"Ahhh... Jungkook...."
Lagi-lagi seorang perempuan mendesah kenikmatan karena permainan foreplay laki-laki bermarga Jeon yang lihai itu. Tentu Jungkook bangga dengan dirinya sendiri yang sentuhannya tak pernah gagal membuat siapapun menjerit kenikmatan. Andai saja Bona tidak setinggi itu pridenya, pasti sekarang Jungkook sudah membuatnya mabuk, menggerang nikmat dibawahnya.
Tunggu! Kenapa jadi Bona? Laki-laki itu mengernyit menghentikan pergerakan tangannya.
"Jungkook... kenapa berhenti?" wanita yang sudah menanti puncaknya, protes karena Jungkook menghentikan aktivitasnya. Karena tak kunjung mendapatkan apa yang dia mau, wanita itu bangkit dari matras dan menghadap pada laki-laki itu. Dia memeluk Jungkook.
"Kenapa? Ayo lanjutkan" ucapnya sembari mengecupi leher Jungkook. Jungkook masih diam tak merespon wanita itu. Kepalanya masih berputar berusaha keras memikirkan alasan mengapa Bona selalu ada di kepalanya. Apakah sebegitu ambisusnya Jungkook untuk merebut status perawan milik Bona sehingga tak sedetikpun dirinya tidak memikirkan gadis itu?
"Jung..." wanita itu sudah tak sabar, akhirnya diciumlah Jungkook.
Masa bodoh! Harusnya sekarang aku menikmati seks dengan wanita ini. batin Jungkook, selanjutnya dia membalas lumatan perempuan yang sekarang direngkuhnya itu. Tangan Jungkook kembali liar bermain di setiap inci tubuh sang mangsa.
Lidah mereka saling bertaut berperang memperebutkan kehangatan. Saling melahap satu dan yang lain. Tapi seberapapun Jungkook memperdalam ciumannya, ini tak sebanding ciuman yang dia lakukan dengan Bona Tempo hari. Ciuman yang dia lakuka sekarang, terasa hambar. Tidak manis sama sekali. Lihat! Lagi-lagi Bona yang muncul di kepalanya.
Jungkook melepaskan tautannya, membuat sang wanita kecewa untuk yang kedua kalinya.
"Kenapa Jungkook?" tanyanya. Jungkook menjauhkan dirinya kemudian mengancingkan baju yang sudah terbuka itu.
"Kita hentikan saja" ucap Jungkook dingin.
"Apa? Kenapa?" merasa tersinggung, perempuan itu meminta penjelasan dari Jungkook.
"Aku tidak berminat denganmu. Kau tidak menggairahkan" sahut Jungkook tajam kemudian meninggalkan gadis itu di ruang olahraga, sendirian.
"Jungkook sialan!" umpatnya marah. Dia benar-benar merasa terhina dengan perlakuan Jungkook.
Belum jauh dari ruang olahraga, ia dihadang lagi dengan siswi lain. Dia mencoba merayu Jungkook, tapi sayang sekali, Jungkook lagi-lagi tidak bergairah dengan wanita itu. Sang pangeran tidak peduli dengannya dan pergi begitu saja. Dia benar-benar tidak sedang dalam mood untuk melakukan seks. Jika diingat-ingat, frekuensinya dalam melakukan seks sudah berkurang sekarang. Tentu saja karena terngiang-giang gadis yang bernama Bona.
Shit! Padahal banyak yang lebih cantik dibandingkan dia. Kenapa dia yang selalu berputar di kepalaku? Batin jungkook kesal.
Jungkook mengumpat kesal. Percuma dia meninggalkan jam pelajaran barusa karena akhirnya dia tidak mendapatkan kenikmatan yang selama ini ia peroleh bersama 'domba-dombanya'. Moodnya benar-benar anjlok sekarang. Dia berniat ingin membolos di jam selanjutnya. Laki-laki itu merogoh ponselnya, mengabari pada kedua sahabatnya bahwa dia tidak akan mengikuti pelajaran lagi. Dia memutuskan untuk pergi ke markas.
Sampai di markas, saat dia membuka pintu, Jungkook mendapati Jimin yang sedang bercinta. Bukannya malu karena kepergok oleh Jungkook, Jimin justru menyapa sahabatnya itu.
"Oi Kook" Jimin mengangkat tangannya sembari menghentakkan tubuhnya, membuat lolongan panjang keluar dari mulut siswi itu yang menandakan tercapainya klimaks. Jungkook berdecak dan menggeleng-gelengkan kepala. Dia berjalan masuk ke dalam markas itu tanpa memperdulikan aktivitas sensual dari kedua makhluk lain yang berada di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Women Addict [M] [End]
Romance[Complete] Apa jadinya jika seorang gadis yang masih "murni" harus terjebak dalam SMA Helios yang penuh dengan orang-orang dengan pergaulan bebas? Bagi Soeun yang mendapatkan beasiswa, dia harus berjuang mempertahankan harga dirinya hingga lulus dar...