Pelik

562 55 2
                                    


Mecari celah dan kesalahan sang ayah agar dia terbebas dari buronan polisi memang melelahkan. Informasi yang dia cari ternyata tidak semudah yang dia bayangkan. Hanya sebatas duduk dan meretas data tidaklah cukup. Ada sesuatu yang harus ia cari tahu secara langsung. Tapi bagaimana dia bisa keluar? Dia bukan orang yang akan melakukan penyamaran di siang bolong untuk mencari tahu informasi lebih dalam soal ayahnya.

Oleh karena itu, dia meminta Seokjin untuk membantunya. Katanya Seokjin memiliki rekan kerja yang berperan sebagai pengacara. Menurut Jungkook itu langkah awal yang bagus. Jungkook harus mendapat perlindungan hukum bukan? Dan sekarang dirinya sedang menunggu orang itu datang.

Tok tok

Jungkook menoleh, mendapati Seokjin yang datang bersama seseorang yang tidak ia kenal. Sepertinya orang ini yang akan membantu memecahkan kasus Jungkook.

"Jungkook, kenalkan dia Lee Namjoon. Dia yang akan membantu kasusmu" ucap Seokjin membenarkan rekaan Jungkook.

Orang yang bernama Namjoon itu tersenyum ramah, menampakkan lesung pipi yang bisa membuat siapa saja wanita yang melihatnya terjatuh tersandung cekungan manis itu.

"Aku sudah membaca kasusmu. Aku pikir ini sebuah konspirasi besar. Tuan Jeon benar-benar memanfaatkan situasi dengan baik" ucap Namjoon langsung ke inti pembicaraan. Jungkook sangat mengapresiasi Seokjin. Jungkook memang sedang membutuhkan orang yang tidak banyak basa basi.

"Ya, si brengsek itu memang benar-benar berhasil menjatuhkanku dan ibuku" sahut Jungkook. Kemudian dia memberikan beberapa map berisi informasi keluarga Jeon yang telah ia dapatkan.

Namjoon menerimanya. Mengerutkan kening pertanda ia mempertanyakan map yang disodorkan oleh Jungkook. Ia segera membukanya. Matanya melebar melihat semua informasi itu.

"I-ini—" Namjoon tak percaya dengan apa yang dia lihat. "Kau bisa langsung mengajukan ini ke pengadilan. Kau bisa menyelesaikan ini tanpa bantuanku"seru Namjoon yang disusul gelengan Jungkook.

"Tidak. Aku tidak akan gegabah untuk menyerangnya. Dia itu licik. Aku perlu kekuatan lebih besar untuk menghancurkannya" balas Jungkook dingin.

Namjoon mengerjab. Anak laki-laki di depannya ini memang luar biasa. Bahkan hal detail informasi mengenai perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Jeon, Jungkook bisa tahu.

"Kau meretas data perusahaan keluargamu sendiri?" tanya Namjoon. Jungkook mengiyakan.

"Apakah informasi itu cukup membantumu?" tanya Jungkook. Namjoon terkekeh. Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja ini sangat mempermudah Namjoon.

"Kau membuat kasus ini akan berjalan dengan sangat lancar" jawab Namjoon. Jungkook menggeleng.

"Tidak. Ini tidak cukup. Aku perlu bantuanmu untuk langsung mengobservasi perusahaan itu. Beberapa informasi tidak bisa aku dapat dan hanya bisa diperoleh jika langsung bersinggungan dengan perusahaan secara nyata" terang Jungkook. Namjoon mengerti.

"Baiklah, aku akan mulai dari Bang Sihyuk" ucap Namjoon. Jungkook hanya mengangguk. Dia tak mengenal siapa laki-laki itu. Yang dia tahu, dia adalah asisten pribadi yang sangat kakek Jungkook percayai. Setelah laki-laki itu tiada, asistennya mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Jungkook berharap dia bisa segera menyelesaikan semua ini. Dia ingin dendam ibu dan dirinya terbalaskan. Ia bersumpah akan membuat siapapun yang terlibat dengan kasus ini, hidup menderita selamanya. Terutama sang ayah dan jalangnya.

"Ah satu lagi yang aku butuhkan" ucap Jungkook.

"Baiklah, apa itu?" tanya Namjoon

"Aku membutuhkan sesuatu"

Women Addict [M] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang