Lust, Lost and Love (Jungkook)

978 72 10
                                    


Laki-laki bermarga Jeon itu sedang dalam kondisi yang buruk. Sore itu dia pulang dengan perasaan marah dan kesal. Bagaimana tidak? Dia tidak berhasil menemui Bona—ralat—tidak berhasil menguntit dan mengintip Bona di ruang sanggar itu. Sekarang dia harus menghadapi kenyataan bahwa Bona menghindarinya. Bukan hanya menghindar, Jungkook tahu bahwa tatapan Bona padanya berubah menjadi tatapan yang penuh kebencian.

Salahnya apa? Tentu saja Jungkook tak tahu. Bukannya peduli, tapi kenyataan bahwa Bona menjadi 'risih' dengannya membuatnya sangat tidak nyaman. Itu melukai harga dirinya. Apakah Jungkook kehilangan cinta Bona sekarang? Lalu bagaimana Jungkook bisa menyelesaikan game yang dulu ia usulkan?

Niat untuk menemui gadis itu dan menggeretnya untuk bicara berdua, harus ia urungkan karena dia tak bisa menemukan gadisnya di kelas. Bona tidak masuk hari ini—sakit katanya—oh ini lebih buruk. Jungkook menjadi khawatir. Apa yang terjadi pada Bona?

Akhirnya ketika istirahat tiba, Jungkook berjalan menuju meja Soeun. Tentu saja dia harus tahu bagaimana keadaan Bona. Pesan yang Jungkook kirimkan pada Bona, tidak kunjung dibalas.

"Bona kenapa?" pertanyaan yang dilontarkan Jungkook langsung mendapatkan atensi dari Soeun juga Taehyung. Ya. Taehyung. Dia sedikit tidak suka saat Jungkook mendekati Soeun seperti itu, meskipun hanya untuk menanyakan Bona.

"Kenapa apanya?" tanya Soeun balik. Dia nampak kesal pada Jungkook. Tentu saja Soeun sudah mendengar cerita lengkapnya dari Bona sore itu.

"Jangan membuatku semakin kesal. Apa yang terjadi pada Bona?" tanya Jungkook lagi.

Soeun menatap Jungkook garang. Sebal bukan main.

"Bukankah seharusnya dirimu lebih tahu apa yang terjadi pada Bona?" sahut Soeun sarkas.

Jungkook terdiam mencoba mencerna apa yang Soeun katakan.

"Apa maksudmu?" Jungkook balik bertanya.

Soeun menghela nafas, mencoba menenangkan diri. Sungguh dia marah ketika tahu apa yang menyebabkan Bona memutuskan untuk meliburkan diri hari ini. Tentu saja karena benar-benar sakit. Sakit hati dan sakit fisik.

"Jangan pura-pura tidak tahu Jeon Jungkook, bukankah kau yang sudah menginvasi tempat latihan Bona kemarin?" jawab Soeun.

Jungkook terdiam.

"Sepertinya kau sudah mendapatkan jawabannya" lanjut Soeun kemudian beranjak dari kelas. Dia pergi ke UKS—untuk piket. Taehyung yang mengetahuinya, membuntuti Soeun.

Sementara Jungkook masih termenung. Tentu saja dia tahu betul apa yang terjadi. Tanpa Soeun jelaskan, Jungkook tahu bahwa Bona mengetahui apa yang Jungkook dan jalang itu lakukan kemarin sore.

Sial!

Batin Jungkook sebal. Akhirnya dia menyambar tasnya dan keluar kelas. Dia harus menemui Bona.

Setelah berhasil keluar dari sekolah dengan alasan tidak enak badan, Jungkook memajukan mobilnya secepat yang dia bisa menuju apartemen Bona. Jujur, di sudut hatinya dia khawatir pada gadis itu. Dia khawatir jika Bona membencinya. Itu akan menyebabkan Jungkook kalah dari game itu kan?

Tak sulit untuk menemukan kamar Bona. Jungkook bergegas mencari kamar dengan nomor 901. Jungkook menekan bel pintu setelah menemukannya. Tak lama kemudian, terdengar suara seorang lewat intercom kamar itu. Jungkook diam dan menghindar dari alat itu. Jika Bona tahu bahwa dirinya datang, Bona pasti tidak akan membukakan pintu untuknya.

Karena tak segera mendapat sahutan, Bona membuka pintu kamarnya karena penasaran. Maka ketika pintu terbuka, Jungkook memanfaatkan kesempatan itu. Dia menerobos masuk ke dalam apartemen gadis yang tengah terkejut itu.

Women Addict [M] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang