Engagement

811 91 46
                                    


Satu-satunya cara terlepas dari jerat rencana besar Keluarga Kim adalah kematian Nyonya Song. Hanya saja Soeun tak mungkin melakukan hal gila untuk mengakhiri hidup perempuan tua itu bukan? Bahkan Soeun tidak akan pernah mendoakan kematian padanya.

Dia pasrah dengan nasibnya sekarang. Operasi yang dijalani Nyonya Song bukan operasi besar yang terlalu berbahaya. Bisa ditebak hasilnya bahwa Soeun telah kalah bahkan sebelum dia memberikan perlawanan. Nyonya Song melewati operasinya dengan sangat baik.

Wanita tua itu berhasil diselamatkan. Maka setelah berita gembira itu tersebar, pernikahan Soeun dan Taehyung segera dipersiapkan. Meskipun begitu, Soeun sama sekali tidak ikut campur perihal persiapan itu. Kini dia sedang menunggu Nyonya Song sadar. Ada yang ingin dia sampaikan pada wanita itu.

Sungguh Soeun ingin mendapat penangguhan soal pernikahannya. Dia tak mungkin melakukan pernikahan secara mendadak. Ayah dan kakaknya pasti akan khawatir dengan dirinya. Ia juga tak bisa melakukan pernikahan tanpa persetujuan kedua laki-laki yang masih menjadi walinya.

"Apa kau benar-benar tidak tertarik dengan persiapan pernikahan kita, Min Soeun?"

Laki-laki yang tidak diharapkan Soeun, datang padanya. Entah dengan kedok menjenguk sang nenek atau hanya ingin membuat Soeun semakin hancur, laki-laki itu masuk ke ruang rawat mewah tempat neneknya berbaring.

"Aku tak akan menikah sampai ayah dan kakakku menyetujuinya" sahutnya tanpa menoleh pada laki-laki yang kini duduk di sofa, menatap Soeun yang kini tengah mengamati Nyonya Song di pinggir ranjangnya.

"Kau tenang saja, bahkan ayah dan kakakmu sedang perjalanan menuju Seoul" sahut Taehyung.

Seoun terperanjat lalu dirinya tersenyum miris. Sungguh dia lelah untuk terkejut. Dia lupa jika Taehyung memiliki Kim sebagai marganya. Tentu saja banyak hal yang bisa dilakukan oleh laki-laki ini.

"Ada yang ingin kau katakan pada nenekku? Tampaknya kau sedang menunggunya siuman" tanya Taehyung setelah pernyataan sebelumnya tak mendapatkan sahutan apapun.

"Aku tidak ingin menikah denganmu—"

Deg

"—sayang sekali, aku tak bisa menolak pernikahan ini. Aku hanya ingin penangguhan. Aku tak ingin menikah secepat itu" sahut Soeun.

Laki-laki tampan itu menghela nafas, entah karena lega atau karena lelah. Dirinya berdiri, berjalan menuju jendela di ujung ruangan untuk sekedar melihat pemandangan kota Seoul.

"Kau tenang saja, aku juga memikirkan hal yang sama. Kita akan menikah setelah ulang tahun almarhum kakekku" ucap Taehyung. Soeun menoleh, menatap punggung laki-laki itu.

Syukurlah ada waktu baginya untuk mempersiapkan diri dan hatinya untuk kehancuran yang lebih besar. Astaga apakah hal itu patut untuk disyukuri? Bagaimana dia bersyukur untuk sesuatu yang akhirnya membunuh dirinya sendiri?

.

.

.

.

.

Soeun merenung sepanjang hari. Dirinya diliburkan dari tugas koasnya karena malam nanti, dia harus bertunangan dengan Taehyung. Nyonya Song sudah sadar dan dia mengizinkan penundaan pernikahan mereka dengan syarat diganti dengan pesta pertunangan mereka berdua.

Ayah dan kakaknya juga menyetujui rencana itu. Soeun tak ingin memikirkan bagaimana kedua laki-laki kesayangannya menyetujui semua ini. Mereka berdua sama sekali tidak tahu jika hubungan Soeun dan Taehyung sudah lama kandas. Sepengetahuan mereka, Soeun dan Taehyung melakukan hubungan jarak jauh dan fokus pada karir masing-masing terlebih dahulu.

Women Addict [M] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang