Frist Date

824 87 7
                                    


Soeun memandang Bona dengan tatapan bingung sekaligus penasaran saat memergoki Bona dan Jungkook keluar dari mobil yang sama. Tidak! Bukan itu. Soeun pernah melihat ini. Yang mengherankan adalah, wajah Bona yang tampak 'bahagia' bersama Jungkook. Soeun bersumpah bahwa setiap kali dia melihat Bona di dekat Jungkook, mimiknya selalu muram, tapi lihatlah sekarang! Dibandingkan bermusuhan, kini mereka terlihat akrab. Oke sepertinya bergandengan tangan lebih dari sekedar akrab bukan?

Saat hendak menghampiri mereka, Bona lebih dulu melepaskan tautan jemari mereka dan meninggalkan Jungkook. Soeun tercengang. Dirinya merasa sedikit bersalah. Baru saja dia berpikir bahwa Bona dan Jungkook memiliki hubungan spesial.

"Well Soeun, apa yang kau lihat belum tentu menggambarkan apa yang sesungguhnya. Bergandengan tangan tidak membuktikan apapun bahwa mereka sedang dalam hubungan khusus kan?" lirih Soeun pada dirinya sendiri.

Tentu saja tidak seperti itu. Soeun tahu bagaimana Bona kesal terhadap Jungkook, ya... meskipun gadis itu juga masih mencintainya, namun kelakuan laki-laki itu membuat Bona membenci sisi lainnya.

Sama seperti Soeun sendiri. Dia membenci sikap Taehyung yang brengsek, tapi dirinya juga menyukai sisi Taehyung yang lain. Siapa yang bisa mengira bahwa mereka telah berciuman beberapa kali?

"So do i, kisses doesn't prove that i and Taehyung in a relationship" lirihnya lagi kemudian menepiskan segala pikirannya dan segera bergegas ke kelas.

Yah, dibandingkan memikirkan perasaan yang tak diketahui kejelasannya, pelajaran hari ini lebih penting untuk diutamakan.

Akhirnya pelajaran usai. Hari ini memang menguras banyak tenaga karena beberapa bab pelajaran yang cukup sulit. Tapi Soeun bisa mengatasinya. Setidaknya ini menjadi berkah untuknya. Dia harus menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan untuk mencerna semuanya dan karena itu juga, Soeun terbebas dari pemandangan rutin mengerikan di sekolah. Oh jangan lupa, dirinya sama sekali tidak bertemu dengan Taehyung.

TAEHYUNG!

Maka Soeun langsung bergegas keluar kelas dengan terburu-buru. Bahkan dia memilih tak menghiraukan Bona yang berulang kali memanggilnya. Tidak-tidak! Soeun tak akan membiarkan hal yang lebih buruk terjadi. Jika dirinya tidak sampai di mobil Taehyung satu lebih dari 1 menit setelah bel pulang sekolah, maka dirinya benar-benar akan mati.

"Crap!" umpat Soeun sembari melirik arloji di pergelangan tangannya.

Dia berlari secepatnya sembari merutuki dirinya sendiri. Bel berbunyi tepat pukul 14.00, dan sekarang sudah pukul 14.01. Kenapa dia malah keasyikan dengan buku pelajaran tadi? Bagaimana nasibnya sekarang?

Sementara itu, Taehyung dengan geram meremas stir mobilnya. Soeun benar-benar terlambat. Gadis itu terlalu meremehkan dirinya rupanya.

Baiklah, Min Soeun. Kau benar-benar ingin berperang denganku rupanya. Batin Taehyung kesal.

Akhirnya dia segera mengambil ponselnya, hendak mengirimkan gambar yang dia yakin akan membuat heboh sekolah. Akan tetapi, dia mengurungkan niatnya saat melihat Soeun berlari ke arah mobilnya.

Taehyung menyeringai. Gadis itu benar-benar membuatnya menunggu, maka hukuman harus dia terima bukan?

Soeun segera masuk ke mobil itu, mengatur nafasnya karena dia benar-benar berusaha berlari untuk mengejar waktu—yang sebenaranya sia-sia karena bagaimanapun Soeun terlambat.

"Kau terlambat" ucap Taehyung.

Soeun masih mengatur nafasnya, melirik Taehyung kesal.

"Bahkan sekolah memberikan toleransi 5 menit keterlambatan. Kau pikir merapikan buku, berjalan keluar kelas dan menuju mobilmu tidak memerlukan waktu apa?" sekali lagi, Soeun berani beradu argumen dengan Taehyung.

Women Addict [M] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang