Glory Cafe

9.2K 229 12
                                    

Tubuhku terasa hangat pagi ini, oleh tangan Ricky yang melingkari tubuhku. Dadanya menempel pada punggungku. Ketika kucoba lepaskan, semakin erat di mendekapku.

Ricky yang tertidur sambil memelukku, entah dari kapan. Pantas saja tidurku nyenyak. Kubalikan tubuhku, kubalas pelukannya dengan pelukanku juga. Kita impas sekarang. Aku jadi enggan bangun pagi ini, aku mau pagi yang lebih lama.
*
*
Benar saja, aku terlelap sangat pulas. Sampai-sampai ketika bangun aku lihat Ricky selesai mandi. Berbaring di sampingku bertelanjang dada dengan rambut yang masih basah. Sepertinya sangat enak untuk sarapanku pagi ini.

Aku bangun, dan langsung menaiki tubuhnya. Dia tersenyum dan berkata "mau ngapain Ra?"
"Sssst .. " telunjuk didepan mulutku mempertegas pintaku agar dia tak banyak bertanya.

Kubuka celana pendek Ricky, ku mainkan lidahku d penisnya yang sudah mengeras dengan cepat. Ricky mendesah, membuatku semakin lahap menikmati sarapan pagiku.

Kulepas bajuku, kuraih kedua tangannya, kuletakkan di dua buah dadaku. Ku pinta ia meremasnya perlahan.

"Ahhh.." eranganku ketika penisnya masuk perlahan kedalam vaginaku. Ku goyangkan dengan lembut pinggulku maju mundur.

Kulihat wajahnya pun menahan nikmat sepertiku. Meski sering kami lakukan, tapi tak pernah ada kata lelah dan bosan untuk yang satu ini.

Sekali lagi, dia sengaja hamburkan benihnya di rahimku.

Nafasku terengah-engah, bersautan dengan nafasnya yang juga terengah-engah. Hingga tak mampu berkata. Kami hanya sibuk mengembalikan degup jantung ke tempo semula.

"Aku mandi yah " kataku
"Iyaa, aku juga jadi harus mandi lagi nih" jawab Ricky.
"Aku duluan yaah "pintaku.

Kunyalakan shower kamar mandi. Kunikmati butiran-butiran air menghujani tubuhku. Hingga ketukan pintu menghentikannya sesaat, ketika kubuka pintu, Ricky tiba-tiba menerobos masuk dan langsung menyerangku dengan ciuman penuh nafsu, hingga aku terpojok ke dinding kamar mandi yang dingin.

Dibawah kucuran air, kami berciuman sangat intim. Bisa kurasakan aliran darah panas mengalir deras di dalam tubuhku. Sama derasnya dengan air yang membasahi kami bagai air hujan.

Lalu dia membalikan tubuhku ke tembok kamar mandi, kali ini dari belakang. Sambil menciumi leher dan punggungku, pinggulnya tak henti bergerak. Rasa geli dan nikmat yang tak tertahan, membuat desahanku berlomba dengan suara air yang mengalir.

Lihat, semalam kita telah membuang-buang waktu karena meributkan hal yang tak penting. Padahal semua bisa kita selesaikan diatas ranjang tempat tidur kan?
*
*
"Didekat sini ada tempat ngopi yang enak gak Ra?" Tanya Ricky.
"Hmmm ada ada dibelakang sini ada tempat ngopi yang cozy banget" jawabku, tempat aku biasa minum kopi bersama Julian.

Julian, how are you ?
Tiba-tiba aku teringat padanya. Rasa bersalah kini perlahan mencekikku. Hukum aku Julian, tapi nanti, setelah Ricky pulang.

My Sex Partner | COMPLETE (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang