Dibaca pas udah buka. Gak usah ngeyel! Kalo yang gak punya kewajiban puasa, baca aja sih gak masalah.
Udah diingetin ya.
.
.
"Kau aku pecat"
Taehyung hanya terkejut sedikit. Dia tak menyangka jika pada akhirnya dirinya akan dipecat. Karena kejadian dirinya meninggalkan meeting penting hanya untuk melihat putrinya pentas, dia sekarang mendapatkan hukumannya. Jungkook memecatnya.
"Ah... benarkah? Sayang sekali" sahut Taehyung tanpa beban. Lalu dia menatap sahabatnya yang lain, yang sedang menikmati secangkir espresso dengan santai. Sama-sama tidak menganggap 'pemecatan Taehyung' sebagai masalah yang besar
"Jim, kau memiliki posisi kosong untukku di perusahaanmu?" tanya Taehyung kemudian.
Jungkook melotot. Bagaimana laki-laki ini dengan begitu tenang mengatakannya? Astaga! Apakah dia tidak berniat meminta maaf pada Jungkook? Mungkin Jungkook bisa mempertimbangkannya lagi untuk memecatnya atau tidak.
"Wah, kau benar-benar—" Jungkook geram "Kau benar-benar berharap dipecat?" imbuhnya.
Taehyung hanya terkekeh pelan. Tidak masalah jika dirinya benar-benar akan dipecat. Dia bisa mencari pekerjaan lain bukan?
"Jadi bagaimana, Park? Aku bisa bekerja di perusahaanmu?" Taehyung tak memperdulikan Jungkook.
Jimin terkekeh sebentar, meletakkan cangkir kopinya di atas meja. Dirinya menatap Taehyung dengan senyumannya yang sedikit memudar.
"Aku turut berduka, Taehyung" ujarnya, membuat suasana menjadi serius. Jungkook mengatakan hal yang sama dengan Jimin.
Keduanya memiliki tujuan yang sama setelah mendengar berita menggemparkan yang masih hangat ketika kejadian itu sudah 3 hari berlalu. Media seolah tak memiliki empati dengan menuliskan headline dengan tema 'siapa yang meneruskan perusahaan Kim?'. Memuakkan. Mereka memang sama sekali tak memikirkan perasaan subjek yang menjadi beritanya. Semakin buruk beritanya, maka semakin bagus untuk diberitakan.
Hingga beberapa nama muncul mengklaim bahwa mereka berhak atas semua harta Kim. Padahal secuil saja mereka tidak pantas mendapatkannya. Mereka tak tahu perihal wasiat Nyonya Song karena memang tidak akan dipublikasi sebelum Taehyung menerimanya. Mandat dari sang Nyonya Besar untuk tetap melindungi Taehyung.
Sementara itu, keturunan Kim yang berhak mendapatkan semuanya malah terkesan tidak peduli. Seperti sedang memikirkan tawaran itu baik-baik. Dia memikirkan resiko besarnya. Dirinya tidak ingin menerimanya. Dia benar-benar ingin melepas diri dari semua tentang Kim. Namun jika ia melepaskannya, semua akan berdampak pada putrinya.
Jungkook dan Jimin mengetahui semuanya dan sepakat satu suara jika Taehyung memang harus memegang perusahaan dan semua aset milik Kim. Pertama karena memang Taehyung yang berhak mendapatkannya. Kedua Kim adalah salah satu mitra perusahaannya, dia tak akan membiarkan perusahaan itu jatuh ke tangan orang lain.
"Dan aku tidak memiliki posisi apapun di kantorku untuk kau isi" Jimin menambahkan.
"Ah, begitukah? Sayang sekali. Baiklah, aku akan melamar ke perusahaan lain kalau begitu" sahut Taehyung masih tenang.
"Hei, dibandingkan mencari pekerjaan yang lain, seharusnya kau kembali memegang perusahaan milik keluargamu, Tae" celutuk Jungkook akhirnya membongkar kedok dibalik pemecatannya pada Taehyung.
"Alasan itukah yang membuatmu memecatku?" tanya Taehyung. Jungkook menghela nafas.
"Apapun alasannya, kau seharusnya memang kembali ke sana. Kau tidak tahu atau tidak mau tahu jika banyak orang yang berusaha memperebutkannya? Jika kau membiarkannya terus seperti ini, kau akan kehilangan semuanya!" pekik Jungkook dengan mata bulat yang terbuka lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Women Addict [M] [End]
Romance[Complete] Apa jadinya jika seorang gadis yang masih "murni" harus terjebak dalam SMA Helios yang penuh dengan orang-orang dengan pergaulan bebas? Bagi Soeun yang mendapatkan beasiswa, dia harus berjuang mempertahankan harga dirinya hingga lulus dar...