bagian dari hidupmu. Perlu kamu tau, aku tak keberatan dengan itu. Aku tak masalah meski harus menunggu kamu benar-benar merelakannya Ra, bisakah kamu pertimbangkan lagi?"
Jawab Ryan dengan tenang dan berwibawa.Sayup-sayup aku dengar, gerombolan gemintang dan semilir angin sedang menertawakanku. Aku benar-benar sedang dihukum, karena tak bisa jatuh hati pada lelaki seperti Ryan.
"Maafkan aku Kak .."
Pintaku sambil tertunduk."Aku yang seharusnya minta maaf Ra, keberadaanku ternyata belum bisa menyembuhkan luka hatimu, aku akan menghargai keputusanmu Ra, bukan karena siap ini berakhir, namun aku ingin memberikan kamu waktu seperti yang kamu mau. Ra, semoga kamu cepat sembuh yaa Ra, aku dengan tulus mendoakanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sex Partner | COMPLETE (21+)
General FictionRara, seorang single parent yang baru saja berpisah dengan kekasih barunya . Tapi ada yang tak bisa membuat mereka benar-benar terpisah . Antara cinta dan sex . Bisakah Rara terlepas dari belenggu sex bebas ?