Hutang Budi

1K 108 8
                                    


Kim Taehyung sudah tak tahan lagi. Dia merasa harus menyelesaikan maslah yang mengganjal di hatinya dengan Soeun. Soeun benar-benar harus memulihkan nama baiknya sekarang. Dia memejamkan matanya sejenak karena terlintas ingatan kejadian pagi tadi yang membuat harga dirinya terluka.

Sang pangeran benar-benar tidak pernah menyangka ketika Soeun berani menghampiri dirinya di kelasnya pagi itu. Ini mengejutkan. Wah! Bahkan Taehyung sendiri sampai bungkam ketika melihat gadis yang menjadi incarannya datang ke kelasnya.

"Aku ingin bicara denganmu, Taehyung" ujar Soeun dengan tatapan seriusnya. Taehyung menampilkan senyum sinisnya—oh apakah gadis ini akan menyatakan perasaan padanya? Menyerahkan diri padanya? Baguslah! Ini akan membuat semuanya menjadi lebih mudah—.

"Katakan saja" sahut Taehyung yang masih tak beranjak dari kursinya.

Soeun menghela nafas kemudian menyerahkan amplop coklat yang tidak terlalu tebal di meja Taehyung. Sang pangeran dibuatnya bingung. Ah, dia memberinya surat cinta? Tapi sayang sekali tebakan Taehyung salah. Itu bukan surat cinta, tapi amplop coklat itu berisi beberapa lembar uang. Taehyung langsung melempar pandang ke Soeun. Gadis itu kini membungkuk sopan padanya

"Terima kasih sudah membawaku ke rumah sakit. Uang itu untuk menganti semua biaya yang kau keluarkan untukku. Aku permisi" ucap Soeun kemudian pergi meninggalkan kelas laki-laki itu.

Semua dibuat heran dengan Soeun. Taehyung juga heran sendiri. Apa yang baru saja terjadi huh? Rahang Taehyung mengeras. Dia meremas amplop berisi uang itu. Gadis itu pikir Taehyung orang miskin yang akan menerima uang ini? Astaga, bahkan biaya pengobatan Soeun kemarin tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan uang saku Kim Taehyung.

Kejadian pagi tadi membuat sang pangeran kali ini menariknya paksa. Tak peduli lagi dengan orang-orang yang memperhatikan mereka. Tidak akan berdampak apapun pada Taehyung.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku, Kim Taehyung" ujar Soeun. Tapi sang pemilik nama tak peduli dan tetap menariknya, mengundang perhatian seluruh umat di lapangan itu. Spekulasi demi spekulasi bermunculan. Apakah perempuan itu akan diajak bercinta dengan Taehyung? Atau membuat masalah dengan pangeran sekolah itu?

Soeun dibawa ke ruang khusus yang disediakan direksi sekolah untuknya. Setelah memastikan Soeun masuk ke sana, Taehyung mengunci pintunya. Soeun sontak panik. Apa yang akan dilakukan pangeran ini padanya. Bayangan menyeramkan mulai membayangi dirinya.

Bagiamana jika Taehyung akan memperkosa dirinya? Ini tidak baik. Soeun menghidar saat Taehyung berjalan mendekat padanya. Taehyung dibuat heran. Kenapa dengan gadis ini? Taehyung berusaha mendekat lagi, tapi Soeun berlari ke arah lain.. dan terjadilah kejar-kejaran.

"Yak! Apa yang kau lakukan?" Taehyung sudah tidak tahan lagi. Soeun benar-benar waspada sekarang.

"Harusnya aku yang bertanya! Apa yang kau inginkan? Apa maumu?" Soeun berdiri di pojok ruangan, waspada.

"Jangan bertingkah seperti aku akan memperkosamu!" ucap Taehyung seolah tahu apa yang Soeun pikirkan. Tentu saja Taehyung tak akan menyentuhnya saat dia tak mau. Harga dirinya terluka jika memaksa gadis melakukan seks dengannya. Hal itu membuat Soeun bisa sedikit lega. Berarti laki-laki di depannya ini tidak akan berbuat apa-apa padanya bukan?

"L-Lalu apa yang kau inginkan dariku?" tanya Soeun lagi. Taehyung berdecak kemudian membanting amplop coklat yang tadi pagi Soeun berikan padanya. Soeun kaget.

"Kau pikir uang ini sebanding dengan biaya pengobatanmu?" ucap Taehyung. Soeun membelalak. Apakah uangnya kurang? Astaga memang seberapa mahal biayanya? Apakah aku salah memperkirakan biayanya?

Women Addict [M] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang