Careless Angel, Broken Devil

758 68 0
                                    


Soeun merengkuh tubuh Bona yang menggigil hebat. Ia segera datang ke apartemen Bona begitu Jungkook menghubunginya—yang sebenarnya, sudah tidur sebelumnya, setelah Bona pulang dari kosnya— menggunakan ponsel Bona.

"Hei, gadis miskin. Aku rasa temanmu itu membutuhkan bantuanmu. Kuncinya aku letakkan di meja dekat ranjangnya"

Awalnya Souen tak mengerti apa yang dikatakan Jungkook dan mengria bahwa laki-laki itu sedang mabuk. Tapi kenyataan jika Jungkook menghubunginya menggunakan ponsel Bona, mengganggu dirinya. Apakah terjadi sesuatu dengannya? Dan prasangka itulah yang Soeun takutkan hingga gadis itu benar-benar datang ke apartemen Bona.

Betapa terkejutnya Soeun saat melihat kondisi Bona yang mengenaskan. Maka raungan Bona beserta tubuh telanjangnya yang penuh dengan tanda merah di mana-mana, menjadi bukti bahwa firasaat buruk Soeun ternyata lebih mengerikan. Gadis itu segera melepaskan borgol yang membelenggu pergelangan tangan Bona yang terluka itu—dengan kunci yang diintruksikan oleh Jungkook di mana tempatnya. Tanpa diberitahu siapapun, Soeun tahu ini perbuatan siapa.

"HUAAAAAAAAAAAAAAAAA"

Bahkan sekarang Bona ketakutan luar biasa dengan Soeun. Teriakan pilu Bona, mampu meremas Soeun yang murka sekaligus berduka. Gadis itu ikut menangis. Malang sekali nasib Bona. Sungguh Soeun ikut bergetar mengetahui realita kelam yang dialami oleh sahabatnya itu.

Segera ia mengambil kain bersih untuk menutupi seluruh tubuh Bona.

"Bona... hik.. tenanglah. Ini aku Soeun, hik.. aku mohon tenang lah.." Soeun masih memeluk Bona erat meskipun berkali-kali Bona memberontak.

"LEPASKAN AKU!!! HUAAAAAAAAAAA"

Soeun semakin tergugu.

Tidak ada yang tidak tahu. Sekarang Bona mendapatkan traumanya. Semuanya terlihat jelas bagaimana raut wajah Bona yang sangat ketakutan, seolah semua yang mendekat pada dirinya adalah ancaman.

"PERGI!!!!! JANGAN SENTUH AKU!" Bona benar-benar histeris, dia memberontak agar Soeun melepaskannya. Dan berhasil. Soeun tersungkur, sedangkan Bona meremas-remas kain di tubuhnya dan menggigil sembari meringkuk di sana.

"Bona hik.. ini aku Soeun. Aku Soeun" Soeun juga bingung harus bagaimana. Yang pasti ia harus mendapatkan kesadaran Bona lebih dahulu bukan?

Malam Soeun membiarkan Bona istirahat, meskipun Bona tidak benar-benar istirahat. Wanita itu masih meringkung waspada. Soeun tak akan memancing untuk mendekat pada sahabatnya itu. Ia tetap terjaga, menemani Bona dan mengawasinya dari jarak yang tidak terlalu jauh.

Kini hari sudah menjelang pagi. Soeun memutuskan untuk membolos sekolah. Ini bukan gayanya. Tapi kejadian hari ini menjadi pengecualian.

Setelah matahari terbit dengan sempurna, Soeun mencoba untuk mendekat pada Bona kembali. Ia tak bisa membiarkan Bona terbelenggu dengan ketakutannya.

"Bona-ya... ini aku Soeun. Aku di sini" Soeun mencoba meraih Bona yang langsung ditepis oleh gadis itu.

Plak

"PERGI! LEPASKAN AKU! HUAAAAAAAA" hanya frasa itu yang bolak balik Bona ucapkan.

Sekali lagi Soeun teriris, dia bersumpah bahwa dia mendoakan kejelekan bagi penjahat yang membuat Bona menjadi seperti ini. Dia bersumpah mendoakan balasan yang setimpal bagi laki-laki bajingan itu.

Kali ini Soeun harus tega. Gadis itu memaksa Bona mendapatkan kembali kewarasannya. Tak peduli Bona yang terus menerus menepisnya, Soeun juga tetap kekeuh untuk menyadarkan Bona. Hingga akhirnya kedua tangan Soeun berhasil menangkup wajah Bona yang kacau.

Women Addict [M] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang