Persimpangan

8.5K 217 12
                                    

Meski kamu akan sangat kurindukan, tapi lebih baik kita tak perlu bertemu lagi. Kita hanya akan menumpuk kenangan-kenangan baru. Semakin banyak, semakin lama harus kuhapus satu demi satu.

Lihatlah, kini hampir semua sudut dikotaku menyimpan cerita pahit tentang kita.

Kamu tak mencariku, dan aku tak sedang menunggumu. Kita dipertemukan oleh Tuhan. Lalu saling jatuh cinta dengan sangat dalam. Hingga kini sulit bagiku dan bagimu untuk merangkak lagi naik kepermukaan.

Aku tak bisa menolakmu yang terus menerus datang padaku, meski akhir-akhir ini kita berdua semakin sadar jika berpisah itu pasti akan terjadi cepat atau lambat.

Karena aku pernah merasakan, tercekik rasa rindu yang hebat. Malam terasa tak bertepi. Semakin kuhirup semakin ku sesak. Ada rasa sakit yang tak bisa dijabarkan. Bagaimana tidak? Kami berpisah bukan karena perasaan telah usai. Kami berpisah karena tak diberi pilihan. Entah itu bersamamu atau melepasmu, keduanya sama-sama menyiksa menyerupai sekarat.
*
*
🐻 : Ra perut aku sakit banget !
Pesan dari Ricky masuk ke handphoneku tepat setelah aku baru saja sampai dirumah.
🐱 : Kok bisa?
🐻 : Aku kekenyangan kayanya Ra 😞
🐱 : Yaiyalah kamu tadi makan kaya yang gak akan ada hari esok aja, tuh sekarang sakit kan perutnya 😢
🐻 : Kalo lagi sama kamu, aku emang gak bisa jamin hari esok itu ada atau tidak, buat aku setiap hari bersama kamu, ibarat hari terakhir untuk kita. Itulah kenapa terkadang ku tiba-tiba sedih, marah, kesel. Aku ini memang tak pandai mengungkapkan perasaanku. Padahal seharusnya kupeluk saja kamu semalaman, bukan malah marah-marah tanpa sebab. Kaya barusan, saking masih ingin sama kamu, aku makan banyak makanan supaya punya waktu lebih denganmu Ra hehehe
🐱 : ☹️☹️☹️

Aku tak bisa berucap, kemampuanku merangkai kata-kata tiba-tiba saja hilang. Mengetahui orang yang aku sayang juga harus melewati masa-masa sulit dan menyakitkan.

Jika saja, Ricky bisa sedikit lebih jahat. Jika saja dia bersenang-senang disana sedang aku merana. Jika saja dia menemukan orang baru lebih cepat. Jika saja dia bahagia lebih dulu. Mungkin aku tak kan sesulit ini melupakannya. Tapi kenyataanya, dia sama terluka nya dengannku, membuat semuanya semakin sulit.

Bahkan kehadiran Julian, lelaki yang lebih dari semua imajinasiku tentang lelaki yang sempurna, belum mampu mengusirnya pergi. Sungguh, tlah kubuka pintu hatiku lebar-lebar untuknya. Bahkan aku mulai menyukai Julian.

Namun, ketika Ricky datang membawa penawar untuk segala rindu yang terkumpul keping demi keping, aku terlalu lemah untuk tak tegoda. Membayangkannya bersedih benar-benar menyayat-nyayat hatiku.

Aku kini bagai berada disebuah persimpangan, dengan pohon-pohon anggur yang menjuntai. Berdiri dengan mengangkat gelas kosong. Entah kemana harus aku berjalan, dua-duanya sama-sama menawarkan minuman anggur yang pengar. Dua-duanya memabukan.

Biar saja, aku disini dulu. Dipersimpangan ini. Aku mau menari hingga pagi. Hingga otakku kembali waras, sebelum mabuk lagi.

My Sex Partner | COMPLETE (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang