Di dalam bus, Soeun menggigit kuku jarinya cemas. Dia melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 6.45 yang artinya, lima belas menit lagi, gerbang sekolah akan tutup. Dia panik bukan karena dia akan terlambat—bahkan dia sudah sampai halte di depan sekolahnya sekarang—dia hanya mencemaskan laki-laki yang dengan paksa tinggal di kos Soeun.
Bukan salahnya jika pangeran itu terlambat datang ke sekolah. Dia sudah membangunkan Kim Taehyung tadi. Tapi laki-laki itu juga tak kunjung bangun. Lagipula, urusan pribadi harusnya ditanggung masing-masing kan? Soeun tak boleh terlalu mengatur atau ikut campur kehidupan Taehyung.
"Soeun-ah!" Bona yang baru saja turun dari mobil, memanggil gadis bermarga Min itu saat dia melihat Soeun berjalan masuk ke gerbang sekolah.
"Ah, Bona!" Soeun melambaikan tangannya. Bona menghampirinya.
"Soeun, apakah kau baik-baik saja?" tanyanya. Soeun hanya mengangguk. Dia tahu apa maksud Bona. Lagipula, dia sudah mengatakan lewat pesan semalam jika Taehyung tak melakukan apapun padanya. Soeun menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Bona. Tapi gadis yang bermarga Song itu tidak percaya begitu saja saat Soeun bilang bahwa dirinya baik-baik saja sebelum Bona melihatnya sendiri.
"Aku benar-benar khawatir padamu" ucapnya. Soeun tersenyum kecut.
"Maafkan aku" ujar Soeun. Bona terkekeh dan mengibaskan tangannya.
"Sudahlah. Ayo masuk. Ada yang ingin aku ceritakan padamu" balas Bona yang disusul anggukan Soeun.
Kedua gadis itu masuk dengan tenang menuju kelasnya. Masih ada waktu 10 menit sebelum bel masuk. Itu cukup untuk Bona menceritakan apa yang dia alami kemarin bersama Jeon Jungkook.
"Kau bilang apa?" Soeun memastikan lagi. Bona mengangguk malas
"Dia kemarin 'menculikku' aku tak tahu apa yang terjadi dengannya. Tapi dia memaksaku iku dengannya. Akhirnya kami menuju ke sebuah cafe. Dia tak melakukan apapun padaku. Bahkan dia tak mengatakan apapun. Aku juga malas memulai percakapan. Akhirnya aku memutuskan untuk bermain ponsel" Bona memangku dagunya.
"Aku benar-benar tak tahu jalan pikiraannya. Saat aku ingin pulang, dia hanya beranjak dan menyeretku ke mobilnya. Lalu dia mengantarku pulang. Setelah aku keluar dari mobilnya, dia pergi begitu saja" lanjut Bona.
"Mungkinkah sesuatu terjadi pada Jungkook?" tanya Soeun. Bona menggeleng.
"Aku tak tahu. Tapi saat dia mencuri ciuman pertamaku, saat itu tiba-tiba dia menelfonku. Dia bilang dia butuh bantuanku di UKS. Akhirnya aku ke sana dan menemukan dirinya dengan wajah terluka" jawab Bona.
"Dia terluka? Benarkah? Tapi kemarin saat bertemu dengannya di stand cheerleaders, aku tidak melihat wajahnya terluka" pekik Soeun.
"That's the power of make up, Soeun. Tentu dia akan menutupi kecatatannya. Dia tak akan membiarkan publik tahu jika dirinya bermasalah." sahut Bona. Soeun hanya menganggukkan kepalanya.
Percakapan mereka terhenti saat guru masuk ke dalam kelas mereka. Soeun begitu serius mengikuti pelajaran, sementara Bona pikirannya melayang entah kemana. Well, lebih tepatnya, dia sedang memikirkan Jeon Jungkook. Apa yang sebenarnya terjadi pada laki-laki itu?
BRAKKKKK
Kelas pagi yang sudah berjalan selama satu jam, dikagetkan dengan pintu yang dibuka dengan kasar. Semuanya tertergun, terutama Min Soeun yang melihat Kim Taehyung dengan garangnya menatap ke arah Soeun. Soeun menelan salivanya. Dia memiliki firasat yang buruk sekarang.
"Jeosonghabnida Seonsaengnim, tapi aku ada urusan dengan gadis itu" Taehyung langsung menunjuk Soeun. Sang guru hanya mengangguk. Dia tak ingin ada keributan di kelasnya. Entah apa yang terjadi diantara mereka, sang guru tak mau tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Women Addict [M] [End]
Romance[Complete] Apa jadinya jika seorang gadis yang masih "murni" harus terjebak dalam SMA Helios yang penuh dengan orang-orang dengan pergaulan bebas? Bagi Soeun yang mendapatkan beasiswa, dia harus berjuang mempertahankan harga dirinya hingga lulus dar...