Taehyung tersenyum memandang wajah serius Soeun yang sedang mengobati luka di lengannya. Min Suga memang sialan. Taehyung harus rela melawan dinginnya air laut untuk membantu memasang keramba. Sialnya dirinya malah jatuh dan terbaret kayu yang harusnya dia pasang itu. Meskipun menyebalkan, tapi semuanya menjadi menyenangkan saat Taehyung bisa menghabiskan waktu bersama Soeun.
"Aku tak menyangka jika kau benar-benar ahli dalam mengobati" ucap Taehyung sembari meneliti perban yang terbalut rapi di lengannya.
Seoun hanya menghela nafas dan beranjak untuk menyingkirkan alat-alat medis itu. Akan tetapi, Taehyung lebih cepat mencekal tangannya.
"Apa!" pekik Soeun galak. Taehyung terkekeh.
"Terima kasih" ucap Taehyung. Soeun memutar bola matanya.
"Kembali" sahutnya kemudian kembali beranjak.
Hanya saja, Taehyung masih berhasil mencekalnya, memaksa Soeun untuk kembali duduk dan menatap laki-laki menyebalkan itu.
"Apa lagi?!" Soeun sudah mulai jengah.
"Apakah kau benar-benar tidak ingin membuka hatimu untukku?" tanya Taehyung. Soeun mengerjab. Entah mengapa dalam sekejab suasana menjadi sangat—serius. Nada bicara Taehyung juga lebih berat dibandingkan sebelumnya. Apakah laki-laki ini sedang mencoba untuk mengajak serius?
Sialnya memang hati Soeun sudah tertambat padanya. Lihatlah netra elang Taehyung yang menusuk hingga ulu hatinya. Soeun sampa lupa caranya bernafas!
Taehyung mendekatkan wajahnya tanpa melepas pandang ke manik hazel Soeun yang indah. Matanya yang membola, membuat gadis itu semakin memberikan akses bagi Taehyung untuk menikmati kehangatan netra miliknya.
Angin semilir menyusup masuk ke kamar Soeun, menyibakkan helaian surai gelap Soeun dan berlarian menggoda untuk menyapu wajah Soeun. Hal itu membuat Taeyhung tak nyaman. Tanggannya terjulur untuk menyingkirkannya.
"Aku menginginkanmu lebih dari apapun, Seoun" suara husky Taehyung menyergap rungu Soeun, membuat gadis itu semakin membeku.
Taehyung semakin mendekat. Angin membuat aroma segar strawberry dari tubuh Soeun tercium semakin jelas. Candu.
Maka Soeun juga semakin tercekat. Hembusan nafas segar Taehyung menyapu wajahnya. Degup jantungnya saat tidak kooperatif, membuat Soeun semakin takut. Sungguh dia takut. Dia tak bisa menang melawan intimidasi dari laki-laki itu.
Hingga akhirnya, akal kalah dengan insting. Soeun membiarkan insting yang entah dari mana datangnya, mendominasi dirinya. Matanya menjadi sayu, ketika merasakan belaian jemari Taehyung di pipinya.
"May i have your kiss?" bisik suara baritonenya sembari menyapukan ibu jarinya di labium ranum milik sang gadis.
Katakan Soeun gila saat kepalanya tiba-tiba mengangguk. Taehyung tersenyum penuh kemenangan. Tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan bukan?
Mata Soeun menutup sempurna saat merasakan bibir Taehyung mendarat pada bibirnya. Untuk yang kesekian kalinya, dia merasakan sensasi lumatan lembut Taehyung padanya tapi dia tak pernah bosan, justru dia ingin terus merasakannya, lagi, lagi dan lagi.
Laki-laki itu tak ingin bermain sendiri. Tangannya menarik Soeun agar semakin mendekat dan mengajarkan bagaimana teknik ciuman yang manis. Dan Taehyung mengeluarkan seringainya di tengah ciuman mereka saat bibir Soeun sudah paham bagaimana cara untuk melumat balik bibir Taehyung.
Sang pemilik marga Kim menuntut tangan Soeun agar memeluk lehernya. Dengan begitu, Taehyung lebih luasa untuk mulai memperdalam ciuman mereka. Dan benar, lidah mereka beradu padu sekarang. Saling mencoba menginvasi satu dan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Women Addict [M] [End]
Romance[Complete] Apa jadinya jika seorang gadis yang masih "murni" harus terjebak dalam SMA Helios yang penuh dengan orang-orang dengan pergaulan bebas? Bagi Soeun yang mendapatkan beasiswa, dia harus berjuang mempertahankan harga dirinya hingga lulus dar...