"Ra mau makan donk, aku laper" katanya sesaat setelah masuk ke dalam rumah.
Sore tadi kami memutuskan untuk keluar rumah sekedar berjalan-jalan sore. Kami pergi ke salah satu Mall di kotaku. Keluar masuk toko, mencoba beberapa baju. Beberapa kali Ricky memintaku mengambilkan beberapa photo untuknya. Terakhir kami makan bersama bahkan ditutup dengan ice cream sambil duduk didekat jendela dilantai atas, hingga kami bisa melihat mobil lalu lalang.Orang-orang mungkin akan terkecoh, kami terlihat seperti dua orang yang sedang berkencan bukan?
"Bukanya kita baru aja makan ya? Belum lagi kamu tambah order Burger kan?" Aku heran dengan kemampuannya menampung makanan yang semakin hebat.
"Laper lagi Raa, hehe " jawabnya sambil nyengir.
Seperti biasa aku bergegas ke dapur. Namun saat kembali ke ruang tengahku, aku lihat Ricky tertidur dengan sangat pulas di sofa.
Bahkan kini dia nyaman tertidur di sofa ku. Aku jongkok menghadap ke wajahnya. Ku tatap dalam. Pertanyaan datang silih berganti. Pertanyaan yang bahkan tak kuingat ketika sedang bersamanya. Namun melihat dia terlelap, semua muncul diotaku
"Ricky, pernahkah kau merindukanku?"
"Kemana perginya perasaanmu? Mengapa mereka menghilang terlalu cepat?"
"Apa pernah terbesit dihati mungkin aku menangis karenamu?"
"Apa kau bahagia kini tanpa aku?"
"Harus kuapakan semua janji-janjimu padaku? Haruskah aku tagih hingga lunas? Atau ku jejalkan kembali pada mulutmu? Aah kau akan mati tersedak jika begitu.
Biarlah seperti ini. Jangan memikirkan sesuatu yang rumit seperti mengapa aku masih sangat menyayangimu.
Yang aku ingat, cintamu masih jadi favoritku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sex Partner | COMPLETE (21+)
General FictionRara, seorang single parent yang baru saja berpisah dengan kekasih barunya . Tapi ada yang tak bisa membuat mereka benar-benar terpisah . Antara cinta dan sex . Bisakah Rara terlepas dari belenggu sex bebas ?
