Lust, Lost and Love (Taehyung)

1K 90 6
                                    


Min Soeun, gadis itu keluar kelas dengan kesal karena Jungkook menanyai perihal Bona. Bona tidak masuk dan itu semua karena laki-laki itu. Apakah Jungkook mencoba untuk sok bersikap tidak tahu apa-apa?

"Benar-benar tidak ada laki-laki normal di sini" cibir Soeun sembari bergegas menuju UKS. Hari ini dia piket, well lebih tepatnya dia 'dipaksa' piket setiap hari. Bukannya yang lain tidak mau piket, tapi—katanya—ada pekerjaan lain sehingga meminta Soeun untuk menggantikan.

Soeun tidak keberatan sama sekali. Setidaknya dia bisa melakukan hal yang produktif dibandingkan harus mengelus dada karena melihat adegan mengerikan di sekolah, yah meskipun kadang UKS menjadi tempat menyeramkan saat digunakan untuk aktivitas mesum.

Gadis itu menghela nafas sembari membuka nakas untuk memeriksa perlengkapan medis di ruang itu. Hari-harinya menjadi berat jika tak ada Bona. Memang tidak ada yang menganggu Soeun setelah dirinya mendapatkan immunity pin, tapi dia tetap kesepian tanpa hadirnya Bona—tidak ada yang mau berteman dengan kelas rendah seperti dirinya.

Brak!!!

Soeun terlonjak saat seseorang membuka pintu UKS dengan kasar. Dia lebih kaget lagi saat yang masuk ke dalam ruangan itu adalah Kim Taehyung—si pembawa masalah bagi Soeun.

Mata mereka bertemu. Sorot mata Taehyung begitu tajam dan menikam. Soeun merasa dirinya sedang dikuliti. Tentu saja Soeun tahu jika laki-laki itu sedang marah. Tapi marah dengan siapa? Dirinya? Memangnya dia salah apa?

Tanpa mengatakan apapun, Taehyung berjalan ke ranjang pasien dan berbaring di sana. Soeun masih terpaku. Koordinator tubuhnya langsung memberikan sinyal untuk tetap waspada. Laki-laki itu bisa menyerangnya kapan saja.

Perlahan Soeun beringsut berjalan menuju pintu. Dia tak ingin berurusan lebih lama lagi dengan Kim sialan Taehyung. Lebih baik dia segera pergi dari sana.

"Mau kemana kau?" ucap Taehyung menghentikan pergerakan Soeun.

Soeun juga tidak mengerti kenapa dia berhenti. Rasanya seperti kepergok sedang mencuri—ah lebih tepatnya sedang kepergok melarikan diri.

"Bukan urusanmu" jawab Soeun ketus. Moodnya benar-benar buruk dan itu justru membuat keadaan memburuk.

Kim Taehyung membuka mata dan bangkit. Soeun sudah akan keluar, tapi lagi-lagi laki-laki bermarga Kim itu menginterupsi dengan suara bariton yang menusuk.

"Selangkah saja kau keluar dari sini, aku akan memerawanimu!"

Ultimatum! Maka Soeun berhenti. Ancaman Taehung benar-benar mengerikan. Soeun memejamkan matanya, menggenggam erat gagang pintu yang tak bersalah itu.

Mengapa Soeun harus gentar? Dia memiliki pin yang bisa menjamin dirinya dari gangguan siapapun bahkan termasuk laki-laki ini kan?

"Kau lupa jika aku memiliki jaminan di sini? Kau tidak akan bisa macam-macam denganku" balas Soeun kemudian membuka pintu UKS dan melangkahkan kaki pergi dari sana.

Taehyung memiringkan kepalanya menatap punggung Soeun yang pergi. Berani sekali gadis itu? Apakah dia tidak tahu jika pin sialan itu tak ada artinya bagi Taehyung?

"Ah... sombong sekali kau kucing kecil. Tunggu saja aku akan membobol lubangmu dengan kasar nanti" Taehung menyeringai. Tubuhnya tiba-tiba berdesir membayangkan Soeun menjerit sakit bercampur nikmat karenanya.

"Shit! Aku benar-benar ingin menghancurkannya" umpat Taehyung kesal.

Laki-laki itu kemudian kembali berbaring di ranjang pasien yang empuk, sebelum akhirnya, seseorang berani menginterupsinya.

Women Addict [M] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang