Soeun memandang Bona heran. Sudah dari tadi pagi Bona melamun dan tak mau keluar kelas bahkan hanya untuk ke kantin membeli makanan.
"Bona-ya.. ada apa denganmu? Terjadi sesuatu?" tanya Soeun yang kesekian kalinya. Soeun merasa harus mendapatkan jawaban sekarang. Berkali-kali Soeun bertanya padanya, tapi Bona hanya menghela nafas dan menggeleng. Wajah Bona semakin sendu. Akhirnya dia memandang Soeun. Soeun menunggu Bona.
"Aku yakin pasti terjadi sesuatu, kau bisa bercerita padaku" ucap Soeun. Kali ini Bona mengangguk. Dia menghela nafas sekali lagi.
"He got my first kiss" ucapnya kemudian menangkupkan wajahnya di meja. Soeun terkejut.
"Jeon Jungkook?" tanyanya hati-hati. Bona mengangguk. Oh astaga! Apakah mereka juga melakukan—
"Just it. Just kiss. No sex. No foreplay" Bona membaca pikiran Soeun yang khawatir. Jawaban yang Bona beri, membuat gadis manis itu bernafas lega.
"Apa karena itu kau seperti ini sepanjang hari?" tanya Soeun iba.
"Aku hanya tidak bisa berhadapan dengan dirinya sekarang. Itu benar-benar memalukan. Dia pasti senang berhasil mempermainkanku" ujar Bona yang tambah terpuruk. Ah pasti pangeran brengsek itu sedang menertawakan dirinya sekarang. Bona semakin merutuki dirinya. Kenapa bisa sebodoh itu termakan dengan pesona mematikan dari Jungkook? Astaga!
"Maafkan aku" ucap Soeun ikut menyesal. Dia tak bisa berbuat apa-apa untuk membantu sahabatnya ini.
"Hei, jangan meminta maaf. Bukan salahmu" sahut Bona. "Ngomong-ngomong bagaimana kakimu?" lanjut Bona bertanya. Soeun tersenyum
"Sudah lebih baik"
Soeun diburu pertanyaan saat masuk kelas oleh Bona kemarin. Bagaimana tidak? Bona khawatir sekali saat Kim Taehyung menculik diirnya. Bona sudah membayangkan jika Soeun di—ya pokoknya apapun itu, Taehyung bisa melakukannya— tapi untunglah tidak. Soeun menceritakan jika sang pangeran yang kemarin menculiknya, hanya membawanya ke rumah sakit. Tentu saja bagian ketika pria tampan itu mencium kakinya, tidak ia ceritakan. Soeun malu sendiri jika mengingatnya.
"Aku benar-benar akan menghajar Tae jika berani berbuat apa-apa padamu" ucap Bona. Soeun tersenyum kecut.
"Tidak terjadi apa-apa Bona, sungguh" Soeun menyakinkan dan lawan bicarannya hanya mengangguk. Melihat Soeun yang tidak menunjukkan sikap aneh, membuatnya percaya bahwa gadis itu memang baik-baik saja.
"Ngomong-ngomong, hari ini pengenalan ekskul ya? Kau tak ingin berkunjung ke setiap stand?" Soeun mengalihkan pembicaraan. Dia tak ingin membahas sang pangeran sekolah sekarang. Bona menegakkan tubuhnya. Oh dia lupa jika hari ini ada pengenalan ekskul sekolah.
"Ah majayo! Aku sampai lupa. Ayo keluar" Bona berubah menjadi bersemangat. Masa bodoh jika ia bertemu dengan Jungkook. Dia akan berpura-pura bersikap cuek dengannya nanti. Yang pasti Bona ingin mendaftar ke salah satu klub yang sedari dulu ingin ia masuki.
Di sisi lain, ketiga pangeran sedang duduk di 'markas' resmi mereka. Dewan direksi sekolah, menyediakan tempat khusus bagi mereka bertiga. Sebenarnya bukan hanya mereka yang mendapat tempat khusus, beberapa pangeran lain juga dapat, tapi tidak seeksklusif mereka.
Jimin menatap Taehyung dan Jungkook bergantian. Dia bingung. Kenapa dengan mereka berdua? Melamun? Ah astaga! Jika bosan kenapa mereka menolak untuk bersedang-senang dengan gadis yang baru saja mengajaknya untuk bersetubuh?
"Hei! Apa yang terjadi dengan kalian?" Jimin heran dibuatnya. Mereka berdua hanya melengos malas. Tidak ingin diganggu.
"Ck! Ini menyebalkan. Kalian kenapa?" tanya Jimin lagi yang dibalas tatapan malas oleh mereka berdua. Jimin mengangkat alisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Women Addict [M] [End]
Romance[Complete] Apa jadinya jika seorang gadis yang masih "murni" harus terjebak dalam SMA Helios yang penuh dengan orang-orang dengan pergaulan bebas? Bagi Soeun yang mendapatkan beasiswa, dia harus berjuang mempertahankan harga dirinya hingga lulus dar...