Sebetulnya sudah tak layak jika aku masih menantikan hari ulangtahun. Seharusnya aku malu, menjelang usia 30tahun ini, masih tersiksa karena salah jatuh cinta.
Namun aku berharap entah Ryan, Julian atau siapapun itu, memberikan kejutan romantis untukku. Karena ternyata kita takkan pernah benar-benar melupakan sesuatu. Kita hanya diberi waktu untuk membuat kenangan-kenangan baru. Dengan harapan kenangan lama yang menyakitkan akan sedikit hilang dominasinya. Seperti kenangan bersama Ricky yang bahkan aku ingat setiap kata perkata janji manis yang dia katakan padaku dulu.
*
*Tak seperti biasanya, kotaku yang dingin, kini terasa sangat terik dan panas. Bahkan aku enggan meninggalkan ruang ber AC di kantorku.
"Ra ayo makan siang !" Ajak Dhea padaku.
"Aku titip aja yaa, panas banget takut meleleh badan aku !" Jawabku pada ajakan Dhea.
"Yeee mana seru, ayolah !" Bujuk Dhea.
Karena sepertinya Dhea takkan berhenti membujukku hingga aku ikut dengannya. Maka tak ada pilihan selain melawan terik matahari siang itu, dan ikut makan siang diluar bersama teman-teman yang lain.
*
*
Tiba di sebuah tempat makan yang sedang jadi favorit kami akhir-akhir ini. Dengan menu olahan daging sapi asap, atau biasa disebut Sei Sapi. Karena ini jam makan siang, tentulah tak mungkin jika disini sepi. Orang-orang yang lapar dari kantor yang berbeda tumpah ruah disini. Untung kami masih kebagian tempat duduk."Ra, kamu sama Pak Ryan gimana?" Tanya Dhea sebelum makanan kami sampai di meja.
"Hmmm baik-baik aja kok!" Jawabku
"Tapi kalian sudah resmi pacaran kan? Pak Ryan nyatain cinta kan sama kamu Ra ?" Timpal Oky.
"Astaga, Pak Ryan dan aku udah bukan anak Abege Okyyyy !! Kayanya udah gak perlu deh sebuah pernyataan cinta. Dengan semua perhatian Ryan ke aku, dan aku yang gak menolak kayanya udah cukup deh menjelaskan jika kami sedang menjalin hubungan"
"Udah Ra kalian cocok kok beneran deh, Pak Ryan yang pintar dan berkharisma, Rara yang supel dan mudah bisa masuk ke semua circle, kalian bersinar dengan cara masing-masing " kata Dhea.
"Ciee akhirnya mengakui kalau aku ini adalah shining solo" kataku menggoda Dhea.
"Yaaah salah ngomong deh " Ucap Dhea diikuti tawa kami siang itu.Notif handphoneku berbunyi beberapa kali saat kami sedang asyik mengobrol. Belum sempat kubaca, karena hidangan daging asap dengan bumbu rica-rica akhirnya sampai dimeja kami. Mulut kami menari karenanya. Bahkan perut kami langsung berpesta dadakan saat itu juga.
*
*
Merebahkan diri ditempat tidur, mata sudah berat memohon untuk terpejam. Baru sempat ku buka handphoneku, membaca satu persatu pesan yang masuk sedari siang. Dibagian teratas ada chat dari Ryan. Isinya masih sama dengan hari kemarin.
"Selamat siang Ra, selamat makan"
"Sibuk yaa Ra, hati-hati pulang kerumah"
"Goodnite beautiful Rara "
Begitu isi chat Ryan setiap hari padaku.Lalu dibagian paling bawah, ada chat dari seseorang yang paling aku rindukan, tapi juga tak kuharapkan ada di list whatsappku.
Ricky mengirimiku sebuah pesan setelah satu bulan tak mengabariku.
"Ra besok aku ke Bandung, aku kangen !"
Begitu bunyi pesannya.Sungguh sangat tak tau diri. Bagaimana bisa kamu datang sesuka hati setiap kamu rindu, sedangkan aku bergulat setiap malam merindukanmu tanpa bisa memintamu menyelsaikannya. Kenapa tak hilang saja selamanya? Hingga aku lupa bahwa kamu itu ada di dunia yang sama denganku. Aku benci diriku yang bahkan sangat bahagia dengan satu pesan dari Ricky.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sex Partner | COMPLETE (21+)
General FictionRara, seorang single parent yang baru saja berpisah dengan kekasih barunya . Tapi ada yang tak bisa membuat mereka benar-benar terpisah . Antara cinta dan sex . Bisakah Rara terlepas dari belenggu sex bebas ?