Angin laut berhembus sore itu, menyajikan hamparan laut yang dipeluk oleh senja yang malu-malu datang. Aroma asin yang manis menjanjikan kesan pantai yang indah dan hangat.
Hanya aja, pemandangan itu tak seindah dengan pemandangan di rumah Soeun. Dua laki-laki dan satu perempuan. Satu pasang tertunduk sedangkan satu laki-laki tengah memandang mereka dengan tatapan dingin penuh intimidasi.
Laki-laki yang berkulit pucat itu memandang Taehyung dari atas ke bawah kemudian ke atas lagi, seperti memindai apakah laki-laki yang duduk di dekat adiknya ini berbahaya atau tidak. Wajahnya memang tampan. Oke harus dia akui bahwa tampang Taehyung diatas rata-rata. Memang sangat tampan. Hanya saja tampilan nyentrik dengan rambut merah membara membuat kakak Soeun memberikan nilai minus.
"Jadi kau Kim Taehyung?" kakak Soeun mulai membuka suaranya.
"Iya" Taehyung mencoba untuk tetap tegar. Dia tak akan gentar.
"Ah... aku ingat. Kau pernah datang ke pemakaman ibuku dulu" balasnya sembari menganggukkan kepalanya.
Soeun melirik ke Taehyung dan ke kakaknya bergantian. Sungguh Soeun khawatir jika terjadi peperangan di sini. Kakaknya lebih menyeramkan dari apapun saat dia marah, begitu juga Taehyung. Bagaimanapun Soeun harus mencairkan suasana tegang ini.
"Kak—"
"Masakan makan malam untuk kami. Aku akan mengajak pacarmu ini berkeliling" potong sang kakak kemudian beranjak dari tempat duduk.
"Ta-tapi—"
"Kau ikut aku" ucap sang kakak pada Taehyung.
Soeun menatap Taehyung khawatir. Kenapa dia bisa terjebak dalam keadaan seperti ini? Bahkan Soeun dan Taehyung tak memiliki hubungan apapun, kenapa sang kakak bisa mengatakan bahwa mereka pacaran? Lalu sekarang kakaknya berniat mengajak Taehyung bicara 4 mata? Oh ini benar-benar buruk!
Sayang sekali, Soeun tak bisa melakukan apapun saat kedua laki-laki itu sudah pergi dari rumah. Soeun hanya bisa berharap mereka berdua akan baik-baik saja nantinya.
Kota kelahiran Soeun memang sangat indah. Hamparan pasir putih menemani langkah dua laki-laki yang tengah berjalan dalam kesunyian. Menikmati gemuruh ombak dan angin yang sedikit lebih kencang.
"Aku Suga" ucapnya pada Taehyung. Taehyung hanya mengangguk. Dia tak perlu memperkenalkan diri lagi bukan? Laki-laki yang bernama Suga sudah tahu siapa Taehyung.
"Jadi kau benar pacar adikku?" tanya laki-laki berkulit pucat itu. Matanya menerawang laut yang hendak melahap matahari, memperlihatkan bahwa mood laki-laki itu masih terkendali. Tetap saja, Taehyung tahu bahwa nada bicara laki-laki yang sedang dihadapinya ini sarat dengan keseriusan.
"Tidak" jawab Taehyung.
Pria yang bernama Suga langsung mengalihkan pandangnnya pada Taehyung.
"Jadi kau bukan pacaranya? Lalu kenapa kau mengaku bahwa dirimu pacar adikku? Bahkan berani mengancamku" balas Suga.
"Belum. Aku hanya sedang mendekati adikmu" jawab Taehyung jujur membuat Suga menaikkan alisnya. Berani sekali laki-laki ini.
"Soeun belum memberikan jawabannya dan aku tidak suka jika laki-laki lain mendekatinya." sekali lagi, Taehyung membuat Suga terkejut.
"Ah, jadi kau sedang memperjuangkannya?" Suga menunggu jawaban dari laki-laki ini.
Taehyung terdiam. Memperjuangkan? Wah, sepertinya kata-kata itu harus diralat. Dibanding memperjuangkan, Taehyung hanya sedang ingin membuktikan bahwa Soeun memang menyukainya, hanya saja gadis itu memiliki gengsi yang tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Women Addict [M] [End]
Romance[Complete] Apa jadinya jika seorang gadis yang masih "murni" harus terjebak dalam SMA Helios yang penuh dengan orang-orang dengan pergaulan bebas? Bagi Soeun yang mendapatkan beasiswa, dia harus berjuang mempertahankan harga dirinya hingga lulus dar...